LOST

Bagian 1

"Ayo ayo cepat semua,10 detik lagi ya 10,9,8,7"
"Tunggu pak,jangan tutup dulu" teriak seorang siswi yang terlambat kepada satpam yang akan menutup gerbang sekolahnya.

Tiba tiba hampir saja akan sampai, siswi tersebut terdiam dan menghela nafas nya berkali kali sambil memegang dadanya.

"Astaga!! Apa penyakit ku kambuh lagi" pikirnya dalam hati.

Karna tak tahan dengan rasa sakit nya,siswi itu langsung tersungkur dijalan sambil menahan suaranya.

"Hey nak,apa yang kau lakukan,cepat masuk !!!" Teriak satpam saat melihat siswi itu jatuh.

Sudah pasrah dengan keadaannya, tiba tiba dari belakangnya seorang siswa tampan datang dan menggendong siswi itu.

Mereka tampak serasi sehingga murid lain yang sedang berlarian menjadi baper dibuatnya.

Yap benar!!
Mereka adalah pasangan kita di acara ini.
Karla dan Lucas.

Lucas pun membawa Karla masuk ke sekolah tepat waktu sebelum satpam menutupnya.

" Wah wah Lucas, jantan sekali kau hari ini" ejek pak satpam.

"Ah bapak kalau mau aku gendong bilang lah.. jangan ngasih kode gitu, aku ga pekaan lho orangnya" Jawab Lucas balas mengejek pak satpam.

Semua murid disana jadi menertawakan pak satpam yang tercengir itu.

" Kalau mau gendong bapak, gendong aja nih" Seru pak satpam sambil merentangkan tangannya .

" Astagfirullah pak dosa pak " Sambung Lucas sambil menggendong Karla yang masih sesak menjauh dari pak satpam.

" Dasar anak itu " Seru pak satpam saat ditinggalkan Lucas.

Lucas membawa Karla ke kantin dan memberinya air mineral.

" Minum nih, besok besok kalau udah telat telfon aku biar aku jemput." Kata Lucas.

Karla hanya mengangguk kecil sambil meminum air yang diberi Lucas.

"Sudah gpp?" Tanya Lucas lembut.
" Iya sudah,tapi-"
"Tapi apa?"
"Aku telat masuk kelas"
"Yaudah cepat" Seru Lucas sambil menarik tangan Karla pergi dari kantin.

Sesampainya di kelas Karla, Lucas tiba tiba juga ikut masuk padahal ia berbeda 2 tahun dengan Karla.

"Ada apa Lucas?" Tanya pak wingston guru matematika.
"Karla telat tolong jangan dihukum pak,dia kurang sehat" Jawab Lucas yang membuat semua isi kelas terkaget kaget.
" Benar itu nak?" Tanya pak Wingston sambil menghampiri Karla.
"I-iya pak" jawab Karla gugup.
"Yasudah silakan duduk" ujar pak Wingston.

Lucas mengucapkan terimakasih pada gurunya dan pergi dari kelas Karla. Tak lupa ia tersenyum tipis kearah Karla .

Ketika jam istirahat, Karla dan sahabatnya yang bernama Tessa beranjak keluar dari kelas tapi tiba tiba dihadang oleh teman kelas yang lain.

Mereka terus menanyakan pertanyaan yang sama berkali kali pada Karla.

" Karla, sebenarnya kalian itu ada apa sih? Kalian saling suka atau gimana?"
"Kalian kok bisa sih?iiii sosweet"
" Gimana gimana?"

"Gimana apanya" ujar Karla
" Ya kalian bertemu lah, gimana caranya"
"Kalian dengar tidak?aku merasakan makanan dikantin mulai habis" Seru Tessa mengalihkan yang membuat semua orang berlarian ke kantin termasuk dirinya dan Karla sendiri .

Sepulang sekolah, Lucas langsung mengambil motor sederhana nya untuk membonceng kekasihnya itu.

Saat sedang memakai helm nya, Lucas melihat Karla yang tak jauh berdiri dari nya. Ia sangat bersemangat dengan penuh kegembiraan.

Saat itu Karla sedang menunggu Tessa yang mengeluarkan motornya dari parkir dengan memegang helm Tessa.

Tak lama dari itu, ada 2 teman sekelas nya Karla datang menghampiri .

Melihat Karla punya teman, Lucas dengan sabar nya menunggu mereka pergi terlebih dahulu.

" Karla.... Kau tau siapa itu kak Lucas itu?"
" Tau,kenapa tanya?"

Lucas yang dapat mendengar namanya disebut langsung seksama untuk mengetahui apa yang dibicarakan para gadis itu.

" Kau itu teman sekelas kami kan,jadi kami ingin memastikan pasangan mu itu harus Perfect"
" Lucas? Dia tidak Perfect?" Sambung Tessa bingung.

Lucas yang mendengar nya pun mulai agak sedih. Raut wajah nya sangat berbeda dari yang sebelumnya.

"Ya iyalah engga, Lucas itu miskin kar, tampan sih iya,tapi kalau kurang ekonomi jangan deh kar"
"Kok kalian ngatur sih, ya suka suka orang lah kalau pilih pasangan, kalau Lucas tau yang kalian bilang tadi gimana?" Tegas Karla mulai emosi.
" Ya kami sih cuma beri saran aja, kan sayang wajah cantik seperti kamu punya pacar miskin, kalau aku jadi kamu sih aku bakal manfaatin kecantikan aku buat ngegoda pria kaya"

Perasaan Lucas sangat hancur mendengar semua itu. Sampai sekarang ia masih mendapat hinaan mengenai kemiskinan nya.

Ia merasa tak pantas memiliki Karla yang cantik dan berasal dari keluarga sederhana yang tak sepadan dengan keluarga nya.

Hari itu, Lucas hanya melihat Karla pulang saja, setelah Karla sudah pulang,barulah Lucas pulang dengan hati yang sakit .