Bagian 15

21 6 0
                                    

     "APA??Kau serius?" Ujar Lucas tak percaya setelah mendengar cerita dari Karla.

    Gadis itu mengangguk membuat Lucas menghela nafas panjang. Awalnya ia tak mengizinkan Karla melakukan nya karna perbuatan mereka tidak diketahui kantor.

    "Kalau terjadi sesuatu nanti?apa kantor mau bertanggung jawab?" Tegas Lucas.

    "Karna itulah tolong bantu kami"

     Ia terus meyakinkan Karla untuk tidak melakukan nya, tapi disisi lain ia merasa kasihan pada Nyonya Bianca.

    Dengan berat ia pun mengangguk kepada Karla. Gadis itu sangat senang dan langsung memeluk Lucas ditempat itu juga.

    "HheEy.. aku tercekik"

*****

    Keesokan nya, Joseph tampak mendatangi kantor Karla. Karna mendapat informasi dari pekerjanya,wajah para reporter itu sangat tidak asing.

    Ia langsung mengambil kesimpulan bahwa mereka bekerja di perusahaan Feddes.

     Tentu saja Mr. Bimo menyambut nya dengan baik. Karla dan Juan yang baru sampai pun dibuat bingung dengan mobil mobil yang terparkir didepan kantor mereka.

     "Apa Mr. Bimo punya tamu istimewa?" Tanya Karla.

    Juan tidak menjawab dan lebih memilih untuk memerhatikan mobil mobil itu. Saat ia melewati sebuah mobil,ia panik saat melihat nomor plat nya sama seperti yang ia lihat di rumah gubernur.

    Ia langsung berlari kearah Karla dan mengajak gadis itu untuk berlari. Karla yang masih dipenuhi pertanyaan dengan polosnya mengikuti Juan.

    Setelah cukup lama berlari,mereka berdua pun masuk ke sebuah cafe terdekat.

    "Apa yang kau lakukan?" Kesal Karla.
    "Mobil ituhh... mobil itu..."
    "Mobil itu apa?"
    "Itu milik gubernur"

    Karla yang kaget langsung mencoba menghubungi kedua temannya. Yuna dan Anna.

     "Yuna tidak menjawab nya" ujar Juan.

    Wajah Juan tampak sangat khawatir daripada tadi, Karla menjadi tertarik untuk mengetahui apa yang membuat Juan begitu khawatir.

     "Apa kau  mengkhawatirkan Anna?" Tanya Karla.

    "Ckk..bukan dia tapi Yun-"

    Juan langsung menutup mulutnya saat akan menyebutkan nama Yuna. Tapi apa boleh buat, Karla lebih dulu tau .

    Karla tersenyum jahil sambil mengejek ngejek pria itu. "Kau ya Juan...ckckck..tunggu tunggu,apa kau menyukai nya? "

    "Yaa!!apa maksudmu hah? Untuk apa aku menyukai nya? "

    Tapi jawaban Juan itu tidak membuat Karla berhenti menggodanya. Pria itu harus menerima konsekuensinya karna hampir keceplosan.

     Tak lama kemudian, Anna balik menelepon Karla.

    "Ada apa kar?" Tanya Anna.
    "Kau dimana? Yuna bersamamu tidak?"
    "Aku dikantor,kalian dimana?jangan terlambat, Mr. Bimo ingin bertemu kita"

     Karla menelan ludahnya sambil melihat kearah Juan. Tangannya gemetar membuat Juan ingin tertawa. Namun, keadaan nya serius.

    "Sebentar lagi aku sampai, Yuna ada bersamamu?"

   "Tidak,dia tidak bersamaku"

    Mendengarnya Juan bernafas lega. Ia pun mengusulkan Karla agar segera ke kantor, bagaimana pun gubernur atau pekerja nya tak ada yang mengenali Karla maupun Anna.

    "Jika kau juga menghilang,maka akan lebih mencurigakan nanti" Kata Juan.

    "Lalu kenapa kau tadi mengajak ku berlari hah? "

    Juan tersenyum bodoh dan mengaku bersalah.

    "Heh dasar" Seru Karla sambil berlari kembali menuju kantor.

    Sementara Yuna menghubungi Karla ketika ia sedang pergi kekantor nya. Kebetulan sekali Yuna tidak bisa pergi kantor karna ia kurang sehat.

    "Kar, tolong bilang ke pak Bimo aku sedang tidak sehat ya" ujar Yuna.

    "Yun,untung kau tidak datang hari ini,kau tau, gubernur Joseph datang kekantor kita,tetaplah dirumah ya"

    "Benarkah?wahhh sungguh menakutkan" Balas Yuna.

    *****

     Sementara itu, Anna dari tadi menunggu Karla dari luar kantor. Ia terus menelepon temannya itu yang kemudian ia dapat melihat Karla dari kejauhan.

      Anna langsung menghampiri Karla yang saat itu sedang berlari.

     Baru sebentar dapat berbincang, mereka dipanggil oleh seseorang dari belakang.

     Melihat orang dihadapan nya, Anna langsung bersikap sopan sedangkan Karla,ia menatap sinis orang itu yang ternyata adalah Joseph.

     Melihat orang dihadapan nya, Anna langsung bersikap sopan sedangkan Karla,ia menatap sinis orang itu yang ternyata adalah Joseph

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


      "Ekheum.. mereka adalah reporter di perusahaan kami pak, Karla dan Anna" ujar mr.bimo kepada Joseph.

     Keduanya memberi salam dan sedikit menunduk kan kepala.

     "Kalian cantik sekali ya" ujar sang gubernur sambil membelai rambut Anna.

    Anna kaget dan merasa tidak nyaman diperlakukan seperti itu. Tentu saja Karla tak terima.

    Ia dengan berani menghentikan tangan pria itu membuat semua orang melihat kearah nya. Mr. Bimo juga melotot kearah Karla.

    Akan tetapi gadis itu tidak menghiraukan semua .

     "Pak, memperlakukan gadis muda seperti ini sepertinya salah,apalagi kami tidak mengenal mu" ujar Karla berani.

     Anna tampak melihat kearah sahabatnya itu dengan bangga.

     Gubernur itu langsung tidak tau harus berkata apa apa selain senyuman yang bisa ia tunjukan.

     Mr. Bimo juga mulai aneh dengan sikap gubernur itu setelah mendengar ucapan Karla.

     "E..e hahaha...maafkan aku nak,apa kau merasa tidak nyaman?" Seru gubernur itu.

     Anna mulai gemetar kala ditanya seperti itu. Karla pun menggenggam tangan sahabatnya itu untuk meyakinkan gadis itu.

     Karna Karla,Anna pun dengan percaya diri mengangguk pertanyaan gubernur itu.

     Mr. Bimo mulai menunjukkan ekspresi tidak sukanya pada Joseph yang kemudian langsung berpamitan setelah mengetahui Karla dan Anna bukanlah reporter yang datang kerumahnya.

    Pekerja yang dipukul Juan pun ikut kesana untuk memastikan.

    ****

    Didalam mobil nya,tampak Joseph sangat malu dipermalukan oleh gadis seperti Karla.

     "Cari tau tentang reporter itu,akan ku buat dia menyesal dengan perbuatannya,berani sekali dia"

    "Siap pak!!!"

******

LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang