Seaside : Chapter 2

176 33 3
                                    

Yelena telah mengerahkan berbagai cara untuk menemukan teman masa sekolah dasarnya, tetapi segala cara itu nyatanya tidaklah berhasil. Dia hanya memiliki satu foto yang mulai rusak dan tidak jelas, dan itu cukup membuatnya kesulitan untuk mengenali wajahnya. Bahkan dalam ingatannya sendiri, dia hampir melupakan bagaimana bentuk wajahnya itu. Yelena hanya mengetahui satu, yaitu namanya saja.

Sean, Yelena hanya mengingat namanya. Momen yang sempat keduanya lakukan juga tergolong sedikit dan singkat. Yelena sempat ingin membuat kejutan untuk Sean, namun keesokkannya dia terkejut karena Sean sudah meninggalkan sekolah dan menetap diri di luar negeri.

Setiap Yelena mendapatkan informasi, yang hanya dia dapatkan ialah seseorang yang mempunyai nama yang sama saja. Di beberapa saat, dia pernah ingin menyerah, namun semakin dia ingin menyerah hatinya itu semakin merindukannya.

“Sudah berulang kali aku gagal, harus bagaimana lagi agar aku bisa menemukanmu?” gerutu Yelena.

Tentu saja Yelena selalu gagal, karena yang dia kenal laki-laki itu sebagai Sean bukan Stanley.
Mendiang Ayahnya Stanley telah merencanakan semuanya. Dan pesaing yang hendak menyerangnya itu pasti akan mengincar putranya, untuk mencegah sesuatu terjadi, Tuan Kim sengaja menggunakan nama samaran bagi Putra dan Putrinya.

Entah bagaimana lagi caranya, Yelena tetap bertekad untuk menemukan seseorang yang telah dicintainya sejak dulu itu.

“Dimana pun kamu berada, semoga kita bisa cepat bertemu.” harapnya lalu berbalik ke dalam rumah setelah menikmati angin malam dari atas balkon rumah.

Stanley tengah menghadiri seminar kelas atas yang dipimpin oleh seorang pebisnis terkenal di negara Inggris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Stanley tengah menghadiri seminar kelas atas yang dipimpin oleh seorang pebisnis terkenal di negara Inggris. Untuk beberapa saat, Stanley fokus mendengarkan seminar yang membahas tentang keberhasilan menemukan kebahagiaan. Dari kalimat-kalimat yang diucapkannya membuat Stanley teringat momen saat terakhir kali dia melihat teman masa sekolah dasarnya dari jarak jauh.

Temannya itulah yang selalu membelanya dikala ada orang yang membully-nya, dan Stanley meminta kepada Ayahnya jika masalah keluarganya terselesaikan, Stanley ingin kembali ke kota Busan. Namun sebelum memberikan janjinya, sang Ayah telah pergi meninggalkan dunia.

Di usianya yang pada saat itu belum legal, tentu membuat Stanley kesulitan apalagi dia harus menjaga adiknya saat sang Ibu bekerja menggantikan posisi Ayahnya di kantor.
Sorot mata sedih terlihat di wajah tampannya. Stanley sudah mengeluarkan banyak biaya dan waktu untuk setidaknya menemukan keberadaan yang sesungguhnya dari wanita yang dikenalnya sebagai Elen.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seaside [KSH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang