Seaside : Chapter 5

145 23 1
                                    

Busan, Korea Selatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Busan, Korea Selatan

Salah satu kota dengan populasi terbanyak kedua setelah Seoul. Busan memiliki industry MICE (meeting “pertemuan”, incentive tour “wisata insentif”, convention “konvensi” dan exhibition “pameran” yang kian berkembang. Banyak CEO dan Direktur dari berbagai perusahaan lolal mau pun domestik melakukan pertemuan di kota Busan. Bukan hanya karena pesona indahnya yang memanjakan mata, tetapi juga fasilitasnya yang memadai.

Selain itu, terdapat juga satu objek wisata yang paling terkenal, yup itu adalah wisata pantai Haeundae. Di sekitar pantai terdapat resort, hotel, restoran dan lainnya.

Dan di hari ini, John Lee yang kini diberi tugas untuk melakukan pertemuan di suatu tempat di kota Busan, baru saja menginjakkan kakinya di stasiun. Senyum cerah dapat dilihat, dan senyuman itu juga ternyata menandakan bahwa tugas terakhirnya sebelum pulang ke Inggris akan selesai. Hanya tinggal menunggu esok hari, dia akan kembali dan segera melancarkan rencana untuk menikahi Lia.

Selang sekitar 1 jam, Yelena telah sampai di tempat penginapan yang akan dihuninya selama berada di kota Busan. Dia sangat senang karena tempat penginapannya terbilang cukup dekat dengan pantai.

“Sepertinya aku harus segera menyelesaikan pekerjaanku, jika semuanya sudah selesai maka aku bisa bermain di pantai dengan sepuasnya.” gerutunya seraya menikmati secangkir teh hangat.

Saat Yelena kembali memeriksa materi yang akan dibahas untuk pertemuannya, sang mantan kekasih mengirimkan pesan kepadanya bahwa dia telah berada di Busan. Kebetulan? Mungkin tidak juga. Hubungan pertemanan diantara keduanya cukup baik, apalagi setelah sekian lama mereka terjalin dalam dunia bisnis dan selalu berkerja sama, tentunya masalah pemutusan hubungan asmara mereka tidak menjadikan itu sebagai masalah besar. Asalkan keduanya saling mendukung, semuanya akan baik-baik saja, bukan?

“Aku baru saja sampai di Busan. Dan nanti sore, akua da pertemuan dengan salah satu pendiri perusahaan di kota ini.”

“Whoa, benarkah? Kebetulan yang sangat tidak terduga ya? Aku juga datang ke Busan untuk melakukan pertemuan. Hei, bagaimana kalau malamnya kita bertemu? Ya, setidaknya kita bisa saling mengobrol. Hmm, sekalian aku ingin menceritakan mengenai Lia juga.”

“Wah, John Lee sudah bisa move on dariku? Haha, itu terdengar hebat. Baiklah, aku akan menemuimu.”

“Oke, aku akan mengirimkan alamat tempat kita bertemu. Sampai jumpa nanti malam.”

Itulah isi kotak pesan diantara John dan Yelena.

Setelah menaruh kembali ponselnya, Yelena memfokuskan diri untuk mendalami materi presentasinya. Entah mengapa, di hari itu dia sedikit tidak yakin, namun hal seperti ini terkadang terjadi jika pertemuannya berlangsur di luar negeri. Meski demikian, dia akan tetap berusaha untuk menjadi pebisnis yang profesional.

Pukul 2 siang, Yelena sudah mengenakan pakaian formalnya. 30 menit sebelum jadwal pertemuan di mulai, dia memberangkatkan diri menuju tempat yang sudah disepakati bersama. Tempat tersebut berada cukup jauh dari tempat inapnya, sehingga Yelena diharuskan berangkat lebih awal.

Seaside [KSH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang