Seaside : Chapter 14

167 20 4
                                    

1 minggu berlalu, cabang perusahaan milik Yelena sudah dalam proses pembangunan. Karena dia tidak ingin berlama-lama berdiam diri, dia langsung mengerahkan banyak pegawai profesional agar segera menyelesaikan pembangunannya.

Yelena telah tinggal di rumah yang dibelinya, dia menyukai laut dan sangat suka bermain air, sehingga dia memutuskan membeli rumah di daerah dekat pantai. Lagi pula, dia sudah muak dengan pemandangan kota, dan dia ingin mendapatkan pemandangan yang berbeda.

Hembusan angin disertai sejuknya air mengalir di kakinya terasa begitu tenteram. Setiap kali dia membutuhkan ketenangan, dia akan pergi ke pantai. Dan sekarang dia tidak perlu membutuhkan waktu banyak untuk menuju tempat favoritnya.

Yelena beralih ke tepi pantai lain, dia duduk di salah satu batu yang ada disana, matanya kembali dipejamkan.

“Semoga setelah ini… hanya kebahagiaan yang mendatangiku.”

Yelena ingin bersender di batu, matanya sontak terbuka saat dia merasakan ada sesuatu yang menyentuh punggungnya. Dan ternyata, sesuatu tersebut adalah tangan dari sang kekasih.

“Stanley, kapan kamu datang? Kenapa aku tidak menyadarinya?”

“Sungguh? Bahkan kamu tidak mendengar langkah kakinya? Hmm, sudah pasti kamu terlalu menikmati suasan, jadilah sepetri ini.”

Yelena terkekeh lalu dia memposisikan tubuhnya agar menghadap ke arah kekasihnya.

Cup, satu kecupan mendarat tepat di bibir wanita bermarga Seo. Stanley bersikap di luar dugaan, dia berani melakukan itu di depan umum? Sangat jarang dan aneh.

Sikap Stanley semakin hari semakin berubah dan jauh lebih romantis, dan hal tersebut sangat disyukuri oleh Yelena. Dengan begitu, dia tidak perlu memberi kode.

Yelena menyenderkan kepalanya di dada bidang milik kekasihnya. Stanley menanggapinya dengan baik, tangannya pun mulai mengelus rambut lurus nan halusnya. Sesekali juga dia memberi kecupan pada puncak kepala atau keningnya.

“Pemandangan dari tepi laut terlihat sangat indah.”

“Hmm, kamu benar. Kedua mataku terasa nyaman melihat laut yang luas dengan ombaknya bergelinang.”

Di sore hari itu, Stanley dan Yelena menghabiskan waktu bersama menikmati keindahan laut.

Jarak rumah diantara keduanya terbilang cukup jauh, dan untuk sampai di rumah milik Yelena dibutuhkan waktu sekitar 1jam 35menit dari kota Oxford ke Bristol.

Dalam dua hari ini, Stanley menginap sekaligus membantu Yelena mempersiapkan beberapa keperluan untuk cabang perusahaannya. Dikarenakan keduanya dihalangi oleh jarak, Stanley ada rencana untuk membeli rumah di Bristol. Namun, jika rencana itu ingin segera dilakukan, maka dia juga harus meminta pendapat dari adiknya. Dan juga, dia sudah pasti akan memindah alihkan semua pekerjaan Detektifnya (kantor pribadinya).

Matahari sudah terbenam, Stanley dan Yelena masuk ke dalam rumah. Keduanya langsung membersihkan diri masing-masing.

Stanley selesai lebih awal, dia pergi ke dapur untuk membuat makan malam spesial yang dibuat oleh tangannya sendiri.

Dibuatlah beberapa makanan kesukaan Yelena, di sela-sela itu nyatanya sang kekasih mengganggu dirinya. Stanley terpaksa membuat Yelena terdiam membatu dengan sekali perlakuan yang tidak terduga.

“Jika kamu beranjak dari tempatmu, aku tidak akan pernah menyentuhmu lagi. Mengerti?”

Yelena berdesis, “oke, tetapi sebagai balasannya, kamu harus memperlakukanku lebih dari sebelumnya.”

Stanley menaikkan satu alisnya lalu terkekeh, “ya, baiklah… terserah kamu saja.”

Dan, Stanley pun kembali mengerjakan pekerjaannya. Yelena terkagum dengan keahlian masak dari kekasihnya. Sorot matanya terus menatap postur tubuh sempurna Stanley, dia sempat ingin menggodanya agar kekasihnya itu melepaskan pakaiannya saja.

Seaside [KSH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang