💎18

660 107 12
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Sehun membawa Jaemin masuk dalam mobilnya — mengajaknya pergi diam-diam tanpa sepengetahuan Yoona ke satu sudut yang tenang untuk bicara empat mata. "Jadi, kamu udah lama gak ketemu sama ayah kamu, Jaem?" Terdengar canggung dan kaku tetapi Sehun tetap memulai perbincangan dengan Jaemin, setidaknya untuk memecahkan suasana hening di antara keduanya.

"Yah, kurang lebih dari bertahun-tahun setelah mereka cerai sih om."

Jaemin terlihat lemas tak bersemangat. "Awal-awal aku sering nanyain di mana ayah kok gak pulang-pulang ke rumah, lama-kelamaan aku sadar kalau dia udah ninggalin bunda demi perempuan lain. Ah brengsek emang tuh orang." Yoona sudah berpesan agar Jaemin tidak membenci ayahnya tapi Jaemin yang merasa dikhianati pun masih memendam rasa dendam di hatinya.

"Hus, kamu gak boleh bilang gitu Jaem. Gimana pun pak Siwon itu ayah kamu."

"Iya, dia emang ayah. Ayah yang ninggalin bunda demi artis murahan, ayah yang ingkar janji yang katanya mau tetep ketemu sama aku meskipun udah gak sama bunda. Nyatanya apa?"

"Sampe aku segede ini yang besarin aku, yang biayain aku, yang kerja keras itu bunda."

"Sabar... sabar... sabar..."

Sehun mengelus punggung anak remaja yang meluap-luap sampai berderai air mata. Antara sedih, kecewa, dan marah semua berkecamuk dalam batin seorang Ananda Jaemin Putra Hartono. "Kecewa dan marah itu pasti kok Jaem. Tapi seenggaknya kan sekarang ayah kamu muncul dan niat ketemu sama kamu setelah bertahun-tahun dia hilang tanpa kabar." Bagi Sehun, ia tak bisa memprovokasi Jaemin untuk membenci orang tuanya sendiri. Sehun hanya mampu menguatkan dari sisi lain terkait munculnya Siwon di hadapan Jaemin dan Yoona sekarang.

"Gak, aku masih gak mampu untuk lihat mukanya om."

"Di mata aku, aku masih inget gimana sakitnya bunda dulu. Gimana depresinya bunda dulu waktu stress tahu ayah nikah diem-diem sama si artis gatel bahkan sampe keguguran om."

"Keguguran?"

Mendengar itu Sehun terlonjak. Sedahyat itu Yoona terpuruk sampai depresi dan keguguran. "Bunda gak sadar kalau dia hamil. Dia terlalu sibuk mikirin gak enaknya berbagi cinta sama perempuan lain yang gak pernah bunda bayangkan ada di antara keluarga kecilnya. Kejadiannya pas lagi masak tiba-tiba bunda pingsan." Jaemin bercerita terbuka tanpa paksaan sambil berderai air mata.

"Sayangnya waktu itu aku masih kecil, aku gak bisa apa-apa selain minta tolong sama mba yang kerja di rumah buat telponin dokter atau siapapun yang bisa nolong bunda."

"Pas di rumah sakit ternyata aku kehilangan adikku sendiri yang bahkan aku sama bunda pun gam sadar kalau bunda lagi ngandung."

Panas helaan karbon dioksida keluar dari mulut Sehun. Fase yang Yoona lewati selama itu nyatanya lebih berat dari apa yang Sehun juga alami. "Pantesan kamu sayang banget sama bunda ya Jaem." Sesak dengar cerita dari Jaemin, Sehun pun membawa botol air mineral dari rak pintu. Ia meneguk air untuk melegakan hati dan pikirannya.

Janda & DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang