°°°
Keberadaan Jaemin dan Karina yang semakin jauh dari kenyataan membuat kepala makin runyam. Mereka berdua juga tak habis pikir, dari keberadaan mereka di pusat kota sekarang keduanya malah terlempar jauh ke daerah sekitaran lereng gunung Merapi yang sempat beberapa kali erupsi di tahun-tahun ke belakang. "Gimana sih Jaem, katanya lo bakal bangunin gue kalo lo lihat lokasi hotel kita. Ini kenapa kita malah ngejauh dari kota siiihh iiihh sebel gue!" Batin Karina kesal karena Jaemin tidak menepati janjinya. "Kenapa lo malah ketiduran siiihh iiihhhh..." Gadis itu mengamuk, menyalahkan Jaemin yang tidak menepati janji dan malah ketiduran sepanjang perjalanan mereka.
Jaemin menggaruk kepalanya seraya kebingungan. "Ya maaf, gue juga gak nyadar kalau kelewatan. Gue gak bisa nahan rasa ngantuk jadi ya mau gimana lagi Rin, udah kejadian juga." Berbeda dengan Karina yang tak terima, Jaemin pasrah-pasrah saja ketika kenyataan membawa keduanya menginjakkan kaki di daerah Sleman yang jauh dari pusat kota.
"Terus mau gimana kalo udah gini?"
"Kita gak ada duit buat balik, kita juga gak punya handphone buat hubungin orang-orang terdekat."
Karina cukup frustasi dengan keadaan ini. Ia pikir semuanya akan segera berakhir dengan segera, nyatanya masalah baru muncul karena mereka yang tersesat jauh dari lokasi yang mereka tuju dari semalam. Bapak yang mendengar Karina jengkel dan marah pada temannya itu tahu isi percakapan dua remaja tersesat, karena kasihan pria satu itu mendekati dua anak remaja yang kehilangan arah itu.
"Kalian sebenarnya ini mau ke mana, kok bisa ada di mobil saya semaleman?"
Sampai terheran-heran pengemudi itu mendapati ada dua remaja di bak mobil pick up-nya. "Anu sebenarnya..." Karina bermaksud menjelaskan namun kemudian Jaemin memotongnya. "Sebenarnya saya sama temen saya ini lompat ke mobil bapak. Kita berdua ini maksudnya mau numpang sampe kira-kira kalo kita nemu hotel tempat rombongan study tour kita nginep pak." Jelas Jaemin.
"Owalaaaahhh... tapi kok bisa kalian ini malah kepisah sama rombongan kalian sendiri?"
"Iya pak, anu... ceritanya panjang." Jaemin menceritakan kronologi mereka bisa terpencar dari rombongan secara garis besarnya saja. "Dan karena kita kejambretan, handphone kita mati, dan kita gak punya duit jadi ya kepaksa kita ngikut bapak di mobil bapak." Ungkap Jaemin.
"Haduuhhh mesakke nasib kalian berdua ini, terus sekarang mau bagaimana?"
"Mmm... bapak ada rencana mau ke kota lagi?"
"Waduh dek, ini saya itu sedang menunggu tim saya buat ngangkut pasir ke kolbak yang kalian pake tiduran semalem itu. Bukan maksud saya gak mau bantu adek-adek ini, tapi yo piye carane dek wong saya ini harus kerja cari duit sing akeh buat keluarga saya di rumah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Janda & Duda
FanfictionSama-sama sudah berpisah dengan pasangan masing-masing membuat keduanya menjadi orang tua tunggal. Hak asuh Jaemin jatuh pada Yoona membuat mama muda cantik itu sibuk mengatur waktu agar putra semata wayangnya bisa tumbuh penuh kasih sayang meski ke...