7;

182 152 36
                                    

•••

Pagi kali ini tidak cerah, tetapi mendung seperti akan mengundang hujan untuk datang. Sama halnya dengan hati Ratu yang mendung, bahkan untuk berangkat sekolah dia sangat malas.

Ratu keluar dari kamarnya lengkap dengan seragam dan rambut di kuncir satu. Dia keluar dengan wajah lesu menghampiri keluarganya di lantai bawah.

"Good morning," sapa gadis kuncir satu itu dengan lemas membuat Mama-nya bertanya-tanya.

"Morning sayang, muka kamu kenapa lesu gitu?"

Gadis itu hanya menggeleng. Malas menjawab.

Satu suapan hampir memasuki mulutnya harus terhenti tatkala melihat pemuda tinggi yang sedang ingin ia hindari. Andra duduk tepat di hadapan Ratu.

Dengan wajah datar memainkan ponselnya. Ratu merasa nafsu makannya hilang. Dia bangkit dari duduknya.

"Ratu berangkat sendiri, nanti makan di sekolah," kata gadis itu dan berjalan ke depan memakai sepatunya. "Ratu pergi, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, jangan lupa bawa payung Ratu!" seru sang Mama tetapi tidak Ratu dengar karena sudah melengos pergi.

Setelah kepergian Ratu, Mama-nya bertanya kepada Andra karena peka akan kecanggungan kedua anaknya.

"Kamu ada masalah kak sama adekmu?"

"Gak ada Ma, mungkin adek lagi pms."

Alibi pemuda itu. Dia sangat tau mengapa adiknya bertingkah demikian.

~~~

Saat Ratu sedang menunggu di halte, tiba-tiba ponselnya berdering ada yang menelponnnya.

Abim is calling...

Dengan cepat Ratu mengangkat nya dan terhubung dengan Abim di seberang.

"Ra, kamu dimana?"

"Di halte."

"Ya udah tunggu sana, aku lupa bilang kalo hari ini bareng aku."

"Iya, i'm wait here babe."

Setelah Ratu memutuskan sambungan itu sepihak, ia menghela napas kasar. Hari ini mood gadis itu benar-benar buruk dan dia berharap ketika melihat Abim moodnya bisa di selamatkan.

15 menit kemudian...

Dari kejauhan Ratu melihat motor sport yang sangat dia kenali, siapa lagi kalau bukan Abim.

Saat berhenti depan Ratu, Abim segera membuka helm fullface-nya.

"Jelek bener muka nya pagi ini," ledek Abim membuat wajah Ratu ditekuk menahan sebal.

"Aku mah tetep cantik kemana-mana."

Tanpa disuruh, dia langsung menaiki motor pemuda itu.

.
.
.

Sampai di area parkiran sekolah, Ratu turun dari motor Abim dan menunggu pemuda itu yang sedang melepas helmnya

Abim melihat ke arah Ratu, dia merasakan aneh ketika menghampiri rumah Ratu tadi saat yang keluar adalah Andra dengan tatapan dingin berbeda dengan kemarinnya saat dia membantu skripsi Andra.

Begitu juga dengan Ratu, sedari tadi wajahnya terlihat badmood.

"Rara," panggil Abim.

Rara adalah panggilan khusus Ratu dari Abim, kalau di ingat Abim pernah bilang jika panggilan Rara hanya dia yang boleh memanggil.

Ratu merasa gemas dengan kekasihnya.

"Kenapa Abim?" mood Ratu perlahan membaik ketika Abim memanggilnya seperti tadi.

When I Love You (✓) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang