13;

148 120 42
                                    

•••

Berjalan gontai di koridor, dan jangan lupakan mata panda-nya itu membuat Ratu terlihat mengerikan. Semalaman dia tidak bisa tidur memikirkan maksud dari perkataan Abim.

"RATUU," teriak Gezza dengan heboh sewaktu Ratu baru sampai depan pintu.

Gezza berlari ke Ratu untuk melihatnya lebih dekat, "lo ngapain aja gila?!"

"Jangan ganggu gue Za ngantuk banget," ucap Ratu saat sudah duduk di bangkunya bahkan Naya saja dia hiraukan, Ratu langsung menyelami alam mimpinya.

Gezza dan Naya saling tatapan,"menurut lo kenapa?" tanya Gezza yang dibalas gelengan oleh Naya.

"Kayaknya gue harus kasih Abim pelajaran deh, nyebelin banget buat Ratu begini," kesal Gezza, karena sekarang Gezza tengah berpihak ke hubungan Ratu dan Rayhan. Ya walaupun mereka berdua tidak berpacaran dan hanya teman dekat.

"Udah lah Za, diem aja," celetuk Naya saat melihat kekesalan Gezza dan itu membuat Gezza mendengus kesal.

~~~

Pelajaran olahraga– pelajaran yang sangat Ratu tidak suka. Karena itu hanya menguras tenaga nya apalagi dia kurang tidur.

Walaupun begitu Ratu harus tetap mengikuti intruksi dari bapak gurunya.

Mereka semua sedang melakukan pemanasan sebelum memulai berlari mengelilingi lapangan, 2x putaran untuk putri dan 3x putaran untuk putra.

Tubuh Ratu terasa lemas saat pemanasan, dia benar-benar menyesal semalam harus begadang.

Kean yang memperhatikan Ratu dari jauh merasa ada kejanggalan pada gadis itu.

"Ratu, you ok?" tanya Kean ketika sudah mendekat itu membuat Ratu terkejut.

"Ok kok, Ratu kan strong," canda Ratu lalu dari kejauhan datang Gezza dan Naya yang sudah membawa botol minum, tadi mereka izin ke kelas untuk mengambilnya.

Kean yang menyadari kedua teman Ratu yang datang dengan cepat dia pergi sebelum Gezza dan Naya datang.

"Kean ngapain lagi?" tanya Naya saat melihat kepergian Kean dengan seberapa nada tidak suka.

"Cuma nanya keadaan gue, memang gue kenapa?" tanya Ratu membuat Gezza melotot.

"Muka lo pucet banget, gak mau ke uks aja? Kalo lo pingsan nyusahin orang anjir."

"Tapi gue baik-baik aja Za," sangkal Ratu.

"Beneran Tu, muka lo pucet," timpal Naya.

Tanpa sempat Ratu menjawab, tiba-tiba intruksi dari guru mereka mulai terdengar. Mereka semua disuruh berkumpul dan nama dipanggil menurut absen akan maju 5 orang sekaligus.

Maju lah 5 orang murid lalu mulai berlari mengelilingi lapangan. Sedangkan Ratu, dia menunggu giliran karena nama dia terbilang cukup lama.

Disaat orang-orang memperhatikan murid-murid yang sedang praktek berlainan dengan Ratu. Dia masih memikirkan Abim, lama-lama dirinya bisa sakit jiwa karena terlalu memikirkan pria itu.

Sungguh sebuah kebetulan, Ratu melihat Abim dengan seorang perempuan yang Ratu yakini temen sekelas Abim, di depan ruang lab komputer. Ratu hanya diam tanpa sadar nama dia mulai terpanggil.

"Ratu!" panggil guru nya membuat Ratu tersadar dan langsung ikut barisan start bersama 4 murid lainnya.

Mereka ber 5 sudah mengambil aba-aba start dalam memulai lari seperti lomba lari. Saat peluit ditiupkan disitulah mereka semua pada berlari.

Awalnya Ratu berlari dengan cepat, tetapi lambat laun dia melambat. Merasakan pusing di kepala nya datang serta tubuhnya yang gontai seperti akan tumbang ke tanah.

When I Love You (✓) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang