14;

135 113 38
                                    

•••

Ruangan uks yang tadinya biasa saja sekarang mendadak canggung karena Abim bahkan Ratu sama-sama terdiam.

Ratu berusaha memutar otaknya untuk mencerna maksud perkataan mantannya tadi. Terkejut? Tentu saja, dirinya bahkan tidak bisa berkata apapun.

"Ra," panggil Abim membuat Ratu balik ke alam sadarnya.

"Kamu jangan ngelantur Bim," jawab Ratu begitu karena merasa jika dirinya lah penyebab Abim akan berpindah agama.

"Aku serius, gak ngelantur."

"Aku gak mau."

Tidak tau kenapa, Ratu kesal. Dia bahkan tidak mengharapkan hal ini terjadi, dia tidak mau merebut Abim dari Tuhan-Nya.

~~~

Murid-murid sudah berhamburan, ketika mendengar bel pulang berbunyi. Sedangkan Ratu, Gezza dan Naya masih berada di parkiran.

Yang sedang merencakan ingin menonton bioskop bersama. Lantaran Gezza sangat kesal melihat Ratu memasang wajah ditekuk terus karena galau.

"Mau nonton apa?" tanya Naya karena dia yang akan memesan tiketnya secara online.

"Jangan horor ya anjir, gue gebug lo berdua," sahut Ratu.

"Baru aja gue mau saranin KKN Di Desa Penari,"

Ratu bergidik ngeri ketika mendengar judul film itu, dia ingat jelas jika film itu sedang booming. Banyak tiket yang sudah terjual habis dalam satu hari.

"Yang lain dong, gak solid banget."

"Penakut banget lo, Tu," ujar Naya lalu tertawa.

"Mending gue nge-drakor anjir."

"Udah-udah jangan ribut, pokoknya nonton itu aja."

Ratu hanya bisa pasrah karena Naya menyetujui ajakan Gezza untuk menonton horor, sedangkan tidak ada yang berpihak ke dia.

Hendak berjalan ke depan gerbang, langkah mereka bertiga terhenti ketika ada yang menghadang jalannya.

Ada 3 orang perempuan dengan wajah menantang menghadap arah Ratu. Dia tau bahwa 3 perempuan itu kakak kelasnya, tapi dia heran mengapa kakak kelasnya menatap dia tidak suka seperti ada dendam.

"Wah wah liat 3 gembel ini, mau nonton katanya," celetuk cewe yang di tengah.

"Mending lo minggir, jalanan luas tuh," sahut Naya lalu Ratu menyuruh kedua temannya untuk diam.

"Maaf ya Alin," ujar Ratu membaca nametag perempuan itu dan memanggilnya tanpa embel-embel 'Kak'. "Dateng-dateng ngatain gembel maksud lo apa? Lo merasa paling keren? Artis papan atas lo? Atau papan bawah?" sarkas Ratu membuat Naya dan Gezza diam tidak berkutik, mereka mengira jika Ratu menyuruh diam, untuk tidak melawan.

Alin mengepalkan tangannya kesal, "belagu banget lo, gue cuma mau bilang ke lo untuk jauhin Rayhan."

Ratu menautkan alisnya merasa heran dengan orang di depannya ini.

"Apa sekarang lo lagi berlagak layaknya Presiden? Bahkan Presiden pun gak akan mengatur hak rakyatnya," jawab Ratu kemudian tertawa. Aneh saja datang tiba-tiba lalu bilang untuk menjauhi Rayhan.

Alin hendak menampar Ratu merasa kesal dengan perkataan perempuan di depannya namun terhenti ketika ada seseorang yang menahan tangannya.

Jelas bukan kedua teman Alin yang menahan tangannya, tetapi seorang pria dengan tatapan dinginnya menatap Alin.

"Gila Nay, gue berasa menyaksikan drama FTV anjir," bisik Gezza ke Naya, dan itu membuat Naya menahan tawa setengah mati. Mampus saja jika dirinya tiba-tiba tertawa di tengah pertengkaran Ratu dan kakak kelasnya.

When I Love You (✓) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang