16;

114 92 18
                                    

•••

Sampai rumah dapat dilihat bahwa seluruh keluarganya sedang mengurus pekerjaannya masing-masing.

Tadi sehabis dari taman Andra harus bergegas ke kampus nya karena harus kelas, sedangkan Ratu berpikir tidak mungkin dia datang ke sekolah di jam 12 siang yang berarti sedang istirahat.

Jadi dia memutuskan untuk berdiam di rumah saja, dia sudah siap untuk kena marah karena bolos.

Tiba-tiba saja panggilan grup antara dirinya, Naya dan Gezza masuk. Sontak Ratu mengernyitkan dahinya merasa heran. Langsung saja Ratu menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan.

"RATUU WOYY NGAPA LU GAK SEKOLAH?!"

Teriakan Gezza memekikkan telinga itu membuat Ratu sontak menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Iya anjir kenapa lo gak masuk? You ok?" kali ini Naya yang bertanya.

"Gue abis pacaran sama Kak Andra," jawab Ratu santai, tidak tau saja kedua temannya di seberang ponsel sana menahan untuk tidak memaki Ratu tetapi sepertinya tidak bisa.

"Woah kurang asem nih anak, malah gaet kakak sendiri padahal mantan ngantri ngajak balikan," ucapan Gezza berhasil membuat Ratu tertawa.

"Za gue mau resign aja dari temen Ratu dah, kesel anying."

Ratu berhenti tertawa, baginya seru membuat kedua temannya kesal, "gue ngajakin Kak Andra bolos," ujar Ratu lalu dia melihat jam di dinding kamar nya, "lo berdua lagi istirahat?"

"Iya tapi udah mau masuk, ck pasti lo lagi ngedrakor," ujar Gezza iri tetapi Ratu menggeleng yang tentunya tidak bisa dilihat oleh Gezza dan Naya.

"Sotoy lu Za, gue mau bantu Mama jaga toko,"

"Wow tumben rajin dan berbakti," Naya terkekeh membuat Ratu mendecak.

"Gue matiin deh mau siap-siap," tanpa menunggu persetujuan kedua temannya, Ratu mematikan sambungan sepihak lalu mengganti baju dan melenggang pergi menuju toko bunga Mama-nya.

~~~

Ratu memarkirkan sepedanya saat sudah sampai di depan toko. Bisa dilihat tatapan terkejut Mama tatkala melihat Ratu memasuki toko bunga.

Ratu yang di tatap hanya cengengesan saja, dia siap di marahi.

"Ma, maaf janji deh Ratu gak bolos lagi," mohon Ratu saat melihat tatapan Mama-nya meminta penjelasan.

Karena kesal sang Mama memukul Ratu tidak terlalu kuat, tetapi mampu membuat Ratu mengadu kesakitan.

"Udah di bilangin jangan bolos tadi pagi! mana Kak Andra?"

"Ke kampus, kata nya ada kelas," jawab Ratu merasa bersalah.

"Terus ngapain disini?" ketus Mama-nya, dapat Ratu rasakan jika Mama-nya serius marah.

"Aahh Mama maaf, Ratu mau bantu jaga toko," mohon Ratu dengan kedua tangan yang sudah bertaut di depan Mama-nya.

Setelah itu Mama melenggang pergi melanjutkan aktivitasnya sedang menyiram bunga yang terdapat di luar toko. Sementara itu, Ratu masih merasa bersalah karena tidak menurut perkataan orang tua-nya tadi pagi.

Ratu memilih untuk memotong bunga-bunga layu yang tidak layak untuk dijual lagi. Begitu serius dengan pikirannya memikirkan Abim lagi.

Gimana kalau Abim beneran pindah agama? Apa yang akan terjadi pada mereka berdua? Tetapi Ratu tidak mau mengambil Abim dari Tuhan-Nya.

Lalu bagaimana dengan Kean? Belakangan ini dia sering bertingkah baik kepada Ratu. Walaupun mereka waktu putus sempat ribut dan saling sindiran di status instagram. Kekanakkan memang, tetapi mereka berdua memang masih bocah waktu itu.

Ratu tersenyum mengingat keributan antara dia dan Kean, lalu menggelengkan kepala saat sadar diri nya memikirkan Kean.

"Ratu," suara Mama-nya menyeruak di pendengaran Ratu, membuat dia berhenti memotong bunga-bunga layu tersebut.

"Iya Ma?"

"Udah putus sama Abim?" Ratu terdiam kala Mama-nya menanyakan hubungan dia dan Abim.

"Inget ya, jangan ngelawan kehendak Tuhan. Mama mau putusin-"

"Udah putus Ma," ujar Ratu memotong ucapan Mama-nya dan berpikir bagaimana Mama-nya bisa tau jika Abim berbeda, lalu berpikir lagi jika Andra lah yang sudah memberi tau, Ratu juga sudah muak mendengar segala macam tentang perbedaan dirinya dan Abim, "dari lama," sambung Ratu lalu meletakkan alat potongnya tadi dan bergegas keluar toko dengan mood buruk.

Dia hanya membutuhkan angin, jadi Ratu pergi ke taman yang berada di bukit. Taman itu lumayan jauh dari komplek rumahnya, tetapi disanalah tempat healing Ratu disaat ingin menyendiri tanpa gangguan siapa pun. Bahkan tidak ada yang tau Ratu pernah ke Taman itu, maupun Andra, Gezza dan Naya sekalipun.

Ratu mengetahui taman itu saat masih berteman dengan Kean. Mereka belum berpacaran saat itu, tetapi pertemanan mereka cukup dekat sampai akhirnya dia menyukai Kean dan begitu sebaliknya.

~~~

Angin sejuk, tempat sepi, hanya terdengar beberapa suara kicauan burung. Ratu melihat jam di ponselnya menunjukkan pukul 4 sore.

Waktu berjalan begitu cepat hari ini, lalu Ratu menduduki bangku taman yang terlihat usang karena telah lama. Semoga saja kursinya tidak patah karena dia duduki, mengingat kursi usang kayunya pasti sedikit rapuh.

Ratu merasa lelah karena harus menanjak saat membawa sepedanya tadi, demi sampai di taman bukit ini.

Memandang lurus ke depan, lagi dan lagi Ratu bertengkar dengan pikirannya sendiri. Berpikir, apa baiknya dia melukapan Abim? Dan sepertinya itu keputusan yang tepat.

Meskipun Ratu tidak yakin dengan keputusannya, tetapi Ratu akan mencoba.

"Ngapain disini?" suara seseorang menyeruak membuat lamunan Ratu tersadar dan menoleh ke arah orang itu yang ternyata adalah mantannya.

"Emang nya gak boleh kesini? Bukan punya kamu juga," jawab Ratu seperti biasa dengan ocehannya.

Kean terkekeh, merasa jika bawel Ratu tidak berubah sama sekali. Atau menurutnya setelah bertemu mantannya itu setelah bertahun-tahun, tidak ada perubahan.

"Terus kamu ngapain disini?" Ratu bertanya balik, karena sangat mengejutkan Kean masih mengingat tempat mereka bermain dulu sebelum Kean pindah kota.

"Aku rindu tempat ini," ujar Kean sembari melihat sekeliling taman yang tidak banyak perubahan, hanya beberapa rumput yang sudah panjang, "rindu kamu juga."

Ratu tertawa, dia juga begitu merindukan kenangan semuanya. Tetapi biarlah berlalu, karena tidak mungkin untuk mengulang semuanya kembali.

Melihat Kean masih mengenakan seragam, Ratu berpikir jika Kean baru saja pulang sekolah dan langsung ke taman ini.

"Kenapa tadi gak masuk?"

"Bukan apa-apa, tadi pagi ngajakin Kak Andra bolos," jawab Ratu dibalas Kean dengan gelengan kepala merasa tidak habis pikir dengan jalan pikir Ratu.

"Zie," satu panggilan itu, panggilan yang sudah bertahun tahun tidak dia dengar, panggilan yang sangat Ratu sukai, satu satu nya Kean yang memanggil diri nya dengan 'Zie'.

Sebenarnya Kean memang terbiasa memanggil Ratu dengan 'Zie' nama belakang dia, tetapi setelah putus Ratu menyuruh Kean untuk memanggil namanya seperti yang lain dan Kean menurut.

Tetapi tidak dia sangka akan mendengar nama itu lagi.

•••

Tbc

When I Love You (✓) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang