11. FIRST DATE

637 81 4
                                    

Halooo

Tolong di maklumi kalau ada typo ya, manusia tydack selalu benar hehe

Karena author juga manusia (•‿•)

Happy Reading.

🐰🐰🐰🐰🐰

Silaunya sinar matahari pagi masuk melalui celah gorden kamar Aksa, dan membangunkan ia dari tidurnya. Ia segera turun dari ranjang nya dan bergegas menuju kamar mandi.

"Aksa, sarapan dulu" ucap Vera dari luar kamar Aksa.

Aksa yang sudah siap dan sudah mengenakan segaram nya pun menuruni tangga untuk sarapan. "Iya, Bun"

Hanya ada suara sendok dan piring yang ada di suasana meja makan pagi ini. "Nak, bunda mau tanya boleh?" Tanya Vera pada Aksa. Ryan selaku papanya Aksa pun hanya menaikkan alisnya bingung.

"Boleh, bunda mau tanya apa" jawabnya tanpa menaikkan pandangannya ke arah bundanya.

"Sejauh ini, Aksa punya perasaan apa sama Ceza? Jujur sama bunda" ujar Vera sambil menatap ke arah Aksa, Ryan pun juga menatap ke arahnya.

Aksa mengidikkan bahunya dan menoleh ke arah bundanya "Aksa bingung ngomong nya" ucapnya, bundanya pun lebih bingung dengan jawaban Aksa barusan.

"Jawab aja, sa" Sahut Ryan.

Aksa menghela nafasnya berat, apa ini saatnya untuk jujur ke bunda dan papanya soal perasaannya ke Ceza, tapi sejauh ini Aksa juga masih plin plan soal perasaannya. "Aksa suka liat Ceza, tapi kadang dia ngeselin" ucapnya jujur pada kedua orang tuanya.

"Sa, kalau suka perjuangin" tutur papanya, karena bagaimanapun ia selalu support hubungan Aksa dan Ceza nantinya, walau beda keyakinan.

Vera hanya mengangguk memberi tanda setuju dengan ucapan Ryan, "daripada keluduan sama orang lain, sa" ujarnya.

"Terus menurut bunda sama papa gimana, Aksa harus gimana?" Tanya nya pada orang tuanya itu, padahal ia sudah dewasa harusnya ia bisa berfikir sendiri bagaimana caranya mengambil hati seseorang yang ia suka.

"Sesekali kamu ajak jalan, biar nggak berantem terus" ucap Ryan memberi saran, karena ia tau Aksa dan Ceza jika bertemu jarang akur.

"Biar nggak canggung juga, pokoknya harus secepatnya kamu ajak Ceza jalan berdua" sahut bundanya.

"Ngedate gitu?" Ucap Aksa sambil memanyunkan bibirnya, sejauh ini ia tidak pernah ngedate berdua dengan siapapun.

Bunda dan papanya mengangguk antusias, "iya, dinner atau apalah itu" ucap Ryan.

Aksa menggeleng cepat, "Ceza nggak akan mau" ucapnya.

Ryan menepuk pundak Aksa dan beralih duduk di samping nya "anak papa harus lakik, masa ngajak cewek ngedate aja pesimis duluan" ujarnya pada Aksa.

"Atau kamu belajar sama teman kamu yang banyak ceweknya itu, siapa namanya" yang di maksud oleh Vera adalah Gabrinz, satu satunya teman Aksa yang punya banyak cewek alias playboy.

"Gabrinz? Aksa nggak mau punya banyak cewek, maunya satu tapi nggak dapet juga" ucapnya memelas.

"Papa nggak mau tau, intinya nanti harus berhasil ngajak Ceza jalan" ujar Ryan sembari menyalami istri dan anaknya, ia hendak pergi ke kantor.

AKSA XANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang