26. SEPARUH JIWAKU HILANG

463 59 1
                                    

Lebih baik aku yang pergi lebih dulu, karena entah seperti apa runtuhnya aku ketika aku menyaksikan kepergian mu. -Aksa

Aku selalu minta sama tuhan untuk ambil aku satu hari sebelum kamu pergi. -Ceza

🦋🦋🦋🦋🦋

"Za, ga pengen honeymoon gitu?" Ucap Aksa sambil melonggarkan dasi yang melilit di lehernya.

Ceza menggeleng. "Gak, lagian mau honeymoon kemana juga."

"Ishh, biar anak gue cepet jadi."

"Ni orang labil banget sumpah, kemarin bilang pake aku-kamu, sekarang lo-gue. Gimana sih,"

"Aneh kalo pake aku-kamu, lagian kita udah terbiasa pake lo-gue."

"Terserah dah terserahhh."

"Ya sayang yaa, gue pengen liburan." Bujuknya pada Ceza yang tidak menghiraukan hal itu.

"Lo maunya liburan kemana sih?"

"New York!"

"Gundulmu, gue males kalau perjalanan nya lama. Mending yang dekat dekat aja,"

"Za plis lah, gue mau sekalian mampir ke Columbia. Setidaknya gue pernah injakin kaki disana meski ga jadi kuliah disana."

Wajah Aksa semakin memelas, walau sebenarnya Ceza sangat malas untuk liburan ke luar negeri, tapi ia tetap mengiyakan permintaan suaminya.

Ceza manggut-manggut pasrah. "Iya terserah."

"Btw, Lo beneran ga pengen lanjut kuliah?" Tanya Ceza.

"Nggak, kewajiban gue sekarang ya nafkahin lo. Kalau lo sendiri ga pengen kuliah?"

Lagi lagi Ceza hanya menggeleng pelan. "Kan gue pengennya lanjut di London, tapi ga mungkin gue tega ninggalin lo disini."

Aksa mengusap puncak kepala Ceza sembari mengukir senyuman tipis. Sulit dibayangkan jika diingat bahwa dulunya Ceza sangat mengesalkan, tetapi sekarang sudah bisa berpikir dewasa.

"Yaudah, ga semua orang yang cuma lulus SMA dan ga kuliah itu minim pengetahuan. Justru orang yang ga kuliah bisa jauh lebih sukses ketimbang yang kuliah, yang penting lo sehat terus."

Tanpa Ceza sadari, cairan bening sudah membasahi pipinya. Hanya mendengar ucapan Aksa begitu saja air matanya sudah mengalir tanpa ia sadari.

Aksa meraih tubuh mungil Ceza dan menyandarkan gadis itu pada dada bidangnya. "Kok nangis? Kenapa, hm?"

"Gapapa. Jadi kangen mama, dulu mama pernah bilang gitu juga ke gue."

"Mau ke rumah mama sekarang?"

"Emang gapapa? Ini udah malam sa."

"Nggak-papa. Pake baju panjang biar ga dingin,"

"Iya, tapi naik motor aja ya?"

"Nggak, pake mobil. Angin malam tuh dingin za."

"Ihh gapapa, sekalian night ride. Haluan gue tuh dari dulu bisa night ride sama ketua geng motor."

AKSA XANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang