17. PERGI

535 79 6
                                    

Apakabar nih?

Para readers yang budiman, jangan lupa vote ya.

Thanks yang selalu support aku sejauh ini!

Beberapa part aman ga ada konflik, aku jg gamau nulis konflik yg berlebihan karna jujur aku sendiri kalo baca ikut emosi.

Happy Reading.

🐰🐰🐰🐰🐰

Pura pura baik baik saja didepan orang lain itu susah, rasanya sulit untuk bilang 'aku lagi kenapa kenapa'.

Aksa dan Ceza sekarang masih berada di pinggir danau, dan tempat ini mungkin akan menjadi tempat yang nyaman untuk Ceza, suasananya adem.

"Flashdisk yang aku titip di Vallen udah kamu puter?" Tanya Aksa pada gadis itu.

"Belum, tadi ga sempet karna langsung kesini."

"Kalo gitu, besok aja puternya, beberapa hari kedepan kita ga bisa ketemu." Ucap Aksa dengan senyuman manis di akhir ucapannya.

"Kenapa? Katanya ga bakal pergi?"

Aksa lagi lagi mengusap puncak kepala Ceza, sangat gemas ia melihat wajah cantik gadis ini.

"Pergi sebentar, mau ke New York buat urus pendaftaran, jadi seminggu lalu sebelum kecelakaan aku sempat isi pendaftaran online gitu, karna ga jadi kuliah disana ya mereka minta aku kesana buat batalin pendaftarannya." Jelas Aksa cukup panjang.

Ceza mengangguk mengerti, tapi didalam pikirannya masih saja takut jika Aksa berbohong dan tetap kuliah disana.

"Sendiri?"

"Iya."

"Berapa hari disana?"

"Mungkin satu Minggu."

"Kapan berangkat?"

"Besok, kamu disini jaga diri ya."

Ceza tidak menjawab dan kembali menyandarkan kepalanya di bahu Aksa, pipinya kembali dibasahi oleh air matanya. Mengapa berat sekali jika dirinya harus jauh dari Aksa.

"Pulang aja yuk za, udah mulai sore."

"Iya, tuh lihat disana ada Vallen sama Kafka, Azka sama Fei juga." Ucap Ceza sambil menunjuk kawannya itu.

Mereka berjalan mendatangi temannya itu, dengan jarak yang cukup jauh dari tempat mereka duduk ditepi danau tadi.

"Kiw, bau bau ada yang baru jadian nih." Ketus Aksa yang sedang merangkul pundak Ceza.

Vallen dan Kafka yang mendengar suara temannya itu langsung menoleh, "diem lo pada jangan ada yang bilang ke anak Axgarez." Perintah Kafka.

"Wuih jadian beneran, aman kita mah ga ada yang tukang Cepu."

"Liat noh, duo jahil lagi berduaan."  Ucap Ceza dengan menunjuk ke arah Azka dan Fei saat ini.

Keempatnya hanya tertawa melihat Fei dengan Azka yang tengah duduk berdua, lucu juga jika dua manusia yang jahil sedang bersama seperti itu.

AKSA XANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang