14. MASA DEPAN

498 74 1
                                    

Apakabar sayang sayang nya Aksa?

Fyi lagi nih, aku nulis cerita itu sesuai mood, jdi kalo lg ga mood ya mls nulis

Tp pasti seminggu up dua kali, dan kalo weekend pasti up.

Siap buat baca chapter 15 nanti?

Happy Reading.

🐰🐰🐰🐰🐰

"Jika kehidupan selanjutnya memang ada, semoga kau dan aku bertemu sebagai seorang pasangan yg memang di takdirkan dalam satu iman."

Sudah hampir 3 tahun lamanya tujuh inti Axgarez menjadi siswa di SMA CENDANA, banyak ilmu yang mereka dapat, di didik dari guru yang baik, meski mereka sering bolos tapi kalau mendekati ujian seperti ini pasti mereka akan belajar dengan sungguh sungguh.

Ya, seminggu lagi seluruh siswa/i kelas XII MIPA maupun IIS di SMA CENDANA akan melakukan ujian kelulusan setelah kurang lebih tiga tahun lamanya mereka mencari ilmu disini. Dan setelah ini, mereka akan berpisah demi masa depan. Tapi sepertinya tujuh inti Axgarez tidak akan terpisah bagaimanapun itu, kecuali takdir yang memisahkan mereka.

Dari ketujuh inti Axgarez yang paling rajin adalah Aksa dan Kenzie, mereka berdua selalu mendapat nilai terbaik. Berbeda dengan 5 inti lainnya yang hanya berpasrah dengan keadaan. Dan yang sering menyontek adalah Azka dan Gabrinz, dua orang itu selalu mengandalkan Kafka, Ardhan, dan juga Agra untuk dimintai jawaban. Tidak untuk ditiru ya kawan kawan.

Dan juga, sebentar lagi jabatan Aksa sebagai ketua OSIS disekolah ini akan usai. Bukan hal mudah baginya menjadi seorang ketos yang diberi tanggung jawab besar. Sebentar lagi ia harus merelakan jabatan itu.

Ceza, Vallen, dan Fei juga sudah tiga tahun bersama. Selalu kompak dalam hal apapun, dan masa SMA mereka juga sebentar lagi akan usai dan selesai.

"Belajar lo pada, ga lulus mampus lo" ucap Aksa yang sedang membaca sebuah buku pelajaran, sedangkan teman temannya yang lain hanya cengengesan seperti tidak ada beban.

Azka hanya melebarkan senyumnya sampai deretan giginya pun terlihat "ngapain belajar, selagi ada Kafka, Ardhan, sama Agra hidup gue aman hahaha"

"Mending ikut makan kuaci, sa."

Mereka tidak pernah ketinggalan yang namanya 'kuaci' pasti setiap hari ada salah satu di antara mereka yang membawa kuaci ke sekolah.

Kenzie hanya berdecak kesal dengan suasana kelas saat ini, dia tidak pernah suka yang namanya keributan.

"Sa, kalau lo bisa dapet nilai terbaik di kelulusan tahun ini, target lo apaan?"

Aksa menutup buku pelajarannya dan menyahuti pertanyaan dari Kafka tadi. "Ga punya target, mau nikah aja"

"Buset, ga kuliah? Ga kerja? Anak istri lo kasih makan apa sa"

Aksa menoyor kepala Azka, "ya kuliah, pengennya sih di New York."

Kafka yang tadinya memainkan ponselnya kini meletakkannya begitu saja setelah mendengar ucapan Aksa "seriusan? Axgarez ga punya leader dong."

"Tapi kayaknya ga di ijinin sama bokap nyokap gue, secara gue kan anak satu satunya mereka."

Aksa punya keinginan untuk kuliah di Columbia University, New York. Tapi ia juga tidak bisa kalau harus jauh dari kedua orang tuanya. Ia sangat sungguh sungguh untuk mendapat nilai terbaik di kelulusan tahun ini, tujuannya agar bisa diterima di kampus impiannya.

AKSA XANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang