"Gue penasaran kenapa setiap hari lo selalu bawa baju ganti di tas lo dan selalu pulang larut malem."
Xingqiao yang tadinya hanya berdiri di ambang pintu kamar Xiaoting memutuskan untuk masuk ke dalam lalu duduk di sisi ranjang dengan menyilangkan tangannya seraya terus memperhatikan apa yang tengah Xiaoting lakukan.
Awalnya Xiaoting tidak menghiraukan keberadaan Xingqiao di dalam kamarnya, namun keberadaan Xingqiao semakin lama semakin mengusik Xiaoting yang tengah memilih pakaian di lemari lalu memasukkannya ke dalam tas.
"Ini bukan pertama kalinya gue nggak sengaja liat lo masukin baju ganti ke dalem tas sekolah lo, dan anehnya lo selalu pulang larut malem dengan pake baju ganti yang lo bawa itu."
Xingqiao terus berbicara di sepanjang Xiaoting mempersiapkan dirinya untuk berangkat ke sekolah, hal ini membuat Xiaoting heran kenapa Xingqiao mau masuk ke dalam kamarnya dan berbicara pada Xiaoting yang tentu saja Xiaoting malas untuk meladeni Xingqiao.
"Atau jangan-jangan lo kerja jual diri---"
"Tutup mulut busuk lo itu dan jangan ikut campur urusan gue." Sela Xiaoting cepat dengan jari telunjuk kanannya yang mengacung ke wajah Xingqiao.
Xiaoting merasa sangat muak jika Xingqiao membuka mulutnya dan mulai mengeluarkan ucapan-ucapan yang entah tujuannya apa.
Xingqiao dengan santai mengedikkan bahunya lalu mendorong jari telunjuk Xiaoting, "Gue cuma penasaran aja." Jawab Xingqiao diakhiri oleh kekehan pelan.
Pagi milik Xiaoting yang seharusnya cerah menjadi terancam karena kedatangan Xingqiao di dalam kamarnya, Xingqiao terlihat senang berlama-lama berada di dalam kamar Xiaoting selagi Xiaoting mempersiapkan dirinya, belum lagi dengan lancangnya ia mulai berkeliling di dalam kamar Xiaoting dan melihat serta menyentuh barang-barang milik Xiaoting.
"Oh ya, ngomong-ngomong terima kasih." Ujar Xingqiao.
Xiaoting yang tengah bercermin dan merapihkan rambutnya langsung menautkan alisnya menatap bingung pantulan sosok Xingqiao lewat cermin di hadapannya yang terlihat memegang sesuatu di tangannya, foto Xiaoting dengan sang ibu.
Xingqiao meletakkan kembali ke tempat semula setelah puas memandangi foto tersebut, "Perhatian dan juga kasih sayang dari Ibu kandung lo yang udah dia kasih ke gue, gue seneng bisa jadi kesayangan dia." Sambung Xingqiao, ia menyunggingkan senyumnya yang licik pada Xiaoting.
Xiaoting melangkahkan kakinya lebar menghampiri Xingqiao, "Lo nggak akan pernah jadi kesayangan dia, perhatian dan kasih sayang dia cuma buat gue, punya gue seorang." Balas Xiaoting penuh penekanan, kedua tangannya mengepal kuat berusaha keras mengendalikan emosinya yang siap meledak.
Xingqiao tertawa kuat mendengar ucapan Xiaoting itu, "Tapi itu dulu." Ucap Xingqiao dengan tawa yang telah sirna dengan cepat.
"Lo---"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Times : Xiaoting Xiaojun ✓
FanfictionSejak Xiaojun mengidap penyakit Leukemia, ia merasa bahwa dirinya tidak lah istimewa yang harus memiliki seseorang yang sayang padanya dan juga seseorang yang ia sayangi karena pada akhirnya Leukemia akan tetap merampas semua itu dari Xiaojun pada w...