Chapter 19

196 16 6
                                    

Kecurigaan Yuqi pada Lucas membuatnya harus membuntuti kepergian Lucas setelah mengantar Yuqi pulang ke rumah, Lucas tidak pernah menolak ajakan Yuqi untuk pergi ke kafe favorit mereka sepulang sekolah, jadi saat Lucas menolak ajakan Yuqi itu membuat Yuqi curiga, terlebih Lucas terlihat seperti terburu-buru sekali pergi dari rumah Yuqi.

Demi menghindari keributan, Lucas pun membawa Yuqi keluar dari dalam kamar Xiaojun dan pergi dari rumah sakit menuju kafe favorit mereka. Di sepanjang perjalanan pun Yuqi terus mengoceh mengenai pemandangan yang ia lihat saat di rumah sakit tadi, ia benar-benar marah sekaligus tidak habis pikir.

"Jadi karena itu kamu nolak ajakan aku buat pergi ke kafe favorit kita dan buru-buru pergi dari rumah aku, bahkan tadi di sekolah pun kamu keliatan banget buru-buru latihannya." Ujar Yuqi.

Lucas mengangguk, "Iya, aku khawatir sama keadaan Xiaojun." Ungkap Lucas.

"Tapi yang tadi kamu liat dan apa yang selama ini kamu curigain tentang aku sama Xiaojun itu nggak bener, aku masih normal, aku nggak suka sama cowok, aku masih suka kamu, Qi." Sambung Lucas kemudian, berusaha meyakinkan Yuqi.

Yuqi menghela nafasnya lalu menoleh pada Lucas yang duduk di sebelahnya, "Kalo aku nggak ngikutin kamu aku nggak bakal tau kalo Xiaojun lagi sakit, terus kenapa kamu nggak bilang ke aku kalo Xiaojun sakit dan kamu mau jenguk dia di rumah sakit?" Tanya Yuqi.

"Sebelumnya maaf kalo aku nggak bilang ke kamu, tapi aku bener-bener nggak bisa bilang ke siapa pun kalo Xiaojun sakit. Xiaojun ngelarang aku." Jawab Lucas.

Yuqi mengerenyitkan alisnya, "Kenapa? Memangnya Xiaojun sakit apa? Ambeyen? Encok? Itu alasan dia nggak mau siapa pun tau? Karena dia malu?" Tanya Yuqi ketus.

"Tsuut! Ah, kamu jangan bilang gitu." Tegas Lucas.

"Terus kenapa Xiaojun nggak izinin kamu buat ngasih tau ke siapa pun? Terus kalo ke aku? Aku kan pacar kamu, kamu tetep nggak bakal kasih tau?" Yuqi langsung memalingkan wajahnya dari Lucas.

Lucas meraih tangan Yuqi lalu ia genggam, "Bukan gitu, Qi." Jawab Lucas.

Yuqi dengan kasar menepis tangan Lucas, "Udah lah, aku bete sama kamu. Aku mau pulang aja." Ujarnya lalu beranjak berdiri.

Dengan cepat Lucas mencegah kepergian Yuqi dengan menarik lengannya dan menyuruhnya untuk duduk kembali, "Oke oke! Aku bakal kasih tau ke kamu. Tapi ada ada syaratnya." Ucap Lucas pada akhirnya.

"Jadi apaan?" Tanya Yuqi.

"Aku bakal kasih tau, tapi kamu nggak boleh kasih tau hal ini ke siapa pun, dan yang paling penting jangan sampe Xiaoting tau." Tegas Lucas.

Mendengar ucapan Lucas itu membuat Yuqi heran. "Hah?"

Lucas menganggukkan kepalanya lalu mulai menceritakan rahasia tersebut pada Yuqi, meskipun Xiaojun telah melarangnya untuk memberitahu pada siapa pun namun Lucas sangat menyayangi Yuqi dan ingin Yuqi mempercayai dirinya. Lucas berharap kalau Yuqi bisa menjaga kepercayaan Lucas dengan tidak memberitahukan hal ini pada siapa pun, terlebih pada Xiaoting.

***

Selepas kepergian Lucas dan Yuqi dari dalam kamarnya yang diiringi perkelahian, akhirnya Xiaojun bisa kembali merasakan kesunyian, ia kembali merebahkan tubuhnya sejenak sebelum mempersiapkan dirinya pulang ke apartemen malam ini juga.

Baru saja bernafas lega dalam keheningan Xiaojun langsung terganggu dengan suara nada dering yang berasal dari ponsel pintar miliknya, dengan malas ia meraih ponsel pintar tersebut di atas nakas untuk mengangkat panggilan suara tersebut.

Panggilan suara tersebut dari Shen Xiaoting, tanpa berlama-lama Xiaojun langsung mengangkatnya.

"Xiaoting?" Panggil Xiaojun.

Our Times : Xiaoting Xiaojun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang