Chapter 18 (#2XIAO moment)

237 27 3
                                    

"Chunyang!"

Chunyang langsung menghentikan langkahnya lalu menoleh ke belakang tepatnya ke arah seorang gadis yang memanggil namanya itu, senyuman Chunyang langsung merekah begitu melihat wajah gadis tersebut.

"Xingqiao?" Ucap Chunyang setelah Xingqiao berlari mendekat ke arah Chunyang.

"Kamu dari mana mau ke mana?" Tanya Xingqiao.

"Aku dari kelas atas, ini mau balik ke kelas aku." Jawab Chunyang.

Xingqiao sempat heran pada Chunyang, pasalnya Chunyang tidak biasanya pagi pagi pergi ke kelas lain, namun Xingqiao berusaha untuk tidak terlalu memikirkannya karena sekarang ada hal lebih menarik yang akan ia sampaikan pada Chunyang.

"Oh iya, kamu inget nggak besok hari apa?" Tanya Xingqiao, tampak antusias menunggu jawaban dari Chunyang.

Chunyang terdiam sejenak, begitu mengingat sesuatu ia langsung menjawab, "Besok hari minggu?" Jawab Chunyang.

Xingqiao langsung berdecak kesal, ekspresi wajahnya yang tadi ceria mendadak sirna begitu mendengar jawaban Chunyang, "Nyebelin banget, kamu pura-pura lupa ya?!" Marahnya.

"Besok itu tanggal 03 November, besok itu hari ulang tahun aku. Kamu ini gimana sih! Jangan bilang kalo kamu lupa?!" Sambung Xingqiao dengan ketus.

Melihat kemarahan Xingqiao itu membuat Chunyang tidak bisa menahan tawanya, ekspresi marah Xingqiao benar-benar terlihat gemas bagi Chunyang.

"Tentu aja aku inget, masa aku lupa sih." Ujar Chunyang pada akhirnya, ia sengaja pura-pura lupa karena ingin membuat Xingqiao kesal.

Setelah puas tertawa Chunyang pun langsung meredakan amarah Xingqiao dengan mengusap-usap puncak kepala Xingqiao, "Aku cuma bercanda, mana mungkin aku lupa hari ulang tahun kamu. Jadi kamu mau apa dari aku?" Tanya Chunyang.

Rasa kesal Xingqiao langsung hilang, "Hmm mau apa ya? Aku pikir-pikir dulu." Jawab Xingqiao seraya menopang dagunya tampak berpikir.

"Yaudah nggak papa kalo sekarang kamu masih bingung, pokoknya besok aku jemput kamu deh, kita keluar bareng." Usul Chunyang.

"Wah, serius?" Tanya Xingqiao tidak percaya.

Chunyang menganggukkan kepalanya. "Iyalah, Xingqiao ku..."

"Janji?" Xingqiao mengacungkan jari kelingkingnya.

"Iya, aku janji." Jawab Chunyang lalu mengaitkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Xingqiao.

"Oh ya, kamu tau di mana Xiaoting? Aku tadi ke kelasnya tapi dia nggak ada." Tanya Chunyang.

Xingqiao menautkan alisnya, "Kok tiba-tiba kamu nanya Xiaoting sih?Jangan-jangan kamu tadi ke kelas atas karena cari Xiaoting ya?" Tanya Xingqiao.

Chunyang mengangguk. "Iya, aku ada perlu sama Xiaoting. Kamu tau nggak dia di mana?"

"Aku nggak tau." Jawab Xingqiao ketus.

"Kok kamu bisa nggak tau? Kalian tadi nggak berangkat bareng?" Tanya Chunyang.

Xingqiao berdecak kesal. "Nggak, Xiaoting berangkat duluan tadi."

"Sejak kapan kamu deket sama Xiaoting?" Tanya Xingqiao.

"Deket gimana maksud kamu? Aku cuma mau ketemu sama Xiaoting karena ada perlu sama dia." Jelas Chunyang.

Chunyang dan Xingqiao sudah bersahabat sejak lama, mereka saling sayang seperti kakak dan adik, namun seiring bertambahnya usia baik Chunyang maupun Xingqiao merasakan ada yang tidak beres dengan perasaan masing-masing dan perasaan itu semakin mengganjal setiap harinya terlebih semenjak kehadiran Xiaoting di dalam hidup mereka.

Our Times : Xiaoting Xiaojun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang