Xiaoting kini tengah berada di kantin sekolahnya dan telah mengambil makan siangnya, namun bukannya segera makan Xiaoting justru malah sibuk tengok sana-sini.
"Mana sih tuh anak, biasanya juga nongol." Gumam Xiaoting, tipe gadis yang tidak suka menunggu.
Setelah beberapa menit Xiaoting terus mengedarkan pandangan ke sekeliling kantin akhirnya ia melihat lelaki yang ia cari. "Nah, nongol juga." Pekik Xiaoting seraya menjentikkan jarinya.
Sebelum lelaki tersebut hilang di antara kerumunan para murid yang berlalu-lalang sembari membawa nampan makan siang mereka, Xiaoting pun bergegas untuk segera menghampiri lelaki itu yang tak lain dan tak bukan adalah Xiaojun. Setelah berhasil menghampirinya, tanpa malu-malu Xiaoting langsung merangkul lengan Xiaojun lalu menyeretnya ke tempat semula Xiaoting duduk.
Merasa risih, Xiaojun pun menghentikan langkah kakinya dan otomatis Xiaoting pun ikut menghentikan langkah kakinya dan menoleh pada Xiaojun.
"Apaan si lo, Ting? Main seret aja, untung kuah sup gue nggak tumpah." Protes Xiaojun sembari memandangi makan siangnya, menu makan siang kali ini adalah kesukaan Xiaojun.
"Ayo, makan bareng gue. Duduk samping gue." Ajak Xiaoting lalu kembali manarik lengan Xiaojun sebelum Xiaojun memberikan jawaban atas ajakan Xiaoting, bedanya kali ini Xiaoting menarik Xiaojun dengan tidak terkesan gusar.
"Tumben ngajak gue makan bareng? Biasanya juga makan sambil mojok sendirian, semacam jadi orang galau yang merasa paling tersakiti di dunia gitu." Sindir Xiaojun, karena selama ini jika di perhatikan Xiaoting selalu makan sendirian di kantin dan seperti tidak memiliki teman.
"Ah gue tau, pasti---"
"Ya gue pingin aja, jugaan lo nggak nolak kan." Sela Xiaoting dengan cepat.
"Gue bahkan belum ngasih jawaban atas ajakan lo itu." Sahut Xiaojun menghentikan langkahnya.
Merasa Xiaojun menghentikan langkahnya Xiaoting pun ikut berhenti dan menoleh pada Xiaojun, "Buktinya lo mau ikut gue." Ujarnya lalu menyilangkan tangannya.
Xiaojun terdiam menundukkan kepala memperhatikan kedua kakinya, lalu melirik meja di sampingnya yang terdapat makan siang milik Xiaoting, jujur saja Xiaojun bahkan masih merasa sangat kesal pada Xiaoting akan masalah kemarin.
"Hendery!" Teriak Xiaojun.
Xiaoting menaikan sebelah alisnya bingung dan mengikuti kemana arah mata Xiaojun tertuju. "Hendery?"
"Mending gue makan bareng sama Hendery daripada sama lo." Ujar Xiaojun lalu pergi meninggalkan Xiaoting dan menghampiri remaja lelaki yang tengah menyantap makan siangnya, tak jauh dari meja Xiaoting.
Xiaoting menghembuskan nafasnya kasar dan memutuskan untuk duduk kembali sembari matanya terus tertuju pada Xiaojun, memantaunya. Xiaoting ingin mengatakan sesuatu pada Xiaojun hanya berdua, jadi ia menunggu agar lelaki di samping Xiaojun itu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Times : Xiaoting Xiaojun ✓
Fiksi PenggemarSejak Xiaojun mengidap penyakit Leukemia, ia merasa bahwa dirinya tidak lah istimewa yang harus memiliki seseorang yang sayang padanya dan juga seseorang yang ia sayangi karena pada akhirnya Leukemia akan tetap merampas semua itu dari Xiaojun pada w...