Chapter 16

168 27 0
                                    

Setelah Xiaoting memastikan Xiaojun pergi menjauh hingga benar-benar hilang dari pandangannya, baru lah Xiaoting bergegas menuju dapur untuk memakai apron.

"Xiaoting, kamu dari mana aja?" Tanya Bibi Zhang.

"Maaf, Bibi Zhang. Xiaoting barusan dari kantor polisi, Ayah Xiaoting hilang." Jawab Xiaoting.

"Semoga Ayah kamu cepet ketemu ya." Ujar Bibi Zhang.

"Iya, Bi. Semoga aja cepet dapet kabar baik, soalnya Xiaoting kangen banget sama Ayah karena udah lama nggak pulang, bikin Xiaoting cemas." Tambah Xiaoting.

Xiaoting pun keluar dari dalam dapur untuk mengambil piring-piring kotor yang ada di meja, saat ia tengah menumpuk piring-piring kotor itu dan hendak membawanya ke belakang, Bibi Zhang datang menghampiri Xiaoting.

"Oh ya, Xiaoting." Panggil Bibi Zhang.

Xiaoting menoleh. "Ya, Bibi Zhang?" Sahutnya.

Bibi Zhang menunjuk seorang remaja lelaki yang duduk di sudut ruangan, "Dia temen kamu? Katanya dia kenal sama kamu dan dia nyariin kamu, dia udah di sini dari dua jam yang lalu." Ujar Bibi Zhang.

Xiaoting menautkan alisnya, hanya Xiaojun lah satu-satunya yang tahu rahasia Xiaoting bekerja di restoran milik Bibi Zhang. Remaja lelaki itu duduk membelakangi Xiaoting jadi Xiaoting tidak bisa melihat wajahnya, jika bukan Xiaojun lalu siapa remaja lelaki itu?

Tanpa berlama-lama Xiaoting langsung menghampiri remaja lelaki itu, dan betapa terkejutnya Xiaoting saat mengenali sosoknya.

"Chunyang?"

"Hai, Xiaoting." Sapa Chunyang dengan canggung.

Sebelum duduk Xiaoting mengedarkan pandangan ke sekeliling, "Lo tau dari mana kalo gue kerja paruh waktu di restoran ini?" Tanya Xiaoting.

"Xiaojun boleh tau kalo lo kerja di restoran ini, tapi kenapa gue nggak boleh? Takut gue laporin ke sekolah ya?" Tanya Chunyang.

Xiaoting berdecak kesal mendengarnya. "Nggak gitu, Chunyang. Gue cuman nanya lo tau dari mana kalo gue kerja paruh waktu di restoran ini, soalnya---"

"Lo sama Xiaojun ada hubungan apa?" Belum sempat Xiaoting menyelesaikan ucapannya itu, Chunyang telah lebih dulu menyela.

Xiaoting menautkan alisnya tidak mengerti, belum lagi merasakan sikap serta melihat ekspresi wajah Chunyang yang dingin. "Maksud lo?" Tanya Xiaoting meminta kejelasan.

Chunyang terkekeh, ia menarik sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman tipis lalu menyilangkan tangannya.

"Kalian saling pelukan, bahkan Xiaojun cium kening lo sebelum pergi. Kalian pacaran?" Tanyanya lagi.

Xiaoting menggelengkan kepalanya, "Gue sama Xiaojun nggak pacaran." Jawabnya kemudian.

Setelah merasa puas mendapatkan jawaban dari Xiaoting, Chunyang pun meminum habis segelas kopi yang telah ia pesan beberapa jam yang lalu hanya untuk menemaninya menunggu kedatangan Xiaoting.

"Kenapa nyariin gue?" Tanya Xiaoting kemudian, sejujurnya ia masih sangat penasaran mengapa Chunyang bisa tahu kalau Xiaoting bekerja di restoran milik Bibi Zhang.

"Gue... Gue... mau minta maaf ke lo, Xiaoting." Ujar Chunyang.

Lagi-lagi Xiaoting menautkan alisnya heran, Chunyang benar-benar sangat aneh di mata Xiaoting sekarang. "Maaf? Maaf buat apa? Kenapa tiba-tiba lo minta maaf ke gue?" Tanya Xiaoting.

"Maaf juga kalo kedatangan gue ini ganggu waktu kerja lo, lo tenang aja gue nggak bakal kasih tau ke siapa-siapa apalagi pihak sekolah kalo lo kerja paruh waktu di restoran ini, rahasia lo aman sama gue." Jawab Chunyang, ia menjeda ucapannya sejenak untuk menundukkan kepalanya, seperti ingin menyampaikan sesuatu pada Xiaoting namun terlihat takut.

Our Times : Xiaoting Xiaojun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang