Chapter 04

451 114 84
                                    

Sebagai murid yang cukup tekun dan teladan, rutin membaca buku-buku pelajaran serta mengerjakan tugas di perpustakaan sudah menjadi rutinitas biasa bagi Xiaojun. Terkadang Xiaojun menggunakan waktu istirahatnya guna mengerjakan PR yang baru saja diberikan oleh guru pada hari itu juga jika sempat, karena Xiaojun adalah tipe lelaki yang tidak suka menunda-nunda suatu pekerjaan. Seperti sekarang.

"Woi! Xiaojun!"

Perpustakaan adalah tempat yang suasananya sangat tenang karena melarang keras adanya bising suara yang dapat menggangu konsentrasi orang-orang yang ada di dalamnya, namun saat Xiaojun mendengar suara seorang gadis menyerukan namanya sontak saja ia menoleh dan langsung memberi isyarat pada gadis itu untuk menutup rapat mulutnya. Siapa lagi kalau bukan ulah Xiaoting.

"Xiaojun!" Xiaoting tidak peka dan malah kembali menyerukan nama Xiaojun dengan kuat sembari berlari kecil menghampiri Xiaojun.

"Aduh, pelanin suara lo, Ting." Bisik Xiaojun namun Xiaoting tidak peka dan malah menarik kursi yang ada di samping Xiaoting dengan kasar dan langsung mendaratkan bokongnya di kursi itu, bersiap membuka mulut untuk mengoceh.

"Xiaojun, lo tau nggak? Tugas Matematika yang tadi malem kita kerjain bareng itu? Gue dapet nilai paling gede dong di kelas wuhuuuu! Berkat bantuan lo nih, makasih ya." Xiaoting mengapit lengan kanan Xiaojun lalu memeluknya.

"Pulang sekolah lo mau makan apa? Gue bayarin---"

Xiaojun langsung membungkam mulut Xiaoting menggunakan telapak tangannya sebelum Xiaoting mengoceh lebih banyak dengan suara kuat. "Ssssttt... Ini perpustakaan bukan pasar tradisional yang lagi obralan."

"Apaan sih orang lagi ngomong malah mulut gue ditutup! Nggak sopan tau!" Pekik Xiaoting, menepis kasar tangan Xiaojun pada mulutnya lalu menjauhkan dirinya dari Xiaojun.

"Goblog, disuruh diem jangan berisik eh malah ngejerit-jerit." Bisik Xiaojun menahan rasa malu, pasalnya kini ia dan Xiaoting tengah menjadi pusat perhatian seluruh murid yang ada di dalam perpustakaan.

Bahkan Xiaoting sempat diberikan berbagai tatapan sinis dari para siswi yang ada di perpustakaan, "Eh cewek centil, bisa diem nggak sih? Kalo mau heboh berisik jangan di sini, nonton konser aja lo sana." Ucap salah satu siswi itu pada Xiaoting.

Xiaoting dengan sewot menoleh ke belakang di mana siswi itu duduk bersama teman-temannya yang juga tengah membaca buku, "Ngapa? Lo nggak suka? Kalo lo merasa keganggu ya tinggal pergi aja dari sini! Gitu aja ribet!" Sahut Xiaoting dengan menaikkan nada bicaranya, bahkan tangannya sudah mengepal kuat menahan amarah.

"Gue kasian sama Dejun, udah ganteng plus pinter eh bergaulnya sama cewek bengal udah itu sifatnya macem dedemitan." Seorang siswi berambut panjang lurus dan berwajah bulat membalas ucapan Xiaoting.

Tentu saja ucapan itu membuat amarah Xiaoting meledak, karena merasa tidak terima ia hendak mendekati siswi tersebut guna memberi pelajaran padanya namun dengan cepat Xiaojun menarik lengan Xiaoting.

"Jangan, Ting. Ini perpustakaan, kalo mau bebas adu tinju jangan di sini, mending di ring tinju, enak."

"Ck! Lepas, Jun!"

"Lo tau apa tentang gue sama Xiaojun?! Jangan sok tau lo!" Teriak Xiaoting pada siswi tersebut sembari mencoba melepaskan cengkeraman kuat tangan Xiaojun pada lengannya.

Siswi itu saling tatap dengan dua temannya lalu terkekeh. "Xiaojun?"

"Bukannya Xiao Dejun ya? Aneh banget." Ujarnya.

Tak banyak yang tahu jika nama lain dari Xiao Dejun adalah Xiaojun dan hanya orang-orang tertentu saja yang memanggil Xiao Dejun dengan Xiaojun, Xiaoting adalah salah satunya.

Our Times : Xiaoting Xiaojun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang