17.

1.4K 91 3
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Hampir seminggu Ayana tinggal di rumah yang begitu besar sendirian, dan hampir seminggu juga Kenan tidak memberi kabar setelah bilang kalau dia akan sibuk dengan pekerjaannya.

Lalu bagaimana dengan Ayana? tentu saja Ayana di serang dengan yang namanya rindu berat. Tapi gengsi Ayana mengalahkan segalanya, buktinya Kenan tidak mengabarinya Ayana pun tidak mencoba untuk menanyakan kabar Kenan.

" Lu serius Na mau ikut? " tanya Selin sekali lagi

" Gua ga mau nanti kita kena imbasnya ya Na " ucap Lani yang khawatir

" Selow aja sih, Lagi pula ga akan ada yang nyariin gua kali " ucap Ayana santai

" Anjir! lu punya suami bege! " kesal selin

" Haha Suami? gua ga ngerasa punya kok " ucap sinis Ayana dengan muka yang terlihat marah campur sedih

Selin dan Lani hanya tersenyum kaku, dia tahu kalau sahabatnya ini sedang kesal dengan suaminya. Ayana berjalan begitu saja melewati Selin dan Lani yang masih saling tatapan.

" Gimana nih? " tanya Lani

" Gua yakin dia ga ijin ke suaminya, nanti kalau suaminya nyariin gimana? terus nanti kita jadi tersangka karena ngebiarin dia ikut kita gimana? " tanya lani khawatir

" Lebay banget sih lu! udahlah ayok, itu sih urusan si Ayana " ucap selin lalu menarik tangan Lani dan menyusul Ayana yang sudah duluan.

Pesawat mereka lepas landas menuju Bangkok thailand. Niatnya hanya Selin dan lani saja yang pergi ke thailand untuk menonton idolnya yang sedang mengadakan fanmeet, tapi tidak tahu darimana Ayana tiba tiba saja gabung dengan mereka dan tentu saja mereka tidak bisa menolaknya.

perjalanan memakan waktu kurang lebih 4 jam, akhirnya mereka tiba di  Bandar Udara Internasional Suvarnabhumi. Lani dan Selin langsung mengaktifkan kembali ponselnya dan betapa terkejutnya banyak panggilan yang tidak terjawab, tentu saja nomor kenan yang paling banyak menelepon mereka.

" Firasat gua ga enak deh lin " ucap Lani

" Baru aja kita sampe udah aja ada masalah " keluh Selin

tiba tiba saja ponsel Selin kembali berdering dan nama Kenan yang tertera yang cukup membuat mereka berdua terbelalak kaget.

" AYANA! " teriak mereka serempak membuat Ayana menoleh

" Suami lu! " ucap Selin sambil menunjukkan hp ke arah Ayana

Ayan dengan santai mengambil hp itu lalu mereject panggilan itu dan membuat Selin lani terbelalak kaget kedua kalinya.

" Kalian mau tenang kan liburan kali ini? " tanya Ayana serius

" Jangan jawab telepon dia " perintah tegas Ayana yang di balas anggukkan patuh dari kedua sahabatnya itu

***

Dua hari di Thailand masih damai hingga tiba tiba saja Ayana melihat seseorang berdiri di tengah lobi hotel tempatnya menginap. Kenan dengan rahang yang mengeras dan tentu saja raut wajah yang terlihat lelah itu melangkah mendekati Ayana yang diam menatap ke arahnya.

Kira Ayana kenan akan memarahinya habis habisan, tetapi sebuah tarikkan kasar membuat dia jatuh kedalam dekapan Kenan. Kenan memelukknya dengan erat, bahu ayana terasa ada yang basah, Ayana tidak menyangka bahwa Kenan menangis di bahunya dengan pelukkan yang makin mengerat.

" Om? " panggil Ayana 

Tidak ada sahutan dari Kenan. Ayana tidak bisa berbuat apa apa dia hanya diam saja.

Semua pandangan mata yang ada di lobi hotel memandang mereka, banyak yang menganggap kalau mereka adalah pasangan yang romantis.

" Om? " Panggil Ayana sekali lagi dengan mendorong dada Kenan hingga pelukkan itu terlepas

Mata merah dan hidung merah Kenan bisa terlihat jelas. Kenan memandang sendu ke arah Ayana, sedangkan Ayana menatapnya bingung.

" Om kenapa bisa ada disini? " Tanya Ayana

Kenan masih membisu tidak menjawab. Ayana merasa risih dengan tatapan semua orang, akhirnya Ayana menarik Kenan untuk menuju kamarnya. Kenan hanya menurut saja tangan nya di tarik dan mengikuti Ayana saja.

Sesampainya di kamar Ayana kembali memandang Kenan yang masih juga memandang dirinya.

" Om ga punya mulut yah?! Apa om budeg ga bisa denger Aya?! " Tanya Ayana emosi

" seharusnya saya yang tanya itu, kenapa kamu bisa ada disini? " Tanya Kenan setelah lama berdiam diri

" Kenapa jadi tanya balik sih ih?! " Kesel Ayana

Ketika Ayana ingin berbalik untuk meninggal kan Kenan, sepasang tangan melingkar di perutnya. Kenan memeluknya dari belakang.

" Saya cari kamu " lirih Kenan yang masih membenamkan mukanya di cekungan leher Ayana

" Saya pulang ke rumah, dan rumah dalam kondisi kosong tidak ada siapa siapa. Saya tanya keluarga kamu tapi mereka tidak tahu, lalu saya mencoba hubungi semua sahabat kamu mereka pun tidak mengetahui nya. " Jelas Kenan

Kenan mencoba menarik napas kembali.

" Saya baru tahu keberadaan kamu setelah ketemu Kim. Kamu mencoba meninggal kan saya? " Lirih Kenan lagi

Ayana melepaskan pelukkan Kenan di perut dan berbalik menghadap Kenan.

" Om masih inget kalau punya rumah?! " Kesal Ayana

" Selama ini om kemana?! Om sama sekali ga hubungin aku, om ilang gitu aja! " Kesal Ayana lagi dengan mata yang berkaca kaca

" Om ga suka sama Aya? " Tanya Ayana lirih dengan tatapan sendunya

" Setelah malam itu om cium Aya, om tiba tiba ga pulang ke rumah " kali ini air mata Ayana mulai mengalir di pipinya

" bukan itu..tandanya om ga suka sama Aya? " Tanya Ayana

" Bukan gitu.. saya.. "

" Cukup! Aya ga mau denger! " Teriak Ayana sambil menutup kedua telinganya

" Aya udah paham, udah " ucap Ayana yang ingin pergi lagi tetapi kali ini tangan Ayana yang di tahan oleh Kenan.

Kenan menarik tangan Ayana, lalu ciuman mendarat di bibir Ayana. Mata Kenan tertutup sedangkan Ayana terbelalak kaget. Lama kelamaan Ayana pun memejamkan matanya, dari ciuman biasa menjadi sebuah lumatan yang nikmat.

Setelah mereka merasa kehabisan napas akhirnya ciuman itu terlepas. Kenan memangku kedua pipi Ayana lalu mencium kening ayana.

Ayana merasa tersipu malu, jantung Ayana berasa ingin copot dari tempat asalnya.

" Saya mencintai kamu " lirihan Kenan yang tepat di kuping Ayana




TBC










Tetangga Kok Nikah? [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang