***
AYANA POV
Gua tahu pasti ini lebay, tapi sumpah perkataan Om Kenan bikin gua shock, jantung gua pun berdetak dengan cepat. Akhirnya kulkas seribu pintu ini bisa meleleh juga karena gua.
Pelukkan dia makin erat dan dia makin menenggelamkan mukanya di leher gua. Gua merasa kedua kaki gua kaya ga punya tulang, rasanya lemes bestie.
"Aya?" Panggil nya sekali lagi
Gua tidak menyahut atau merespon apa apa.
"Kamu tidak dengar?" Tanya nya lagi
"Saya... " Ucapnnya terpotong karena gua langsung menghadap ke arahnya sambil menutup mulutnya agar dia berhenti bicara
"Cukup om, kalau om ngomong lagi. Aya jamin Aya ga bisa berdiri" jelas gua yang bikin dia menatap gua bingung
"Kenapa?" Tanya nya
Gua ga jawab apa apa, tapi Om Kenan tersenyum jahil. Dia mengerti gua kenapa karena pasti jelas kedua pipi gua bersemu merah.
"Saya tahu" ucapnya lagi dan memeluk gua kembali
Gua memeluk balik dia dengan muka yang gua benamin di dada bidangnya.
Sebuah suara ketukan pintu pun terdengar dan mau ga mau kami melepaskan pelukkan nya.
"Biar aku yang buka" ucap gua sambil berlalu menuju pintu kamar
Baru saja pintu di buka, muka Selin dan lani terpampang di depan pintu terlihat jelas mereka khawatir.
"Tadi kalau ga salah liat gua liat suami lu Na" ucap Selin
"Lu udah ketemu sama dia?" Tanya Lani
Gua diam ga jawab pertanyaan mereka.
"Si anjir! Jawab kek! Kita udah panik nih!" Emosi Selin melihat gua yang hanya memandang mereka saja
"Jangan panik" ucap gua
"Sumpah Lan! Tahan gua..! Pokoknya tahan gua!!! Emosi banget gua sama dia!" Sewot Selin
"Sabar..sabar Lin..." Ucap Lani menenangkan Selin
"Orangnya di dalam" ucap gua sambil tersenyum Pepsodent
Selin dan Lani terkejut. Dengan secepat kilat mereka menerobos masuk tanpa permisi, gua yang merasa kecolongan akhirnya mengejar mereka.
"Bener Lan ada di dalam" ucap Selin sambil natap Om Kenan yang sudah duduk manis di sofa kamar
Om kenan hanya tersenyum saja menyapa sahabat gua ini. Tapi lani sama Selin masih terpaku dengan pikiran masing masing.
"Kedip dong!" Ucap gua sambil mengibaskan tangan di depan muka mereka
"Suami lu tambah ganteng aja Ma" ucap random Lani
"Jangan jadi pelakor lu Ni!" Tegur gua
"Astaghfirullah....baru aja niat gua" ucap Selin yang langsung dapat tatapan tajam gua
Selin tertawa melihat respon gua sedangkan lani ikut terkekeh.
"Dia ga rela suaminya di rebut sama orang" kekeh Lani
" Iyalah! Siapa juga yang mau kalau suami di rebut sama orang!?" Emosi gua
"Santai boss"
Suara tawa mereka berdua terdengar jelas di kuping gua, gua melirik Om Kenan yang ternyata tidak terlalu memperhatikan kami.
***
Malamnya om Kenan memang langsung memutuskan pulang ke Indonesia, tetapi gua masih di Thailand bersama Lani dan Selin. Kami masih ada waktu 5 hari lagi disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Kok Nikah? [ END ]
Teen Fiction*** " om pagi pagi udah duduk manis aja di rumah Aya, mau ngapain? " " mau ketemu orang tua kamu " " buat apa? " " saya mau nikah " " terus apa hubungannya sama kedua orang tua saya om? " " masalahnya calon istri saya anak dari orang tua kamu " "...