Maling pt.2

153 14 5
                                    


Pagi hari, pagi yang cerah. Dan pagi yang cukup sibuk di kota. Kecuali ultra biru satu ini yang lagi ngantuk.

Chikari :"efek begadang nonton bola ya gini, masih pagi udah ngorok"

Chikari ngomong sambil merapikan lembaran kertas di meja kerja Abangnya. Yap, dia lagi di ruangannya si Hikari, tapi Hikari nya setengah sadar.

Hikari :"kerja...Harini gak....ba..nyak. tolong...anter...rin laporan itu ke..pak se..ven"
Chikari :"iya. Tapi tolong tidurnya yang bener dikit bang, masa kaki nempel di dinding"

Hikari pun benerin gaya tidurnya. Kali ini mendingan lah..

Chikari :"yaudah. Aku pergi dulu ya"
Chikari keluar dari ruangan Hikari. Tapi dia langsung masuk lagi.

Chikari :"bentar...aku gak tau ruangan pak seven yang mana"

Hikari gak jawab. Dia udah gak sadarkan diri alias ketiduran.

Chikari :"dahlah ntar tanya ama ultra yang lewat aja"

Chikari keluar lagi.
Dia berjalan keliling gedung space garrison.

Chikari :"sepi amat kek hati.."

Gak ada ultra di sana. Sampai dia melihat banyangkan seseorang di depannya. Sosok itu berjalan ke arah Chikari. Mereka saling menghampiri. Tapi makin lama Chikari merinding. Tu bayangan kayak yang punya tangan, bertubuh merah tapi kayak punya tanduk di kepala.
Mereka makin mendekat...
Mendekat...
Dan ternyata...

Itu Ultraman Taro yang pake jubah guys...

Chikari :"maaf pak"
Taro :"ya?"
Chikari :"ruangan pak seven yang mana ya pak?"
Taro :"oh...di sebelah sana, belok kiri, jalan teruuus aja, nanti ada tangga naik, terus turun lagi, belok kanan, terus ada perempatan ke kanan, mentok ke kiri. Muter dan jalan terus... Sampe deh"

Chikari hanya bengong. Denger aja kagak apalagi paham.

Chikari :"gimana tadi pak?"
Taro :"hehe...gak canda. Tepat di depan situ ruangannya Seven.
Chikari :"o-oh...baik. makasih banyak pak"
Taro :"iya"

Taro melanjutkan perjalanan nya. Chikari masih memperhatikan Taro.

Chikari :"ku kira selama ini pak Taro itu menyeramkan. Ternyata...asik juga.."

Chikari lanjut jalan ke arah yang di tunjuk Taro. Dan benar, di sana ada ruangan berpintu putih. Chikari mengetuk pintu lalu membuka nya perlahan.

Chikari :"permisi...pak..seven?"
Tak ada suara menyahut. Chikari membuka pintu itu makin lebar. Tak ada siapapun di ruangan itu. Ruangan yang sangat luas dan keren. Chikari melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan itu.

Chikari :"ada orang disini?"
"Ada"

Chikari langsung melangkahkan kakinya mundur lagi. Suara yang nyahut kecil dan agak menakutkan. Dan...

"DUUARR!!!"
Chikari :"AAA AYAM ADA LIMA!!"

Dari balik pintu Zero muncul tiba tiba.

Chikari :"lah, Zero?"
Zero :"BUAHAHAHAHAHAHA..."
Chikari :"bikin kaget aja... Eh, ngapain kau disini?"
Zero :"inikan ruangan ayahku. Ya suka suka saya lah mau disini"
Chikari :"oh iya iya"
Zero :"kau sendiri ngapain kesini?"
Chikari :"ini, laporan nya bang Hikari. Tadi dianya ketiduran jadi aku yang anter. Btw pak Seven mana?"

Zero :"itu dia yang mau kubilang, untung kau kesini. Jadi...ayahku dan pak Zoffy pergi untuk ngurus si maling semalam. Yang kutakuti nanti ayahku emosi lagi sama tu orang. Apalagi pak Zoffy yang...."
Chikari :"apa?"
Zero :"Taulah..."
Chikari :"iya ngerti"
Zero :"jadi minta tolong, bantu aku jelasin ke pak zoffy dan ayahku"
Chikari :"ha? Jelasin apaan?
Zero :"yang semalem kau bilang"
Chikari :"oh..kenapa gak kau aja?
Zero :"yang pertama, aku gak pande ngomong..."
Chikari :"lah itu bisanya kau ngomong.."
Zero :"maksudnya jelasin nya gak bisa..."
Chikari :"oh.."
Zero :"dan kedua....aku juga emosi sama tu maling, tapi agak mereda emosi ku setelah kau bilang itu.."
Chikari :"oke oke, jadi kapan kita kesana?"
Zero :"sekarang"
Chikari :"sekarang? Jadi ni laporan?"
Zero :"taro aja di meja"
Chikari :"oghey"

Ultrawoman Chikari : Nebula SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang