TRANSMIGRASI ICE GIRL [END]

10. Pertolongan ketua Aodra

Kalau ada typo tandain ya.

Silahkan membaca semua!!

Follow ig: pineapple_vii
Tiktok: pineapple_vii

||10. Pertolongan ketua Aodra

Suasana di ruang makan keluarga Fernando sangatlah hening juga senyap, hanya terdengar suara dentingan sendok beradu dengan garpu, dan setelah menyelesaikan makan malam mereka, rencananya keluarga itu akan berkumpul di ruang tengah untuk berbincang atau sekedar menonton film bersama.

Posisi duduk mereka sekarang Arasya berada di samping mamanya dan di samping mamanya ada sang papa, sedangkan si kembar duduk di bawah sofa beralaskan karpet.

"Mah, Arasya boleh tanya sesuatu gak?" tanya gadis itu tiba-tiba membuat keempat orang disana langsung menoleh ke arahnya.

"Mau tanya apa sayang?" tanya sang mama sambil mengelus kepala putrinya.

"Tentang foto ini." Arasya mengeluarkan foto yang sedari tadi ia kantongi.

Sesaat melihat foto yang disodorkan Arasya, keempat orang yang ada disana langsung menegang pikiran mereka seolah mengajak untuk kembali ke masa lalu kelam yang pernah ada di keluarga ini.

Di foto itu terlihat keluarga Fernando sangat bahagia dengan dua anak kembar mereka perempuan dan laki-laki, dua anak kembar Fernando yang perempuan posisinya berada di tengah-tengah antara Gio dan Dio lalu di samping dua anak kembar laki-laki itu ada orang tua mereka.

Terakhir terdapat tulisan Ara & Ana di belakang foto tersebut yang membuat Arasya seketika yakin kalau tubuh ini memiliki kembaran.

"Kamu masih menyimpan foto ini ternyata," gumam mama Arasya, tatapannya kosong saat menatap foto yang ada di tangannya.

"Lo apa-apaan sih dek, kenapa ngungkit masa lalu itu!" sentak Dio marah.

"Lo lupa kalau gue hilang ingatan," balas Arasya datar.

"Biar papa yang jelasin," sela sang papa menengahi perdebatan adik kakak itu.

"Ini adalah foto keluarga kita, yang wajahnya jutek ini kamu dan yang ini adalah kembaran kamu namanya Ana. Dia udah meninggal karena kecelakaan mobil yang merenggut nyawanya 10 tahun yang lalu," jelas sang papa dengan menunjuk foto Arasya dan kembarannya.

"Kecelakaan itu disengaja?" tanya Arasya spontan.

Sang papa mengangguk. "Kamu juga dulu ikut dalam kecelakaan itu, tapi bersyukur nyawa kamu masih terselamatkan karena ada seseorang yang mau mendonorkan ginjalnya buat kamu."

"Siapa?" tanyanya.

"Kita gak tahu, pihak rumah sakit gak mau memberitahukan identitas si pendonor," jawab mama Arasya dengan kembali mengelus kepala putrinya.

Arasya mengangguk mengerti, meskipun masih banyak pertanyaan yang ingin ia tau jawabannya tapi Arasya lebih memilih memendamnya dulu.

"Dan sejak kejadian itu kamu yang awalnya pendiam tapi masih suka manja sama mama papa, seketika menjadi seorang yang tertutup dan takut sama sekitar," kata papa Arasya.

"Tapi mama senang sekarang karena Arasya udah kayak dulu lagi," timpal mamanya.

"Jiwanya ketukar mungkin," balas Gio dengan intonasi datar, semua orang hanya menanggapinya dengan tertawa mendengar ucapan ngasal laki-laki itu, tapi Arasya sedikit terkejut mendengar celetukan Abang pertamanya.