Makasih buat komenan kalian di part kemarin hanya dengan kalian nulis kata 'next' di kolom komentar bisa buat aku merasa seneng banget huhu.
Yaudah gak usah basa-basi lagi cus langsung baca.
Kalau ada typo tandain ya.
Silahkan membaca semua!!
Follow ig: pineapple_vii
Tiktok: pineapple_vii||02 Kembali ke rumah
Saat ini Arasya berada di ruangannya hanya bersama mama nya karena papa nya tadi mengatakan kalau ada meeting mendadak yang tidak bisa di cancel.
Tapi setelah meeting itu selesai beliau akan kembali ke rumah sakit.
"Mah aku mau pulang besok," pinta Arasya dengan bahasa santai berbeda dengan kemarin yang menggunakan bahasa formal.
"Serius?" tanya Mama Arasya sambil memperlihatkan raut wajah khawatir, ia sampai menghentikan aktifitasnya yang sedang memasukkan baju kotor putri nya ke dalam tas kain yang ia bawa.
"Iya mama, mau di rawat di rumah aja," pinta Arasya sekali lagi.
"Tapi mama masih khawatir sama luka di perut kamu sayang."
"Please mah," rengek Arasya dengan wajah memohon.
"Yaudah tapi dengan satu syarat, kamu gak boleh sekolah dulu atau keluar kamar selama beberapa Minggu," ucap Mama nya tegas.
"Iya mama ku sayang," balas Arasya dengan sedikit mengangkat sudut bibirnya.
Dia merasa nyaman berdekatan dengan wanita paruh baya didepannya ini yang dari kemarin senantiasa merawatnya, dan prinsip Arasya adalah jika ada orang yang memang memperlakukan nya dengan baik maka ia juga akan membalasnya dengan bersikap baik.
"Itu yang gue mau, dirawat di rumah bisa buat gue fokus merubah penampilan nih cewe cupu," ucap Arasya dengan membatin.
"Mama kok akhir-akhir ini ngerasa sikap kamu berubah ya," ucap Kelly seraya menatap wajah putrinya yang juga sedang menatapnya.
"Maksudnya?" tanya Arasya pura-pura tidak paham.
"Kamu dulu gak berani natap mata orang yang bicara sama kamu, nunduk terus bawaan nya tapi sekarang kamu bahkan natap langsung lawan bicara kamu. Apalagi kamu sekarang gak mau pake kacamata kesayangan kamu," jelas Kelly dengan akhiran menunjuk sebuah kacamata bulat yang tergeletak di atas meja nakas.
"Aku gak butuh kacamata itu, mata aku masih sehat," balas Arasya santai.
"Mata kamu emang sehat, mangkanya dulu mama bingung kenapa kamu mau pake kacamata bulat itu terus-terusan," ucapan sang Mama semakin membuat Arasya mengerutkan keningnya bingung, kalau mata sang pemilik tubuh ini baik-baik aja kenapa repot-repot pakai kacamata jelek itu.
Arasya mengangkat bahunya acuh.
"Mungkin dulu aku khilaf," jawabnya asal.
"Oh ya satu lagi nada bicara kamu gak se-datar ini dan..."
"Mah apa aku punya dua orang kakak ya?" tanya Arasya sekaligus untuk mengalihkan topik, karena jujur dia sangat tidak suka bicara panjang lebar apalagi untuk sekedar menjawab pertanyaan sang Mama tadi.
"Iya sayang, kamu punya dua abang nanti kamu bisa kenalan sama mereka," jawab mama Arasya dibalas anggukan ringan dari si empu.
"Dan mereka gak bisa jenguk kamu sekarang, karena sedang di hukum sama Papa gak boleh keluar rumah sampai beberapa minggu, karena udah berani biarin putri kesayangan Mama terluka," jawab sang mama dengan menggebu-gebu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI ICE GIRL [END]
Teen Fiction[DIMOHON BUAT READER'S SEBELUM BACA CERITA INI UNTUK TAHU KALAU INI MENCERITAKAN TENTANG TRANSMIGRASI YANG CUKUP KLISE. JADI JIKA ADA KALIMAT YANG SANGAT TIDAK MASUK AKAL MOHON DIMAKLUMI KARENA TIDAK AKAN ADA REVISI] sekian dari author. Arasya Putri...