Kalo ada typo tandain ya.
Silahkan membaca semua!!
Follow ig: pineapple_vii
Tiktok: pineapple_viiHAPPY NEW YEAR SEMUA MONMAAP KALAU TELAT NGUCAPINNYA 🎉🎉
Kalau bab ini kurang jelas tunggu di bab selanjutnya.
||18. Dendam Rayyan
"Lepasin!" sentak Arasya mencoba mendorong laki-laki di depannya, tapi tidak bisa karena tenaga Arasya tidak sebanding dengan laki-laki itu.
"Gue bakal lepasin, kalau lo jawab jujur pertanyaan gue," balas Rayyan seraya menyembunyikan wajahnya di potongan leher Arasya.
Tidak ada jawaban dari gadis itu, membuat Rayyan mengartikan kalau gadis itu setuju.
"Lo gak ingat sama pertemuan awal kita?" Pertanyaan Rayyan sudah akan Arasya jawab dengan anggukan, tapi mendengar kalimat selanjutnya membuat nya terdiam.
"Waktu itu kita masih kecil," lanjutnya seolah sedang memberi satu clue untuk Arasya.
Ayolah, ia masih belum ingat sepenuhnya tentang masa kecilnya.
"Gue gak inget," jawab gadis itu datar.
"Karena gue pernah ngalamin amnesia, jadi kalaupun lo ceritain masa kecil kita, gue gak bakal inget," lanjutnya lagi.
"Kenapa lo bisa amnesia?" tanya Ray penuh selidik.
"Maybe tabrak lari," jawab Arasya seperti tidak yakin dengan ucapannya.
"Gue mau ceritain satu kisah tentang kita," ucap Ray lalu menarik tangan Arasya ke arah sofa yang tadi ia duduki dan mendudukkan gadis itu di pangkuannya.
"Gue bisa duduk sendiri," sentak-nya dan berusaha untuk bangun tapi tidak bisa karena laki-laki itu yang melilitkan tangannya di sekitar pinggangnya.
"Diem, atau gue bikin lo teriakin nama gue sekarang," ancam Ray dengan tatapan datarnya.
Sontak Arasya langsung terdiam seperti anak polos, ia menatap wajah tampan itu yang sialnya hanya berjarak beberapa cm dari wajahnya.
Arasya sengaja memundurkan kepalanya agar tidak terlalu dekat dengan Rayyan.
"Lo tahu gak rasanya ditinggal orang yang lo suka, dan dia juga yang bisa narik lo dari kegelapan. Tapi dia malah pergi akibat kelalaian gue, dan gue gak terima waktu tahu pembunuh itu masih berkeliaran," beritahu Ray, dengan rahang yang mengeras.
"Maksud lo apa sih, gue gak ngerti," balas Arasya bingung, siapa pembunuh yang laki-laki itu maksud?
"Pelan-pelan lo bakal ngerti."
"Tapi satu yang harus lo tahu, kalau gue yang udah pasang foto lo di mading tadi. Membuat lo dicap sebagai penghianat emang tujuan awal gue," jelasnya seraya memperlihatkan senyum liciknya
Arasya tersenyum manis mendengar pengakuan laki-laki itu, lalu menggerakkan sebelah tangannya untuk turun ke perut Rayyan, lalu saat melihat laki-laki itu lengah ia langsung menonjok perutnya keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI ICE GIRL [END]
Novela Juvenil[DIMOHON BUAT READER'S SEBELUM BACA CERITA INI UNTUK TAHU KALAU INI MENCERITAKAN TENTANG TRANSMIGRASI YANG CUKUP KLISE. JADI JIKA ADA KALIMAT YANG SANGAT TIDAK MASUK AKAL MOHON DIMAKLUMI KARENA TIDAK AKAN ADA REVISI] sekian dari author. Arasya Putri...