14. Gio mengetahuinya

157K 13K 224
                                    

Kalau ada typo tandain ya.

Silahkan membaca semua!!

Follow ig: pineapple_vii
Tiktok: pineapple_vii

||14. Gio mengetahuinya

Pada jam yang menunjukkan pukul 22.00 di sebuah rumah sakit atau lebih tepatnya di lorong depan ruang UGD terdapat seluruh keluarga Fernando yang duduk di kursi panjang menunggu Lauren yang masih ditangani oleh dokter.

Dio sedari tadi mengusap wajahnya kasar, ia yang tadi menggendong Lauren masuk kedalam mobil ambulance. Keadaan gadis itu sangatlah memprihatinkan dengan darah yang terus keluar dari bekas tusukan itu.

Ingin rasanya mencaci maki adik kandungnya yang membuat Lauren dalam keadaan begini, tapi entah kenapa lidahnya kelu.

Jadi ia memutuskan untuk pergi dari sana guna memenangkan diri dengan ditemani Gio, karena lelaki itu merasa kalau kembarannya sedang menahan emosi dalam dirinya.

Sedangkan Arasya, gadis itu hanya terdiam duduk di kursi samping mamanya, sesekali menguap pertanda ia sangat mengantuk.

Papanya sedang mengurus administrasi, jadi di depan ruang IGD itu hanya ada mereka berdua.

"Tidur aja sayang kalau ngantuk," ucap mama Arasya yang dibalas gelengan kepala dari si bungsu.

"Arasya mau cari angin dulu deh ma," kata gadis itu lalu beranjak dari duduknya setelah melihat sang papa berjalan ke arah mereka, jadinya ia tidak khawatir meninggalkan mamanya.

Gadis itu berjalan sambil sesekali mengucek matanya juga menggeleng-gelengkan kepalanya agar kantuk itu menghilang, suasana rumah sakit di jam 22.00 tentulah sangat sepi.

Apalagi ia berjalan di lorong yang kanan kirinya adalah sebuah taman yang keadaannya gelap gulita karena hanya mengandalkan penerangan dari lampu lorong rumah sakit itu.

Arasya yang tadinya merasakan matanya memberat, langsung terbuka lebar saat bulu kuduknya merinding terkena terpaan angin yang berhembus menerpa dirinya. Ia menghentikan langkahnya dan terdiam sejenak, saat melihat lorong didepannya yang hanya berjarak beberapa langkah darinya, ia bisa melihat lampu lorong didepannya sedikit remang-remang. Juga terdengar suara cicak saling bersahutan mengisi keheningan malam.

Arasya yang memang sedari lahir sudah takut dengan hal-hal mistis langsung berjalan mundur dengan perlahan, takut saat ia berbalik tiba-tiba ada yang yang melayang didepannya, atau bisa saja mengangetkan-nya dari belakang.

Namun tiba-tiba, Arasya merasakan ada seseorang di belakangnya karena melihat bayangan orang itu memantul ke depan.

"Lo kenapa?" tanya orang itu yang berhasil mengagetkan Arasya yang refleks langsung teriak.

"AAAA! Setan!"

"Gue Abang lo," ucap orang itu datar membuat Arasya memberanikan diri membuka matanya, lalu berbalik badan.

"Ngagetin aja lo bang, gue kira setan tadi," ucapnya sinis, sedikit bernafas lega saat melihat sosok Abangnya Gio.

"Kebanyakan nonton horor si lo," ucapnya seraya menyentil kening sang adik.

TRANSMIGRASI ICE GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang