21. Sepasang kekasih?

156K 11.9K 305
                                    

Kalo ada typo tandain ya.

Silahkan membaca semua!!

Follow ig: pineapple_vii
Tiktok: pineapple_vii

||21. Sepasang kekasih?

"Stop!" teriak Arasya saat melihat ujung pisau sudah akan menyentuh laki-laki paruh baya yang sudah menutup matanya itu.

Sedangkan Rayyan langsung menatap tajam pada Arasya yang berani menganggu aktivitasnya, "Why, lo gak mau bunuh dia kan? Jadi biar gue aja."

"Jangan berlagak seolah lo niat bantu gue buat bunuh dia, kalau niat lo aja sebenarnya mau balas dendam juga," kata Arasya penuh penekanan.

"Dendam lo lebih besar daripada dendam gue, tapi lo mengatasnamakan gue saat mau bunuh dia," lanjutnya lagi.

Rayyan menyimpan kembali pisaunya, lalu menatap Arasya, "Mau lo apa?"

"Kalau gue minta lepasin tuh orang, apa lo mau?"

Perkataan Arasya sontak membuat Rayyan mengetatkan rahangnya dengan tangan yang sudah terkepal erat, ia berbalik lalu melangkahkan kakinya ke arah gadis itu.

"Gadis bodoh!" maki Rayyan dengan mencengkeram dagu Arasya juga memperpendek jarak mereka.

"Jangan gunain hati nurani lo yang tinggal sedikit itu buat orang kayak dia," ucapnya pelan tapi penuh penekanan.

"Gue tahu mana yang benar dan mana yang salah, lagian dia pasti udah menyesali perbuatannya," balas Arasya menepis keras tangan yang masih bertengger di dagunya, tapi tenaga Rayyan ternyata cukup kuat sehingga terkesan seperti menepis nyamuk.

"Mau pembuktian?" tanyanya dengan sengaja menendang pisau tadi dengan kakinya sampai pisau itu jatuh tepat di depan jeruji besi yang di tempati pria paruh baya yang sudah menutup matanya itu.

Tidak sampai satu detik, pria paruh baya tadi seketika langsung membuka matanya dan dengan gesit melempar kembali pisau tadi ke arah Arasya yang dengan cepat Rayyan tangkap dengan tangan kosong, otomatis tangannya langsung mengeluarkan banyak darah karena ia menangkap tepat mata pisau itu.

"Dia seorang yang manipulatif," balasnya tersenyum miring.

Namun tak berselang lama..

Dor

Si pelaku penembak seketika tersenyum lebar, saat bidikannya mengenai paha dari mangsanya, membuat siapa saja yang terkena tembakan itu akan lemas dan jatuh pingsan.

"Sesuai perkataan lo, kalau dia mati permainan gak akan seru," balas Arasya tersenyum licik lalu menyimpan kembali pistolnya.

"Good girl," puji Rayyan seraya mengusap rambut gadis itu.

"Sekarang kita pergi dari sini," ucapnya lalu merangkul bahu Arasya untuk keluar dari rumah kosong itu.

Setelah Arasya perhatikan ternyata rumah itu tidak se-menakutkan yang ada di pikirannya, malah menurutnya kalau rumah ini di rawat dengan baik bakal jadi rumah yang nyaman. Namun matanya tidak sengaja melihat darah yang masih bercucuran dari tangan Rayyan.

"Tangan lo," tunjuk Arasya saat mereka sudah keluar dari rumah kosong itu.

"Gue gak butuh belas kasihan lo," kata Rayyan membuat Arasya mengerutkan keningnya, "Gue mau bilang, kalau itu luka kecil jadi tahan aja sampai kita ketemu apotek nanti."

Rayyan tanpa sadar tersenyum tipis, ia dengan sengaja mengibaskan tangannya ke arah gadis itu sehingga darahnya terciprat ke baju Arasya.

"Gue bunuh lo Ar!" pekiknya keras lalu dengan brutal memukul dada Rayyan.

TRANSMIGRASI ICE GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang