Kalau ada typo tandain ya.
Silahkan membaca semua!!
Follow ig: pineapple_vii
Tiktok: pineapple_viiBesok aku up lagi ya mungkin di jam yang sama, sebagai permintaan maaf karena lama gak up.
||08. Sahabat masa kecil?
Pagi datang dengan cepat, seperti biasanya Arasya akan sarapan sebelum memulai aktivitas hariannya. Yaitu mencari ilmu ke sekolah.
Tapi berbeda dengan hari sebelumnya, di meja makan hanya ada si kembar juga Arasya, cuman mereka bertiga yang ada di rumah itu karena kedua orang tua mereka ada perjalanan bisnis dari kemarin malam dan baru pulang besok.
Ddrrrt..ddrrt
Dengan malas Arasya meraih ponselnya yang bergetar pertanda ada yang menelfon-nya, ia mengerutkan dahinya bingung saat melihat nama papa nya yang memenuhi layar ponselnya.
Bergegas Arasya mengangkat panggilan itu.
"Halo."
"...."
"Beneran?"
"......"
"Makasih papa, berarti boleh aku pakai sekarang?"
"..."
"Iya pa, Arasya paham. Kalau gitu Arasya tutup telponnya,"
Setelah menutup sambungan teleponnya, Arasya tidak henti-hentinya tersenyum. Membuat kedua abangnya menatap dirinya bingung.
"Tumben Papa telepon," celetuk Dio ingin tahu.
"Motor scoopy gue udah dateng," jawab Arasya kalem karena pagi ini mood nya sangat baik.
"Kayak lo bisa pakai motor aja," cibir Dio.
"Nantangin nih?"
"Gak ada sejarahnya laki-laki lawan perempuan," remeh laki-laki itu.
"Alasan doang," kata Arasya malas, lalu ia menyudahi sarapannya dan berjalan keluar rumah untuk melihat scoopy impiannya terparkir di halaman depan rumah.
"Sesuai ekspektasi gue," kata gadis itu menatap puas motor berwarna creem itu.
"Kalau gini gue jadi semangat menjalani hari yang berat sekalipun," ucapnya sedikit drama.
"Mau balapan?" tanya Dio mengagetkan Arasya yang langsung menoleh ke sumber suara.
"Loh kok!" pekik Arasya terkejut melihat kedua Abangnya yang juga menaiki motor yang sama dengannya hanya berbeda di warna saja.
"Apa? Lo kira cuman lo doang yang punya scoopy kayak gitu, kita juga punya kali," sombong Dio lalu menaiki motor scoopy nya yang berwarna abu-abu, sedangkan Gio berwarna hitam gelap dengan stiker nama nya tertempel di body motor.
"Sombong," cibirnya lalu memakai helm dan naik ke atas motornya.
"Mau balapan gak?" tanya Dio sekali lagi.
"Keuntungan buat gue?"
"Terserah apa aja yang lo mau," jawab Dio santai.
"Oke, gue setuju," balas Arasya sambil mengangguk satu kali.
Bbbrum..bbrumm
Arasya dan Dio menggeber motornya sebentar lalu langsung melesat jauh meninggalkan Gio yang sangat santai dibelakang, karena ia tidak mau repot-repot ikut lomba abal-abal yang dibuat kembarannya juga adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI ICE GIRL [END]
Ficção Adolescente[DIMOHON BUAT READER'S SEBELUM BACA CERITA INI UNTUK TAHU KALAU INI MENCERITAKAN TENTANG TRANSMIGRASI YANG CUKUP KLISE. JADI JIKA ADA KALIMAT YANG SANGAT TIDAK MASUK AKAL MOHON DIMAKLUMI KARENA TIDAK AKAN ADA REVISI] sekian dari author. Arasya Putri...