Kalo ada typo tandain ya.
Silahkan membaca semua!!
Follow ig: pineapple_vii
Tiktok: pineapple_viiIni chapter terakhir dan agak panjang, SEMOGA SUKA!
||Special chapter III
Di malam berikutnya sehabis Maghrib, Rayyan sudah berdiri di depan pintu rumah gadisnya dan akan memencet bel yang berada di samping pintu.
Namun belum sempat menekan bel, pintu sudah dibuka oleh Dio dari dalam, kakak kedua Arasya itu memang sudah sedikit menerima Rayyan sebagai pacar adiknya setelah mendengarkan penjelasan sepasang kekasih itu kemarin.
"Masuk gih, adek gue kalau dandan rada lama," ucap Dio menyuruh Rayyan untuk masuk terlebih dahulu.
"Orang tua lo ada?" tanya lelaki itu saat mereka berjalan beriringan masuk kedalam rumah.
"Ada di ruang keluarga," sahutnya.
Sesampainya mereka berdua di ruang keluarga, Rayyan berjalan maju untuk menyalami tangan papa Arasya yang sedang menonton bola bersama Gio. Ia juga melakukan tos pada sahabatnya itu.
"Sini duduk," suruh Dio sambil menepuk kursi disampingnya yang masih kosong.
"Mau ajak putri saya keluar?" tanya Morgan saat acara bolanya sedang iklan.
"Iya om, saya berniat mau ajak Arasya ke rumah papa kandung saya," beritahu Rayyan.
"Kamu anaknya Javen Danendra?" tanya Morgan yang dibalas anggukan dari Rayyan.
"Jaga putri saya, jangan sampai dia terluka karena keegoisan seseorang," ucap Morgan lalu menatap Rayyan serius.
"Saya pernah dengar rumor tentang ayahmu, tapi om harap sikap mu jangan seperti ayahmu. Karena kalau sampai om lihat putri kesayangan om nangis gara-gara kamu! Saya bakal jauhkan kalian," ujar Morgan serius, ia memberi peringatan pada lelaki itu.
"Saya akan melakukan segalanya agar Arasya selalu aman, karena setelah insiden kecelakaan truk itu- saya gak mau sampai lengah untuk yang kedua kalinya. Dan untuk sifat papa saya, om tenang saja karena saya gak pernah tertarik sama gadis lain setelah ada Arasya di hidup saya," ucap Rayyan dengan wajah datarnya, tatap tajamnya terlihat kalau ia tidak main-main pada ucapannya barusan.
"Omongan buaya tuh, di kasih janji-janji doang ujung-ujungnya di langgar," sindir Dio mendapat acungan jempol dari Gio pertanda setuju dengan ucapan kembarannya.
"Gue bukan seorang pecundang seperti yang lo pikir," ucap Rayyan tenang.
Morgan tersenyum tipis melihat keseriusan dari kekasih putrinya.
"Om serahkan Arasya ke kamu, jaga dia dan sayangi dia seperti om yang tidak membiarkan suatu hal menyakitinya," ujar Morgan menepuk dua kali pundak Rayyan.
"Terimakasih atas kepercayaan yang om udah kasih ke saya."
Tak lama terdengar suara ketukan heels beradu di lantai tangga, keempat lelaki itu spontan melirik ke ujung tangga yang terdapat Arasya juga mamanya.
"Tuh kan Rayyan nya udah sampai dari tadi," ucap mama Arasya setelah melihat sosok Rayyan di ruang keluarga.
"Mama sih kuncir rambutnya lama," timpal gadis itu yang langsung mendapat pukulan ringan di lengannya dari sang mama, "Eh malah nyalahin mama, kamu yang pilih bajunya kelamaan," omel sang mama seraya berkacak pinggang.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI ICE GIRL [END]
Teen Fiction[DIMOHON BUAT READER'S SEBELUM BACA CERITA INI UNTUK TAHU KALAU INI MENCERITAKAN TENTANG TRANSMIGRASI YANG CUKUP KLISE. JADI JIKA ADA KALIMAT YANG SANGAT TIDAK MASUK AKAL MOHON DIMAKLUMI KARENA TIDAK AKAN ADA REVISI] sekian dari author. Arasya Putri...