56. Tasya'day

1.3K 80 24
                                    

⚠️ WARNING ⚠️
Typo bertebaran

Hari ini adalah hari dimana usia Tasya bertambah, ia sangat berharap dapat bertemu kembali dengan alter.

Namun harapan itu bagaikan mimpi untuk nya, rasa sesak di dada selalu saja menemani di setiap malam nya.

Tasya selalu berdoa agar alter tenang disana, namun ia pun berdoa agar alter kembali pada nya, sungguh dilema bagi nya. Namun ia tetap mengikuti apa yang ia rasakan, ia selalu merasa alter masih disini, mengawasi dan menjaga nya dari jauh.

Tasya yakin kalau alter belum pergi, keyakinan itu semakin lama semakin membuat hati nya merasa terkoyak.

Hari ini Tasya berusia 18 tahun, namun ia tak merasa bahagia sedikit pun, ia duduk di kamar, memandangi foto wajah alter dan mengenakan jaket alter.

"Kak, seandainya hari ini ada Lo". Ucap Tasya lirih.

"Tasya kangen". Air mata keluar tanpa di perintah, membasahi wajah Tasya.

Tasya cepat cetar menceka air mata nya. "Eh, Tasya ga nangis kok sayang hehe". Tasya terkekeh hambar.

Tasya termenung, ia memerhatikan foto alter dengan seksama.

Tasya tersenyum kecil. "Seandainya aja Tasya bisa ngeliat wajah kak alter lagi".

"Maaf ya, Tasya jadi cengeng". Mata Tasya kembali berkaca kaca.

"Kak tau gaa, hari ini Tasya ulang tahun, Tasya gamau apa apa, Tasya cuman mau kakak Dateng buat ngucapin selamat ke Tasya". Tasya menarik nafas panjang.

"Dalem mimpi gapapa kok". Tasya tersenyum manis.

"Tasya tidur nih sekarang, tapi kakak Dateng ya di mimpi Tasya". Air mata kembali mengalir, membasahi wajah cantik Tasya.

Tasya terkekeh hambar. "Eh- maap maap, Tasya ga nangis kok".

Tasya mengelap wajah nya, mencoba menghapus air mata nya, namun tetap saja terus mengalir.

Tasya menghadap ke atas, ia mencoba menghentikan air mata nya.

Tasya merasakan sakit yang amat dalam di hati nya, sudah setahun ia terus meyakini diri nya bahwa alter masih hidup.

Ia harus terus memasang wajah ceria di depan teman teman nya, memang sulit, namun akan ia lakukan, ia tak ingin teman teman nya merasakan sakti yang ia rasakan.

Tok

Tok

Tok

"Tasya? Sayang?". Bunyi ketukan terdengar dari luar pintu Tasya.

"I-iya?". Tasya cepat cepat menghapus air mata nya.

"Tasyaaa, ini mami, sarapan dulu sayang".

"I-iya mami nanti". Tasya mencoba mengatur nafas nya agak suara nya tak terdengar seperti habis menangis.

"Yauda, tapi jangan lupa sarapan, kamu juga hari ini ulang tahun loh sayang, mami udah bikinin kamu kue juga". Pekik Kayla dari luar pintu.

ARSELLIO [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang