57. puncak kebahagiaan

1.7K 83 11
                                    

⚠️ WARNING ⚠️
Typo bertebaran


"K-KAK, K-K-KAK AL- ALTER?!!"

Tasya membekap mulut nya sendiri, ia sangat terkejut hingga tak bisa mengungkapkan sepatah kalimat pun.

Kaki nya terasa lemas, is terjatuh ke lantai. "Tasyaa!". Pekik Michelle dan Kayla bersamaan.

"Tasya? Kmu gapapa sayang?". Tanya Kayla sambil memegang Tasya yang sudah terduduk di lantai.

"Tasya? Lo gapapa?!". Michelle sangat khawatir melihat wajah Tasya yang pucat.

"G-ga, Tasya gapapa". Tasya bangun dari duduk nya.

Tasya berdiri dan menatap wajah pria di depan nya dengan intens.

"Ini bener Lo kak?". Ucap Tasya dengan suara yang menahan tangis.

"Bentar". Alter keluar dari kotak, dan merapihkan baju nya.

Alter berjongkok di depan Tasya. "selamat ulang tahun perempuan tercantik ku".

Alter membuka kotak merah di tangan nya, nampak lah cincin berlian nan indah.

Mata Tasya mulai berkaca kaca, perasaan nya hari ini sangat bercampur aduk.

Debaran di dada nya semakin lama semakin kencang, di kala mendengar beberapa kalimat yang muncul dari mulut alter.

Setelah sekian lama akhirnya ia dapat melihat wajah alter kembali. "Sya? Terima cincin ini ya, sebagai hadiah ulang tahun kmu, dan perayaan 1 tahun kita".

Alter memakaikan cincin itu di jari manis Tasya.
Tasya menangis bahagia, alter berdiri dan menghapus air mata Tasya.

Tasya melihat ke arah Kayla dan Erik, mereka berdua mengangguk, seketika Tasya langsung memeluk erat alter.

Alter terkekeh, ia membalas pelukan Tasya dengan pelukan yang hangat.

Tasya menangis di dalam pelukan alter, semua yang melihat kejadian itu merasa sangat tersentuh, bahkan air mata mereka pun tak lagi terbendung.

Kerinduan yang sudah lama terpendam di hati Tasya, kini terbalaskan. Ia memeluk erat alter dan menenggelamkan wajah nya di dada bidang alter dengan beribu ribu kerinduan yang ingin ia lepaskan.

"Sya? Udah dong sayang, nanti cantik nya ilang kalo nangis terus". Alter menangkup wajah Tasya, dan tersenyum lalu mengelap wajah Tasya.

Tasya mengelap air mata nya. "T-tapi Tasya kangen sama kakak".

"Nanti aku jelasin ya sayang?, Aku juga kangen sama kamu". Alter menoel hidung mungil Tasya.

"I-iya, hikss, hikss". Ucap Tasya tersedu sedu.

"Aduh dunia serasa milik berdua". Sahut kenzio.

"Iri aja". Arsell menoyor kening kenzio.

"Gue aja ga iri". Moreo mengelap air mata haru nya.

"Adek Lo yang pas itu mana mor, buat gue aja sini". Kenzio menaik turun kan alis nya.

"Dia udah balik lagi, udah dari lama, buat lanjut sekolah nya, dia ga jadi pindah kesini". Jelas moreo.

ARSELLIO [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang