Maknae

616 48 2
                                    

"Ta..ta..tapi apa jadwalku sangat padat untuk 2 bulan ini". Jennie beralasan

"Jennie sayang, bibi akan mengurus tentang itu , apa kau lupa paman mu ini yang memiliki agencynya ". Jawab nyonya manoban sambil mengerlingkan satu matanya

"Baiklah bibi, terima kasih". Jennie

Makan malampun berlangsung sangat canggung, hingga tiba-tiba lim berceletuk, "noona apakah setelah ini kau ada acara?".

"Tidak lim, ada apa ?". Hyekyo

"Apakah ini sudah dimulai". Gumam hyekyo dalam hati

"Aku ingin mengajak noona mencari udara segar sebentar, apakah noona tidak keberatan?". Lim

"Ahh ne..". Hyekyo
.
.
.
.
Makan malam pun berakhir, lim pamit kepada orangtua serta paman dan juga bibinya untuk mengajak hyekyo berkeliling sebentar dan sekaligus diantarkan pulang.
.
Bugh..
.
.
Bunyi suara pintu mobil yang ditutup oleh lim tempat hyekyo duduk. Suasana canggung mulai terasa di dalam mobil rio

"Ehmm.... noona bisakah aku minta nomor telepon noona dan adik-adik noona ?". Ucap lim memecah hening 

"Ne nnanti akan kuberitau, sekarang kita akan kemana ?" hyekyo

"Ayo kita ke taman, karena ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan pada noona".
.
.
Saat melajukan mobilnya ke taman sepertinya alam memberikan suasana yang tepat untuk dua insan ini yaitu hujan. Akhirnya mereka berdua menghabiskan waktu hanya di dalam mobil.

Rio yang selalu menatap gadis dewasa itu pun mendapatkan balasannya. Mereka berdua saling menatap dan akhirnya........
.
.
.
.
Tak...tak...tak...

Suara higheels sang maknae menggema di ruang keluarga joon ho

"Selamat pagi putri kesayangan appa, apakah tidurmu nyenyak? Raut wajahmu kurang menyenangkan hari ini ". Joon ho

"Tidurku baik appa, hanya saja jadwalku yang hari ini tiba-tiba diganti menjadi hari lain membuatku gugup". Jennie

"Aigoo... ,putri appa tidak perlu merasa seperti itu karna kamu hanya perlu mengenal lim lebih dalam begitu juga dengan lim, apa lim sudah memberitahu bahwa akan menjemputmu hari ini ?" Joon ho

Jennie menbelalak kaget "bagaimama appa tau?".

"Tentu saja appa tau karena suara mobil lim sudah terdwngar dari luar". Joon ho

Tok...tok...tok....

Pintu pun dibuka oleh joon ho langsung karena sangat tidak sabar

"Selamat pagi paman, saya mohon ijin untuk mengajak jennie sekedar berjalan-jalan apakah boleh ?" Lim

"Tentu saja boleh, apakah akan langsung berangkat?" Joon ho

"Tergantung jennie saja paman". Lim

Jennie tiba - tiba muncul dari belakang joon ho

"Selamat pagi tuan, apakah kita bwrangkat sekarang ?" Jennie

"Jennie-ya, tidak perlu memanggilku tuan, panggil saja aku oppa ne jika kita sedang diluar agency". Lim, jennie hanya menganggukkan kepalanya

Sret....

Tangan lim terulur ke arah jennie sebagai kode agar jennie menggenggamnya. Jennie tidak bisa menolak tawaran lim

"Paman, lim  pamit dulu ne". Lim

"Ne lim, hati hati di jalan" jon ho

Lim segera membukakan jennie pintu mobil agar bisa segera masuk, tanpa mereka berdua sadari ada 2 pasang mata menatap kepergian jennie lim dan merasakan perasaan yang aneh entah itu tidak tenang atau cemburu.

Hampir 1 bulan pun berlalu, lim yang sesekali menghampiri jennie saat bekerja dan sering bertukar pesan pun sudah mulai dekat.

Ting...
Ting...
Ting...
.
Telepon lim berbunyi dan menampilkan nama jennie pada layar teleponnya

"Ne jennie-ya, apa kau perlu sesuatu" lim

"Selamat pagi oppa, aku tidak memerlukan apapun, aku hanya ingin mengingatkan oppa sarapan hari ini, dan semangatlah bekerja". Jennie

"Ne Jennie-ya, gomawo" lim

Tut...

Paggilan terputus, dan dua insan ini tersenyuk menatap hp masing-masing seperti merasakan kasmaran.

TBC

Deep Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang