Kagum

367 36 3
                                    

Keheningan terasa di dalam mobil lim, karna lim atau yoona tidak mulai mengeluarkan suara. Tak bertahan lama meraka saling diam karna lim ingin segera tau dimana kah tempat favorite yoona

"Yoona ya, jika aku boleh tau dimana tempat favoritmu "? Tanya lim, sembari melihat sekilah gadis disampingnya.

"Saat sedang ingin menghilangkan penat, biasanya saya pergi ke playzone tuan". Ucap yoona sopan karena merasa belum akrab terlebih lagi lim adalah pemilik agencynya.

"Yoona-ya, bisakah kita memakai bahasa santai saja saat sedang diluar agency?" Ucap lim sambil tertawa kecil.

"Ne....tuan ehhmm maksudku lim" yoona

"Lim, bolehkah aku bertanya?" Yoona, lim mengangguk

"Apa kau sudah memilih diantara kami?" Yoona, lim menggelengkan kepalanya tanpa memberikan suara

"Karena aku merasa ada yang aneh dengan tingkah ketiga saudariku pagi ini". Ucap yoona melemah dan lim segera menepikan mobilnya. Yoona terkejut dengan tindakan lim, yoona takut jika lim merasa tersinggung atau yang lainnya

"Sebenarnya, hahhh..., aku juga merasakan hal yang sama pagi tadi saat drumahmu". Lim

"Lalu?". Yoona

"Aku akan berusaha sebaik mungkin semoga kau bisa membantuku". Ucap lim yang maksudnya setelah dirinya sudah menngetahui yoona seperti apa lim akan bisa membuat keputusannya.

Tapi tidak dengan yoona yang bingung dengan maksud perkataan lim dan hanya mengangguk.

"Kajja, kita ke playzone, aku juga saat ini ingin melepas penat". Lim

Mobil kembali melaju ke arah playzone.

.
.
Saat di playzone yoona menganga tak percaya jika lim menghabiskan banyak uangnya hanya untuk bermain di playzone itu

"Apa itu terlalu tidak terlalu banyak lim ?" Yoona

"Yoona-ya, ayo kita bermain sepuasnya". Lim

Mereka menghabiskan waktu untuk bermain bersama. Berbagai jenis permainan sudah dicoba tapi ada satu yang sangat lim sukai, yaitu basket.

"Yoona-ya mari kita bertarung mencetak point tertinggi" lim

"Tapi aku tidak bisa memainkannya lim". Ucap yoona yang terlihat sedikit kelelahan karna bermain

"Sini aku, ajari". Lim

Lim berdiri dibelakang yoona dengan posisi yang sangat dekat dan meminta yoona memegang bolanya. Lim yang tau cara memegang bola basket yang tepat segera memperbaiki yoona dengan menempelkan tangannya pada tangan yoona untuk diarahkan

"Astaga... bagaimana ini ?" Ucap yoona dalam hati

Aroma tubuh lim tercium oleh yoona. Dan yoona sangat kagum bagaimana kuat tenaga lim yang tidak kelelahan bermain seperti dirinya dan tubuh lim tidak bau tak sedap karena keringat.

Yoona akan selalu mengenang momen ini.

Karna sibuk mengagumi lim, yoona sampai tidak mendengar apapun yang dikatakan lim dan hanya bisa mengangguk.

Permainan pun dimulai, yoona yang hanya melempar dua bolanya ke arah ring, lagi-lagi kagum dengan tubuh atletis lim saat bermain.

"Yeyyy...., sepertinya kau kalah yoona-ya".

Yoona tersadar dari lamunannya dan segera melempar bola asal agar lim tidak tau bahwa memperhatikannya daritadi .

Tiket yang mereka berdua kumpulkan sangattlahhh banyak tapi masih ada sisa saldo. Berhentilah lim di photobox.

"Yoona-ya, apa kau mau berfoto bersamaku ? Karena ini masih ada sisa saldo dan aku tidak 8ngin membiarkannya hangus". Lim

Yoona tidak menyia nyia kan kesempatannya karena sudah terlanjur kagum dengan lim jadi yoona menerima tawaran lim dan segera masuk ke photobox bersama lim.

Berbagai gaya aneh sudah mereka buat, tiba-tiba lengaan kiri lim merangkul bahu yoona dan sedikit menarikanya agar lebih dekat.

Jantung yoona berdetak dan pipinya merona karna lim mampu membuat yoona terpana lagi dan selesai.

2 lembar kertas photo berbentuk persegi panjang dengan keluar. Dengan segera lim menhambilnya dan menunjuknnya kepada yoona.

"Yoona-ya lihatkah wajahmu sangat lucu, ini kau bawa satu ne.., aku akan membawa lagi satunya simpanlah dengan baik agar kita bisa mengenang moment ini". Lim tersenyum ke arah yoona

Yoona yang melihat foto dan coba menghubungkan dengan maksud perkataan lim , yoonavterlihat sedih karena dia berpikir dirinya tidak akan masuk ke dalam pilihan lim.

Kring....
.
Kring....
.

Ponsel lim berbunyi dan menampilkan nama salah stau karyawan di perusahannya. Lim sedikit menjauh saat mengangkat telepon.
.
.
"Yoona-ya kebetulan ada proyek perusahaanku yang letaknya tidak jauh dari sini, tolong temani aku ne setelah itu kita mencari makan dan segera pulang".lim

Yoona menggangguk dengan senyum kecut.

Pikiran yoona bercabang tak fokus karna memikirkan nasibnya yang sudah mengagumi lim dan merasa tidak masuk dalam pilihan lim.

"Yoona-ya apa kau memikirkan sesuatu? Atau kau sedang ada masalah? Katakan saja padaku". Tanya lim dengan nada khawatir karena melihat raut wajah yoona saat menyetir

"Tuhann... tolonglah aku hilangkan perasaanku kepadanya" lirih yoona dalam hati

Yoona hanya menggelengkan kepalanya.

"Kajja kita sudah sampai, pakailah jaketku yang ada di belakang karena udara diluar sangatlah panas" . Lim

Saat yoona membuka pintu mobil dan turun,

Deg......

Deep Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang