Deg....
Yoona terlihat kaget dengan kehadiran sang kakak hyekyo, karena lim tidak memberi tau bahwa proyek yang akan didatangi adalah proyeknya yang bekerjasama denga perusahaan appanya.
"Eonnie...." yoona tak bisa melanjutkan pembicaraannya karena eonnienya langsung melengos ke arah lim dan pekerjanya untuk membahaa proyek.
Cukup lama lim berada di proyeknya dan yoona tidak mengeluh sama sekali, hyekyo berada disamping lim pun tak memgeluh panas karena ini juga termasuk tanggung jawabnya.
Tapi ada yang terlihat aneh dari lim, dan hyeyo memperhatikannya
Nafasnya sedikit memberat, banyak berkeringat. Tapi hyekyo mencoba menampik pemikiran buruknya. Hingga lim berkata kepada hyekyo.
Saat berkeliling melihat proyeknya lim terlihat beberapa kali terhuyung seperti akan jatuh.
Pekerjanya membantu lim berjalan tapi agar terlihat alami dan ridak dicurigai siapa pun. Hyekyo hanya memperhatikannya
"Noona, bisakah kau membantuku?" Lim tersenyum penuh harap, hyekyo mengangguk tapi menampilkan wajah seolah bertanya tanpa bersuara karena muka lim sangatlah pucat sekarang.
"Bisakah kau mebantuku mengantar adikmu pulang dan kau juga harus kembali ke kantor noona". Lim
"Ne.. aku akan mengantarnya". sambil mengusap punggung lim. Tangan hyekyo basah karena menyentuh punggung lim dari luar bajunya
Karena merasa aneh hyekyo memberanikan diri bertanya pada lim
"Apa kau baik-baik saja?". Hyekyo
Dengan senyum yang sedikit dipaksakan karena menahan nyeri pada dadanya lim mengangguk pada hyekyo.
"Baiklah kalau begiru aku duluan ne.." hyekyo, lim melambaikan tangannya pada hyekyo yang segwra menghampiri sang adik dan masuk ke dalam mobil.
.
.
.
Di dalam mobil"Yoona-ya, bisakah eonnie bertanya aktivitasmu hari ini dengan lim apa saja ? Karena eonnie merasa ada yang aneh dengan nafas dan juga ciri-ciri yang muncul pada lim". Hyekyo
"Kami hanya ke playzone eonnie, apakah kau tau sesuatu eonnie?" Tanya yoona yang juga khawatir karena ucapan kakaknya
"Lupakanlah, hanya saja lim meminta tolong kepada eonnie untuk mengantarmu pulang." Hyekyo, yoona mengangguk sedih karena rencana makan bersama lim tidak jadi.
.
.
.
Di sisi lainBugh....
"Tuan lim...!!!" Teriak pekerja yang kaget karena lim tiba-tiba terjatuh dan pingsan setelah mendangi kepergian mobil hyekyo.
Pekerjanya langsung menghubungi ambulance agar segera datang ke proyeknya dan tidak lupa menghubungi tuan manoban agar segera tau dan menyusul ke Rumah Sakit tempat lim dibawa.
Tut....Tut...
Tut....
"Hallo ada apa jack,?" Tuan manoban
"Tu..tuan, tuan lim... pingsan di proyek dan saat ini sedang dibawa oleh ambulance menuju rumah sakit".
"Kirimkan aku segera alamatnya!!!" Ucap tuan manoban dengan nada tinggi karena khawatir dengan putra satu-satunya
Tut.
Telepon berakhir dan dengan segera tuan manoban menyaut kunci kobil di mejanya dan segera pergi kw rumah sakit tampat lim dibawa.
"Apa yang sebenarnya terjadi nak?" Lirih tuan manoban selama perjalanan
.
.
.
Kreng...Kreng..
Kreng...
Bunyi brankar rumah sakit yang membawa lim segera ke ruang UGD. Semua alat pengecek denyut jantung dan oksigen dipasangkan pada lim.
Jack menunggu diluar ruangan dengan panik sambil menunggu tuan manoban.
.
.
.
.
Dokter keluar ruangan"Tuan manoban, mari ikut saya sebentar ada yang perlu saya bicarakan". Dokter
"Baik dok". Tuan manoban
Sampai diruangan dokter, tuan manoban memulai pembicaraan.
"Ada apa dengab putraku dokter?". Tuan manoban
Dokter menghela nafas dengan sangat berat dan berkata
"Lim, sempat berpesan kepadaku untuk merahasiakn ini darimu tuan , tapi melihat kondisi lim yang semakin menurun aku terpaksa harus menyampaikannya padamu". Dokter, tuan manoban tetap fokus pada dokter
"Lim menderita penyakit jantung tuan" dokter
Duar...
Dunianya terasa akan runtuh, mata tuan manoban mulai berkaca-kaca. "Apakah sangat parah dokter?" Tanyanya dengan suara mulai terisak
"Kita harus segera melakukan operasi tuan unyuk memasangkan alat pada lim di dlm dadanya untuk memonitoring denyut jantungnya" dokter
"Lakukanlah yang terbaik dokter aku siap membayar berapa pun". Tuan manoban
"Kami akan segera mengatur jadwalnya, untuk saat ini anda bisa menjenguk tuan lim tapi tolong jangan sampai menganggunya". dokter
"Baik dokter". Tuan manoban
.
.
.
Tuan manoban meninggalkan ruangan dokter dan segera menghampiri jack"Jack kembalilah ke proyek dan pastikan mereka menutup mulutnya tentang kejadian hari ini, jika tidak langsung pecat saja mereka" ucap tuan manoban dengan tegas
Tuan manoban hanya menatap putranya yang tubuhnya sedang terpasang berbagai jenis alat. Air mata tuan manoban menetes karena putra satu-satunya hanya memendam penyakitnya sendiri.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Deep Love
RomanceMario manoban dan sang istri yang berniat menjodohkan putra tunggal mereka yang akan mewariskan seluruh kerajaan bisnisnya dengan putri sahabatnya Dan hal diluar dugaan pun terjadi "rasa sayangku ini sangat adil dan tidak akan membedakan-bedakan k...