Pengalaman Pertama

385 25 7
                                    

"Anyeong eomma, aku butuh bantuan eomma" lim

"Anyeong lim, apakah ada yang tidak bisa putra eomma lakukan hmm sampai kau menelepon eomma jam segini?". Nyonya manoban

"Eomma, istriku saat ini sedang hamil apa yang harus aku lakukan ?". Lim bertanya sedikit panik

"Apa kau serius nak?".

"Yeobo!!....... istri lim sedang hamil, keinginanmu terkabul" nyonya manoban berteriak kepada suaminya di telepon

Tut....

Panggilan terputus

"Aishhh eomma, aku bertanya malah berteriak pada appa". Lim

FLASHBACK

"Oppa aku punya kabar bahagia,tutup dulu mata oppa" seohyun

"Kenapa perlu menutup mata seperti itu sayang hmm?".lim

"Palli... oppa" seohyun

Wajah saudarinya tampak bingung, seohyun akhirnya mengeluarkan alat test kehamilan, yoona dan jennie memutar malas matanya kemudian ikut mengeluarkan alat test kehamilan yang menunjukan tanda yang sama. Hyekyo tersenyum melihat adik adiknya dan segera menyuruh adiknya berdiri dan berjajar di hadapan lim sambil menghadapkan alat tersebut kehadapan lim

"Lim,  bukalah matamu" hyekyo

Tangan lim bergetar saat akan mengambil alat tersebut, matanya berkaca kaca melihat benda yang menampilkan tanda positif itu.

"Sayang, chagi, baby apa ini nyata?". Lim mulai menangis.

Ketiganya berhamburan memeluk lim yang menangis, dan lagi-lagi menyisakan hyekyo yang berdiri sendiri sambil tersenyum.

FLASHBACK END

"Lebih baik aku menghubungi agency untuk mengatur jadwal istriku" lim

"Selamat pagi sajang-nim, apa bisa aku meminta waktumu? Ada hal yang cukup penting yang ingin aku bicarakan". Lim

"Ne tuan, aku akan atur jadwalnya".

"Kamsahamnida sajang-nim".

Tut..

"Ok, sekarang aku harus membuat reservasi dokter"
"Oh tuhan ternyata begini rasanya menjadi orang tua" lim terus bergumam sendiri karena ini pengalaman pertamanya.

.
.
.

Lain halnya dengan lim, ketiga istri lim yang sedang mengandung sedang bersiap memamerkan kehamilannya kepada orang tuanya, lim memilih untuk tidak ikut karena banyak hal yang harus ia siapkan.

Tok
.
Tok
.
Tok

Pintu rumah kediaman joon ho berbunyi. Eomma kim segera membuka pinyu dan terkejut dengan kehadiran 3 putrinya.

"Wahhh putriku, aku sangat merindukan kalian, semenjak kalian menikah rumah ini sangat sepi" eomma kim memeluk putrinya.

Eomma kim memanggil suaminya agar segera turun, karena joon ho juga sebenarnya merindukan putrinya tpi lebih memilih diam.

"Ada apa kalian kemari? Tumben sekali". Joon ho

"Apa aku tidak boleh datang ke rumah orang tuaku appa?". Jennie bertanya kepada appanya

"Ani... , bukan begitu kalian kan sudah menikah dan harus bekerja, seharusnya kalian tidak disini".

"Appa kami ingin memberikan kalian berita bahagia" yoona

"Kami bertiga hamil appa" jennie

" sepertinya kalian sedang bercanda kan? Apakah lim sehebat itu dalam hal bercinta yang bisa sekaligus menghamili kalian"

"Ne...." jawab mereka bertiga serempak

Brus.....

Joon ho terkejut dan air yang di dalam mulutnya menyemprot keluar.

"Wahhh daebak," joon ho

"Eonniemu dimana ?" Eomma kim

"Eonnie sedang bekerja eomma".

"........"

Suasana seketika hening, eomma kim dengan cepat mengusir keheningan dan bertanya

"Lalu dimana lim ?".

"Mian eomma , oppa sedang tidak bisa ikut karna banyak yang harus oppa siapkan untuk kehamilan kami"

"Ckckkck, lim payah sekali sampai tidak bisa ikut kemari karena mengurus tentang kehamilan saja bahkan appa bisa bercinta dengan eomma mu setiap minggu saat eomma sedang hamil".

"Yaak..... yeobo jaga ucapanmu". Eomma kim

Joon ho tertawa bersama anaknya karena melihat istrinya yang malu-malu. Tetapi memikirkan bagaimana keadaan anak sulungnya.

Joon ho memberikan ruang bagi putri dan istrinya untuk membicarakan tentang kehamilan, joon ho akan menelpon putrinya sulungnya 

Joon ho yang tak kunjung mendapat respon saat menelpon putrinya akhirnya menyerah dan menunggu putrinya menghubunginya kembali.
.
.
.
.
"Yeobo, nanti sore aku rencananya membawa jennie, yoona dan seohyun-nie untuk membeli keperluannya ke supermarket apa kau ingin ikut dan aku jemput?" Lim

"Ani.... lim aku sedang banyak pekerjaan dan mungkin saja aku tidak pulang hari ini karna terlalu larut" hyekyo

"Apa harus seperti itu?" Tanya lim

"Hmmm. Ne...." hyekyo

"Baiklah, jangan lupakan makan malammu ne"

"Ne...." hyekyo memutuskan panggilannya
Menatap langit malam dari gedung kantornya yang tinggi adalah kegiatan yang akan ia lakukan sampai larut ini.
.
.
.
.
.
.
"Apa kalian sudah siap?"

"Ne....."

"Ayoo kita pergi supermarket" lim sangat bersemangat mengantar 3 istrinya ke supermarket.

Sampai di supermarket mereka masing-masing membeli keperluan mereka dengan mengisi 1 troly per orang. Ya lim menjadi lebih perhatian lagi saat kehamilan istrinya.

******

TBC






Deep Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang