Kelinci dan Es Krim(?)

311 49 2
                                    

Hari ini keluarga Kirdpan dan Ruangwiwat pergi ke kebun binatang. Kebetulan Tuan Kirdpan sudah menyelesaikan urusan kepindahan kerjanya kemarin dan sebenarnya karena menuruti keinginan Nanon yang sempat merengek ingin pergi ke pantai juga setelah mendengar cerita Ja dan Chimon, tetapi karena pantai terlalu jauh jadilah mereka ke kebun binatang.

Kenapa bersama keluarga Ruangwiwat? Karena Nanon yang memaksa agar mengajak phi-phi barunya untuk ikut, katanya membosankan kalau bermain sendiri.

"Hahaha... phi penakut!" Ujar Nanon sembari menertawai Chimon yang tampak ketakutan memberi makan kuda.

"Aku tidak takut tau! Aku waspada. Lihat, giginya besar-besar hii..." kilah Chimon kemudian memilih mendekat ke arah orang tuanya dan asik meminum susu cokelatnya mengabaikan Nanon dan Ja yang asik berbicara dengan kuda di dalam kandang itu.
.
.
.

"Huaa!" Pekik Chimon langsung berdiri dari posisi jongkoknya ketika Nanon menyodorkan seekor kelinci putih besar ke arah Chimon.

Tentu saja Nanon dan Ja tertawa melihatnya. Mereka sedang berada di kawasan taman kelinci sekarang dan mereka bebas bermain dengan kelinci yang berkeliaran di sekitarnya.

"Hahaha... Phi Mon beneran penakut hahaha...." ledek Nanon sembari tertawa puas.

Sedang Chimon sibuk menggerutu karena ulah jahil Nanon. Anak itu, awalnya saja sok pemalu, semakin hari dia malah semakin sering menjahilinya.

"Hahaha... Mon kan memang penakut kalau berurusan sama binatang, lihat saja wajahnya selalu waspada hahaha..."

"Phi, aku tidak takut binatang!" Protes Chimon kepada kakaknya.

"Lalu itu apa? Hahaha..."

"Itu... karena aku geli tentu saja"
.
.
.

"Phi Phi"

Chimon yang sedang asik mengunyah makanannya sontak menoleh ketika Nanon menepuk tangannya yang bebas di atas meja.

"Hehe... benar, Phi seperti kelinci hehehe..."

Keempat orang dewasa yang sebelumnya sedang asik makan sempat dibuat kaget dengan penuturan Nanon.

"Non... tidak boleh seperti itu" tegur Mama Ning dengan sedikit berbisik.

Nanon yang tadi memandang mamanya kemudian kembali menoleh melihat ke arah Chimon yang kembali sibuk dengan makanannya lalu ia kembali memandang mamanya lagi.

"Kenapa? Wajah Phi Mon memang mirip kelinci kok apalagi kalau sedang makan, tuh lihat"

Tuan dan Nyonya Kirdpan sontak meringis memandang tak enak pada Tuan dan Nyonya Ruangwiwat.

"Nanon tidak boleh begitu, kalau Phi Mon tidak suka bagaimana?" Ucap Mama Ning lembut mencoba memberi pengertian kepada sang anak.

"Tapi kan kelinci lucu mama, berarti Phi Mon lucu, menggemaskan iya kan Phi Ja?" Kali ini Nanon mencari pembelaan.

Ja yang sejak tadi asik dengan makanannya pun langsung memandang sang adik, keduanya saling bertatap selama beberapa saat hingga akhirnya Ja mengangguk dan meringis samar.

"Iya, kelinci itu menggemaskan" jawab Ja.

"Phi, Phi Mon suka kan mirip dengan kelinci?"

"Hng?"

"Bunny, Phi Mon bunny hehe..." celetuk Nanon.

"Ahaha... iya" jawab Chimon sembari tertawa sumbang.

Ya... ia iyakan saja ucapan Nanon supaya cepat, lagipula ia juga tidak enak kan dengan paman dan bibi Kirdpan kalau mengomeli Nanon di depan mereka, bisa habis Chimon diceramahi orang tuanya.

Non&Mon (NAMON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang