Cano

180 42 1
                                    

Nanon Korapat sedang bosan sekaligus kesal, Ja sedang pergi les lalu yang paling membuatnya kesal adalah Chimon phinya pergi bermain tanpa mengajaknya. Tadi Nanon pergi ke rumah Chimon tapi anak laki-laki itu sudah tidak ada, katanya pergi bermain dengan sepedanya. Nanon kan jadi tidak punya teman main.

"Huaaa.... bosan!!!" Ucap Nanon sembari menggerak-gerakkan kakinya secara asal di udara.

"Huh, kenapa Phi Mon tidak ajak Non main sih?! Non kan bosan" gerutunya.

"Nanon... Papa punya sesuatu nih!"

Seruan dari sang Ayah sontak membuat Nanon menoleh dengan wajah antusiasnya. Anak itu langsung melompat dari kasur dan berlari keluar kamar menghampiri sang Ayah.

Kaki-kaki kecilnya dengan lincah berlari menuju pelukan sang ayah yang sudah menunggunya di living room.

"Wahh... itu apa Papa?" Tanya Nanon dalam gendongan sang ayah, matanya berbinar melihat sebuah kotak khusus hewan tak jauh dari tempatnya.

"Nanon buka saja sendiri" Tuan Kirdpan menurunkan sang anak dari gendongannya kemudian menyuruhnya untuk mendekati kotak tersebut.

Nanon memandang kotak itu dengan dahi berkerut, ia ragu dan sedikit takut membukanya. Bagaimana kalau hewan di dalam kotak itu menggigitnya? Hii... Nanon bergidik kecil.

"Tidak papa sayang..." ucap Mama Ning meyakinkan.

Akhirnya Nanon memberanikan diri memegang kotak tersebut, kemudian membukanya dibantu oleh sang ayah.

"Woahh..." pekiknya begitu senang ketika seekor anak anjing muncul dari kotak tersebut kemudian naik ke pangkuannya.

"Papa, dia akan tinggal di sini?" Tanyanya dengan semangat.

"Tentu saja, dia akan menjadi teman Nanon" ucap Tuan Kirdpan mengusak rambut sang anak gemas.

"Haha... dia sangat imut Papa"

Kedua orang tuanya tersenyum senang melihat betapa antusiasnya Nanon menyambut anjing tersebut.

"Usianya baru 2 bulan dan belum memiliki nama, Non mau kasih nama?" Ucap Tuan Kirdpan.

Sontak Nanon memiringkan kepalanya memperhatikan anak anjing itu sembari berpikir keras sekiranya nama apa yang cocok untuk teman barunya tersebut.

"Ugh Non pusing"

Tuan dan Nyonya Kirdpan tertawa pelan melihat tingkah Nanon.

"Bagaimana?" Tanya Tuan Kirdpan kembali.

Nanon kembali mengerucutkan bibirnya masih berpikir keras.

"Ah... Non tau Non tau!"

"Cano? Bagaimana dengan Cano, Papa? Mama?"

"Cano?" Ucap Mama Ning.

Nanon mengangguk semangat.

"Hahaha.... baiklah, kalau begitu Non harus merawatnya dengan baik ya?"

"Eung, siap Papa!"
.
.
.
"Non!" Seru Chimon dari depan rumah saat melihat Nanon tengah berlarian di halaman depan rumahnya.

Nanon berhenti kemudian tersenyum dan melambaikan tangannya.

"Phi Ja, kemari! Non punya sesuatu!" Ucap Nanon dengan semangat.

Dengan dahi mengerut Chimon menoleh ke arah sang kakak di sampingnya. Perasaan tadi yang menyapa Nanon itu Chimon, kenapa Nanon hanya menyapa sang kakak?

Tak mau ambil pusing, Chimon ikut berlari menyusul kakaknya menghampiri Nanon.

"Woah..." seru Ja dan Chimon bersamaan ketika melihat seekor anak anjing yang tengah menikmati usapan tangan Nanon di kepalanya.

Non&Mon (NAMON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang