Cemburu

226 31 1
                                    

Jam makan siang tengah berlangsung dan Nanon tengah sibuk mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin yang tampak ramai. Di tangannya sudah siap dengan nampan berisi menu makan siang lengkap hari ini tinggal mencari tempat kosong saja untuk melahapnya. Dia memang datang sedikit terlambat karena harus ke toilet tadi, akibatnya meja-meja di kantin sudah penuh.

Pandangannya tertuju pada meja yang ditempati Chimon dan teman-temannya. Ada dua kursi kosong di sana, tapi Nanon ragu untuk bergabung. Mereka semua senior, Nanon merasa sedikit... takut? Apalagi ia juga datang bersama teman baru.

Tak berapa lama kemudian senyum Nanon mengembang saat melihat 3 seniornya beranjak dari tempat mereka, menyisakan Ohm dan Chimon yang masih belum selesai dengan makananya.

"Lilly, ayo!" Ucapnya bergegas menghampiri meja yang ditempati Chimon.

"Phi, boleh aku dan temanku bergabung?"

Chimon mendongak kemudian dengan cepat mengangguk.

"Hehe... terima kasih, Phi Mon"

"Non kenapa baru makan?" Tanya Chimon.

"Tadi Non ke toilet dulu terus teman-teman Non pergi duluan, waktu Non sampai kantinnya sudah penuh, untung ketemu Phi Mon hehe..."

"Oh iya, phi kenalkan ini teman baru Non, dia datang dari Beijing loh, namanya Lilly"

Chimon tersenyum dan melambaikan tangannya kepada Lilly.

"Hai Lilly, aku Chimon, phi-nya Nanon dan ini Ohm temanku"

Lilly mengangguk sopan kemudian memperkenalkan dirinya.

"Tidak perlu takut atau canggung, kami bukan senior yang galak kok, iya kan Mon?" Ucap Ohm yang diikuti anggukan mantap dari Chimon.

"I... iya" jawab Lilly kemudian mulai memakan makan siangnya.

"Bagaimana? Enak kan? Seperti yang aku bilang tadi" celetuk Nanon saat Lilly mulai memakan sup ayamnya.

Lilly mengangguk dan tersenyum lebar.

"Lihat lihat, begini cara makannya supaya lebih enak"

Nanon meletakkan daging di atas nasinya kemudian mencelupkannya ke dalam kuah sup.

"Mmm... enak! Ayo, Lilly coba juga"

"Seperti ini?" Nanon mengangguk cepat.

Mata Lilly melebar setelah menyuapkan makanannya ala Nanon.

"Enak!" Ucapnya menunjukkan kedua ibu jarinya, Nanon tersenyum bangga kemudian melanjutkan makannya dengan lahap.

"Kami duluan ya" celetuk Chimon yang sudah selesai merapikan alat makannya.

"Eh, kenapa tidak bersama saja phi?"

"Phi dan Ohm sudah selesai makan. Kalau lama-lama duduk kasian nanti yang tidak kebagian tempat"

"Begitu?"

"Hng. Kami duluan ya" ucap Chimon mengacak-acak rambut Nanon sebelum membawa nampannya dan pergi.

"Ah phi, rambut Non berantakan" protesnya yang hanya mendapat cengiran lebar dari Chimon yang sudah mulai menjauh.
.
.
.
Sudah sekitar 1 jam lamanya Chimon bermain bersama Nanon di rumah bocah itu. Namun, selama 1 jam itu pula percakapan mereka didominasi oleh Nanon yang tampak menikmati waktu bercelotehnya mengenai sosok si teman baru, Lilly.

"Phi, Lilly itu pendiam sekali. Phi, ternyata bahasa Thailand Lilly lebih buruk daripada saat aku pertama kali kembali ke Thailand, dia lucu sekali saat berbicara, ung... aku gemas sekali. Phi, Lilly bilang besok mau bawa oleh-oleh dari Beijing buat Non loh. Phi, Lilly itu blablabla...."

Non&Mon (NAMON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang