PART 5

54 13 0
                                    

Wayu berjalan keluar dari perusahaan nuea dan masuk ke dalam mobilnya. Wayu menatap ben dan berkata,
"Ben ke mension hia lian"

"Baik tn. Wayu"

Mobil meninggalkan parkiran menuju mansion hia. Wayu menatap keluar jendela dan ben memperhatikan dia berkata,
"Apa yang kau pikirkan?"

"Kau tau sendiri alasanku kemari bukan ben?"

Ben menganggukan kepalanya dan wayu kembali berkata.
"Aku ingin melihat seorang pembisnis muda yang sangat hebat selalu membungkam para musuhnya, orang yang sama yang membuat toh jatuh cinta dan membuat toh seperti sekarang. Aku memang tidak bernencana membunuh atau menyakiti orang ini, aku hanya ingin tau seperti apa sih orang ini? Syukur-sukur bisa belajar banyak tentang bisnis"

"......."

"Tapi nyatanya tidak perlu buat perhitungan, kau bisa lihat sendiri. Pembisnis sukses itu seperti apa? Aku tidak percaya gosip yang beredar di luar sana, tapi... Sekali lagi aku di paksa untuk mempercayai apa yang aku lihat"

Ben pun membagikan apa yang ia dengar tadi,
"Saat saya di toilet tadi, saya mendengar salah satu pegawai bergosip, mereka mengatakan boss mereka kurusan dan menyedihkan setelah setahun tidak pernah datang. Mereka mempertanyakan apakah kekasih bos yang pria manis itu yang membuat boss mereka seperti itu atau sebaliknya"

"Benarkah?"

Ben menganggukan kepalanya dan wayu kembali berkata.
"Orang itu memang sangat kurus tidak seperti yang pernah aku lihat di internet. Tatapannya juga kosong walaupun dia membalas kata- kataku dengan pintar. Dia masih seorang pembisnis yang di takuti bagaimana pun juga, tapi gara- gara obrolan tadi aku jadi bertanya - tanya akan sesuatu"

"Pasti karena tn. Nuea bilang, kalau kau calon adik ipar tn. Lian? "

Wayu menganggukan kepalanya dan ben kembali berkata,
"Jadi apa rencanamu berikutnya? "

"Entahlah... Mungkin bertemu hia saat ini setelahnya buat rencana baru"

Ben menganggukan kepalanya, mobil melaju dengan cepat membelah jalanan kota bangkok.

Mobil masuk ke dalam pelataran mansion milik hia. Mobil berhenti dan wayu berjalam masuk ke dalam mansion, dia melihat foei dan berkata.
"P'foei dimana hia?"

"Tuan lian ada di ruang keluarga bersama kuea"

"Kalau toh?"

"Biasa di kamarnya"

Wayu menganggukan kepalanya pada foei dia berjalan meninggalkan foei menuju ruang keluarga di mana hia dan kuea, wayu mendekati mereka dan berkata,
"Shawa dhi hia, nong kuea"

"Aw... Wayu, duduk sini"

"P'wayu dari mana? Mau ketemu toh na? "

Wayu duduk di sofa di seberang hia dan kuea, wayu berkata.
"Iya nanti mau ketemu bocah, tapi sekarang ada yang mau aku tanyakan pada hia"

"Apa tuh? "

"Apa yang kau katakan pada p'nuea? Kenapa dia bisa bilang aku calon adik iparmu? "

Hia terkekeh lalu ia berkata,
"Oh... Kau sudah menenui nuea? "

"Tadi sebelum ke sini, aku datang ke perusahaanya untuk berkenalan dan basa - basi"

"Kau belum tau apa pura - pura tidak tau"

"Aku tau kalau p'nuea dan toh pernah berhubungan apa itu yang hia maksud? "

"Apa yang toh ceritakan? "

"Tidak banyak, hanya dia jatuh cinta dengan p'nuea yang memiliki kekasih. dan toh bilang dia memutuskan berpisah dari p'nuea karena gak mau jadi orang ke tiga toh terlalu lelah menunggu p'nuea mencintainya dan rasanya kebahagiaan dia akan p'nuea itu terlalu jauh untuknya, dia ingin melupakan p'nuea"

NueaToh Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang