PART 10

50 12 0
                                    

🍵Flashback🍵

Setiap rabu dan sabtu adalah jadwal seng ada di yayasan untuk jadi relawan, aku tau karena aku bertanya pada mae fa pemilik yayasan. Hanya di hari itu aku bisa bertemu seng. Seng sangat menyukai anak- anak, terutama kala gadis kecil yang di vonis leukimia stadium 4 hanya tinggal menunggu waktu saja.

Hari itu aku datang ke yayasan dan menuju kamar kala, aku tau pasti seng di sana. Aku melihat seng sedang menceritakan dongeng pada kala. Aku menunggu di depan kamar sampai seng selesai cerita.

"Kelinci dan kura- kura berteman baik"

Seng mencium kening bocah kecil bernama kala yang tertidur, seng berkata lirih.
"Selamat tidur kala, have sweet dream"

Seng membetulkan selimut kala, lalu membalikan badan dan hendak keluar terhenti karena melihat ku di depan pintu, aku tersenyum padanya meski aku tau dia tidak akan menanggapiku.  Seng berjalan mendekati menuju ke arah pintu dan dia meliriku sekilas dan berkata,
"Aw... P'nuea datang lagi?"

Aku menganggukan kepalaku dan berkata,
"Ya... Karena nong ada di sini"

"Memangnya kenapa kalau seng ada di sini?"

"P ingin bertemu seng"

"Memangnya ada apa p? "

"Gak ada apa- apa, kangen saja"

Aku ingat tatapan seng saat itu dia memandangku dengan aneh, dia tidak mengatakan apapun hanya berjalan keluar meninggalkan aku di depan kamar kala. Aku burur- buru menutup pintu kamar kala dan langsung berlari mengejar seng, saat jarak kami sudah dekat aku menghadang seng dan berkata.
"Apakah setelah ini nong seng kosong? "
"Tidak, setelah ini seng mau membantu mae fa"

"Setelah itu? "

"Setelah itu membantu mae fa lagi sampai selesai"

Aku kesal, seng selalu seperti itu, mengabaikan aku tidak pernah menanggapi aku. Sedangkan seng tidak peduli dia malah kembali berjalan meninggalkankanku.

🍵🍵🍵🍵🍵

Hari sudah malam, aku menunggu seng pulang. Tapi dari banyaknya relawan yang keluar dari yayasan itu tidak ada seng. Jadi aku memutuskan turun dan masuk ke dalam, di sana hanya ada mae fa, jadi aku menyapanya.
"Mae fa shawa dhi"

"Aw... Nuea... Shawa dhi, apa yang kau lakukan malam- malam begini"

"Aw... Maaf mae, di mana seng? "

"Seng? Seng.... Oh... Baru saja pulang"

"Pulang? Aku tidak melihat dia keluar?"

Mae fa tersenyum padaku dan dia berkata,
"Dia lewat belakang tadi karena arah pulangnya beda"

Aku menganggukan kepalaku kepada mae dan berkata,
"Makasih mae, aku pergi dulu na"

"Tunggu nuea"

Nuea menengok ke arah mae, mae kembali berkata.
"Apa kau serius dengan apa yang kau lakukan?"

Aku menganggukan kepalaku dan mae berkata,
"Apa kau yakin? "

Aku menganggukan kepalaku sekali dan mae berkata.
"Seng tidak sama seperti yang lain, dia bukan maenan jadi jangan kau mainkan perasaanya"

"Khab"

Setelah itu aku memberi wai dan pergi dari sana, aku membawa mobilku mencari seng. Seng di halte sedang menunggu kendaraan umum, jadi aku meminggirkan mobilku dan menyapanya.
"Nong seng mau pulang?"

NueaToh Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang