PART 13

37 11 0
                                    

Hia mengambil nafas dan mulai bercerita.

🍵Flashback🍵

Aku sedang berada di rumah sakit saat itu, saat aku melewati kamar toh, kamar itu terbuka, sebuah bangku terbang ke luar menabrak dinding yang ada di sebelahku. Aku melirik ke dalam kamar itu melihat seorang bocah mungkin sekitar 7/8 tahun dengan perban di sekujur tubuhnya dan wajah putih yang manis penuh luka matanya keliatan penuh rasa sakit dan emosi di dalamnya, aku melihat wayu di sana mencoba menenangkan bocah itu bersama dengan para dokter yang menyuntik dirinya dengan obat penenang.

Akhirnya bocah itu lelah dan tertidur, wayu keluar dan aku menyapanya. Aku kenal wayu karena pho nya adalah rekan kerja. Wayu memberi tahuku kalau bocah itu toh tetangga nya yang sering mengalami KDRT oleh orang tua nya dan dia di sini karena di jadikan umpan oleh orang tua nya agar mereka mendapat konpensasi uang atas rumah yang terbakar karena kecelakaan.

Saat itu aku tidak terpikir apapun bahkan berniat menolong toh pun tidak. Tapi hari itu aku melihat sendiri kebrengsekan orang tua toh, toh berlari ke luar rumah sakit dengan perban di mana - mana, hampir di tabrak oleh foei. Ketakutan karena dia kejar oleh pho akan di jual sebagai pemuas nafsu om - om bejat.

Aku melihat toh ketakutan, di pukuli oleh orang tauanya, di seret di jalan dengan luka-luka yang belum sembuh 100%. Aku marah, aku menyelamatkan toh dengan membeli toh dari pho, tapi pho brengseknya itu meminta bayaran padaku bukan hanya sekali tapi berkali- kali jadi aku, berikan dia pada vegas meminta tolong padanya. Vegas sangat senang karena mendapat mainan baru, kau tau sendiri lah, vegas tidak akan membiarkan mangsa nya bernafas dengan bebas. Aku mengirimkan mae ke rumah sakit jiwa dan p maupun nong toh di bawa kerabat mereka.

Aku membawa toh ke jepang bukan hanya untuk pengobatan fisik dan mentalnya tapi toh juga mengidap leukimia. Dan untung pengobatanya berhasil dan dia bisa sembuh kembali. Penyiksaan yang di alami toh menyebabkan matanya sedikit masalah, walaupun mata toh sudah di operasi hasilnya toh harus memakai kaca mata atau kontak lensa, tapi tidak bisa lama- lama karena mata toh terlalu sensitif. Toh kecil bukan anak yang manis, dia tidak percaya siapapun. Anti sosial, introvert susah bergaul dengan orang lain, kasar dan emosian, sulit diajak bicara dan suka menghancurkan barang- barang.

Psikiater di sana sudah berusaha sebaik mungkin. Kadang aku, foei atau gak wayu karena saat itu aku belum bertemu kuea, kami bergantian menemani toh. Mencoba berkomunikasi denganya, berusaha mendapatkan kepercayaan dari toh. Bertahun - tahun toh melakukan sesi terapi, aku mengatakan berhasil karena toh mengalami perubahan dia sudah mau bicara dengan kami, bersikap baik. Toh masih tetap sekolah agar tidak ketinggalan dengan homeschooling, saat toh 17 tahun, aku bertemu dengan kuea dan melanjutkan pertunangan kami dan kuea menjadi dekat dengan toh, dan sejak itu kuea bertanggung jawab memperhatikan toh, menjadi teman toh.

Kuea bilang toh aneh, ya aku akui toh memang aneh tapi bukan dalam hal yang membahayakan jadi kami biarkan saja, mungkin itu cara toh menunjukan dirinya atau cara toh berekspresi. Setelah dia lulus dari homeschooling, aku membawanya pulang ke thailand. Toh berkuliah bersama kuea dan dia masih melanjutkan sesi pengobatan psikisnya.

Aku tidak bisa selalu ada untuk toh karena tanggung jawabku. Toh tumbuh menjadi pendiam tidak banyak bicara, tidak pernah menyampaikan apa yang dia rasakan. Toh tumbuh menjadi pribadi yang "mati rasa" dia tidak tau bagaimana menyampaikan perasaanya, rasa marah, kesal, benci dan cinta. Toh sangat takut bila aku, kuea, wayu dan foei kecewa atau sedih karenanya. Mangkanya dia berusaha ceria tapi hanya di depan kami, di belakang kami? Kami saja tidak tau apa yang dia lakukan padahal kami mengawasinya.

Toh sangat menyukai dan menyayangi anak kecil. Toh akan menjadi dirinya sendiri bila bersama dengan anak- anak, kita bisa melihat pribadi toh yang sebenarnya jika ada anak- anak di sana, selebihnya dia akan menyembunyikan jati dirinya.

Entah karena itu karena masa lalu nya, atau karena pho dan mae yang selalu menyiksanya dan tidak memberikan perhatian dan cinta sehingga dia tumbuh seperti itu.

Toh tidak tau bagaimana caranya mencintai seseorang karena toh takut menyakiti orang itu dan dia takut tidak bisa membalas perasaan orang itu.

🍵 Flashback End 🍵

"Tapi toh yang sekarang tidak seperti yang hia bilang"

Kata sky, hia menghela nafasnya dan berkata.
"Iya karena suatu hal dan lainnya ada hal- hal yang toh ingin lepaskan jadi dia kembali ke jepang seperti ini lah toh yang sekarang"

"Kapan toh kembali ke jepang hia?"

"Setahun yang lalu"

"Setahun yang lalu, sama seperti hilangnya seng"

Sky menjitak kepala nuea dan berkata,
"Gak ada hubunganya antara toh ke jepang dan seng menghilang"

Hia, kuea dan wayu saling melirik memberikan sinyal. Kuea berbisik pada hia,
"Hia sengaja memberi petunjuk pada p'nuea?"

Hia menganggukan kepalanya dan kuea berkata,
"Apa kau yakin?"

"Aku rasa... Lebih baik nuea tau yang sebenarnya, biar cepat selesai"

"Kau tidak memikirkan toh"

"Hia akan berbicara dengan toh, hia akan menjelaskan sampai toh paham. Hia yang akan bertanggung jawab"

"Kalau itu memang yang terbaik, kuea ikut saja"

Nuea menghela nafasnya dan berkata,
"Aku tau sky, tapi... Semuanya mirip"

"Apanya yang mirip p? "

"Yang hia bilang, toh menyukai anak kecil, seng juga suka. Toh tidak percaya cinta, seng juga. Toh penyintas dan seng..... "

"Seng kenapa p?"

"Seng adalah toh si mantan penyintas, dia tidak mau memberi harapan palsu pada anak- anak yang menderita leukimia mangkanya dia merubah namanya jadi seng"

Wayu dan kuea kebingungan pasalnya mereka gak yakin dengan alasan yang ini, kuea berbisik pada hia,
"Emangnya iya?"

Hia mengedikan bahunya dan berkata,
"Kalau ia, gak masalahkan"

Hia tersenyum tipis dan sky kembali berkata,
"Bagaimana bisa seng adalah toh? Seng tidak pakai kaca mata seperti toh"

"Bagaimana bisa alasan itu jadi pembuktian toh adalah seng p'nuea? "

"Aku tidak tau, tapi aku yakin toh adalah seng. Aku akan bertanya pada toh nanti"

"Dia sudah bilang, dia bukan seng kan nuea? "

Hia menghela nafanya membuat sky dan nuea terdiam. Hia berkata,
"Kuea tolong cek toh, siapa tau dia sudah bangun, aku dan wayu akan menyiapkan makan malam untuknya di dalam"

Kuea menganggukan kepalanya dan dia berjalan masuk ke dalam untuk melihat toh.

To Be Continued
____________________

   Vote & Koment🙏

NueaToh Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang