BAB 3

684 73 1
                                    

Bau alkohol dari baju Gulf tercium pekat. Gulf berada didalam ruangan kantornya. Untung saja Grace tidak ada. Kalau Grace ada. Sudah pasti kabar dia mabuk dan keluar dari kamar karyawan nya menjadi berita paling gempar hari ini.
Namun perkiraan Gulf melenceng.
Ada Bank yang menemukan dia keluar dari kamar Mew. Tentu saja Grace orang pertama yang dia beritahu.
"APA?? KENAPA DIA ADA DISANA?" Grace sedang sarapan dengan Phor dsn Mae. Dia sampai berdiri saat Bank menceritakan kalau Gulf keluar dari kamar Pegawai Baru.
"Apa mereka sudah kenal sejak lama? Bank.. Kau harus cari tau siapa anak itu secepatnya." Perintah Grace.
"Apa lagi kali ini tingkah adikmu?" Phor berbicara tanpa melihat Grace. Dia sedang menatap layar iPad nya. Menikmati berita di sana.
"Umm.. Tidak ada apa apa Pho.. Aku akan segera ke swalayan sekarang." Grace bersiap.
"Tunggu. Aku dan Mae akan ikut. Aku mau lihat anak itu." Kata Pho tegas.
Grace tidak punya pilihan. Kalau phor sudah berbicara

Grace memandu mobil sampai ke swalayan
Pengunjung sudah mulai memadati. Mobil di bawanya ke baseman

Phor merapikan jasnya begitu turun dari mobil.
Sebuah pentungan kecil dibawa di tangan kirinya.
Grace sudah menelan ludah sejak tadi.
Gulf pasti dalam bahaya kali ini.

Grace cepat menghubungi nomor ponsel adiknya itu. Tapi sayang. Ponselnya tidak aktif.
Disaat yang bersamaan.
Ken dan Mew melintas sambil mendorong tumpukan kotak berisi air mineral.

"Hei.hei...!!!" Grace berteriak namun berbisik.
Ken menoleh.
"Nona grace...!" Ken terkejut.
Grace memanggilnya dengan mengayunkan tangan.
"Kau bawa ini ke kantor direktur. Ada Tuan Gulf disana. Suruh dia cepat membersihkan diri. Kau harus lari.." Bukan pada Ken tas karton itu diberi Grace. Namun pada Mew sang pegawai baru.

"Aku??" Tunjuk Mew pada dirinya.
Grace mengangguk.
"Memangnya ada orang lain di sini. Ya kau..!!" Ketus Grace.
Ken menunjuk dirinya.
"Apa aku tidak terlihat?"
Grace menolak Mew. Menyuruhnya mempercepat langkah.

Mew menurut. Dia tentu saja berlari dari arah berlawanan hingga Tuan Trai tidak melihat.

Dia berhenti didepan ruang Direktur.
"Permisi.." Mew mengetuk pintu
Tidak ada jawaban.
Mew tidak punya pilihan lain selain membuka pintu meski tanpa izin.
"Heii.. Apa yang kau lakukan..!" Gulf ternyata berada di balik pintu dan menolak cepat.
"Maaf Tuan. Aku hanya mau mengatantarkan ini. Nona Grace pesan anda harus segera membersihkan badan. Ku lihat ayah anda tadi menuju kemari." Jelas Mew.
"Sialan..!!! Masuk kau.." Gulf menarik lengan Mew sehingga tubuhnya ikut tertarik masuk.

Mew menunggu sesaat Gulf berganti pakaian. Tiba tiba pintu kantor di tendang keras
"ANAK SIALAN DIMANA KAU.. " Gulf dan Mew Tersentak kaget
"Hei.. Siapa kau.. Kenapa kau ada disini." Phor terkejut melihat ada Mew didalam ruangan Gulf.
"Maaf tuan.. Aku permisi.." Mew keluar menyelamatkan diri.

"Anak sialan..!! Apa kerjamu selama ini ha? Selain perempuan. Membuat masalah dan menghabiskan uang.. Kau memang tidak berguna..!! " Phor memetuk metukkan tongkat kecilnya di kepala Gulf.
Gulf yang duduk di sofa terdiam tak menjawab.
"Aku harap. Setelah ini berhenti buat masalah. Kalau kau masih mau menjadi penerus perusahaan ku. Tapi kalau kau tidak berminat. Hapus nama Traipipa dari namamu..!! " Tambah phor lagi
"Aku akan menjadi lebih baik lagi phor. Karena aku akan mengambil kekuasaanku di Traipipa..!!" Gumam Gulf geram.
"Kita lihat saja.. Kau bocah tukang buat masalah.." Jawab Phor sambil tertawa..

"GULF..!!!! GULF KANAWUT..!!! DIMANA KAU...!!! BRENGSEK SIALAN.. KELUAR KAU.!!!!!" 
Suara keras terdengar dari luar.

"Sial.. Apa lagi kali ini." Gulf gelisah.
"Baru saja kau mau membuktikan tidak akan membuat masalah. sekarang.. Lihat apa yang terjadi. Siapa itu..??" Phor bangkit

"KELUAR KAU GULF..!!!"
"HEII SUDAH.. JANGAN BUAT KERIBUTAN DIA TIDAK ADA DISINI..!!"
"DIAM KAU PEREMPUAN MURAHAN"
"PHI TER. KUMOHON JANGAN CARI MASALAH DI SINI.."

PERAWAN CINTA (MEWGULF STORY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang