BAB 7

684 76 1
                                    

Mew merebahkan tubuhnya di tempat tidur, Suhu tubuhnya mulai meningkat, mengakibatkan ruam di badannya semangkin memenuhi permukaan kulit. 
Mew tidak lagi mampu membuka matanya. Kepalanya mulai terasa berat. 
" Phi Mew..." terdengar panggilan dari luar kamarnya. 
Mew tidak kuasa untuk bergerak, 
" Phi Mew..." Sekali lagi suaranya terdengar tidak asing 
" Hmmm.." Mew Mencoba bangkit, berjalan sambil bersandar di dinding hingga sampai didepan pintu. 
" Hei.. Kenapa Lama... Phi.. Phi.. Phi....." Mew tidak lagi mampu membuka matanya serta menjaga keseimbang. Kepalanya benar benar berat. Mew melemah dan akhirnya terjatuh. Yang dia ingat ada seseorang yang menangkap tubuhnya.  

Gulf mencoba menopang tubuh Mew yang jatuh di pelukannya. 
Badan Mew demam tinggi. 
Dengan bersusah payah akhirnya Mew berhasil direbahkannya di atas ranjang. 
" Phi... Phi.. kau baik baik saja..?" Gulf mencoba menyadarkan Mew. 
Mew hanya mengigau karena suhu badannya yang panas. 
Gulf tidak tau apa yang harus dilakukannya. 
Mencari sesuatu yang bisa digunakannya sebagai kompres. Gulf menyadari ada ruam di wajah Mew. 
Gulf benar benar khawatir dengan Mew. Kalau membawanya kerumah sakit tidak mungkin, diluar juga hujan masih turun dengan derasnya. 
Gulf berlari masuk kedalam mobilnya. Menuju Apotik. Membeli obat alergi dan turun panas. 

 Saat Gulf kembali 
Gulf mengecek tubuh mew yang  benar benar penuh dengan ruam dan suhu badannya semangkin panas. Mew bahkan sudah tidak sadar, 
dengan Paksa Gulf memasukkan obat kedalam mulut Mew. 
Gulf merasa apa yang dilakukannya belum bereaksi apa apa, 

Akhirnya Gulf hanya memikirkan satu, 
Gulf memutuskan untuk mandi. Kemudian keluar dari kamar mandi Gulf hanya menggunakan bokser lalu tidur di sisi Mew. Memeluknya erat. Mencoba untuk Memindahkan panas badan Mew ke tubuhnya. 
Mew bergerak menyadari tubuh dingin di sisinya. melingkarka tangannya membalas mendekap Gulf. 
Sepanjang Malam Mew tidur lelap dalam pelukan Gulf. 

Mew membuka matanya perlahan. Perasaannya sudah jauh lebih baik. Ada sesuatu yang nyaman saat ini dia rasakan. Mew mulai sadar. Dia sedang mendekap berada di sebuah dada seseorang. 

" Aik... " Mew bingkas bangun. Gulf menggeliat. 
" Uhmm Phi.. kau sudah bangun.." 
Gulf duduk dan mengecek suhu badan Mew. melihat Wajah tangan dan badan Mew. 
" Syukurlah kau sudah jauh lebih baik. Bagaimana perasaanmu. Hoaaam..." Gulf menguap. kemudian mengucek matanya. 
Mew memandanginya kosong.
" Bagaimana kau bisa ada di sini..?" Mew melihat sekeliling. Mangkuk kompres. air dan obat. 
artinya sepanjang malam Gulf menjaganya. 
" Kau terlihat menderita tadi malam. makanya aku menemanimu di sini." Gulf bergerak turun dari tempat tidur. Masih hanya menggenakan bokser. 
" Kau memelukku sepanjang malam..?" 
Gulf meneguk air dari gelas, menjawab dengan anggukan. 
" Aku cuma tau cara itu. Karna kalau aku demam. Ayah melakukan itu untukku. Ternyata saat ini berguna untukmu." Gulf tersenyum. 

" Hari ini aku libur. Aku akan meminta izin pada Mild kau tidak masuk kerja, Istirahatlah. " Gulf memakai pakaiannya. Mew masih diatas ranjang. menutup bagian bawah tubuhnya dengan selimut. 
" Ingat.. kau hanya boleh tidur. Aku Akan kembali dan memasakkanmu makanan."
" Tidah perlu aku.."
" Shhhh... Tidur kataku.. Okey.." 
Gulf keluar dari dalam kamar Mew. Meninggalkan Mew yang masih terdiam, tidak tau harus memberikan respon apa untuk perlakuan Gulf. 
Perhatian sebagai Bos dan karyawan atau yang lain.

===============================
Gulf masuk kedalam swalayan. Diikuti oleh mild
"Tuan Gulf. Untuk apa semua ini? Ini kedua kali kau berbelanja berlebihan. Apakah stok makanan dirumah tidak nona Grace lagi yang memenuhinya?"
Mild mendorong troli dibelakang Gulf yang terus memasukkan makanan ke dalamnya.
"Ada yang lebih penting dari rumahku. Ai kenapa kau jadi kuberi tahu.. Bantu aku membawanya kekamar Mew."
Dia tidak ingin memberi tahu tapi menyusuh Mild mengantarkan ke kamar Mew.
Tentu saja Mild mengerutkan kening.
"Ai Tuan Gulf. Ini semua untuk Gulf?"
"Hmm." Jawab Gulf enteng.
"Aku yang lebih dulu bekerja dengan mu tidak pernah kau perlakuan semanis ini."
"Karena kau tidak menarik."
"Ui.. Jadi kau mengakuinya kalau Mew menarik??"
"Sial. Diam lah Mild."
Mild tertawa melihat reaksi Gulf yang salah tingkah.

PERAWAN CINTA (MEWGULF STORY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang