Andai Bisa di masukkin instrument. Author pengen banget pas baca Bab ini sambil dengar alunan Pianonya Joe Hisaishi - One Summer Day. Pasti Ngena banget
Mobil Mew memasuki pekarangan rumahnya, Lampu berwarna kuning telah menyala menyinari halaman dan taman rumah Mew. Mew masih belum bergeming dari dalam mobil. Gulf di sebelahnya memperhatikan rumah yang ada didepannya. Rumah dengan 2 lantai dan beraksen mewah itu memang serasi dengan gaya Mew yang sekarang.
" Ayo turun..." ajaknya setelah membuka pengunci sabuk pengaman Gulf.
Gulf tidak bergerak.
" Ayolah.." Ajaknya lagi.
" Rumah siapa ini..?" Gulf bertanya tanpa memandang ke arahnya.
" Rumahku.." jawab Mew sekenanya.
" Hahah... aku tidak menyangka kau hanya butuh waktu 2 tahun untuk menjadi sehebat sekarang. sedangkan aku, masih belum ada waktu untuk menata hatiku.." gumam Gulf.
Mew menyerah. Dia lebih dulu turun dari mobil. dan membuka pintu bagian Gulf.
" Ayo.." suruhnya. Gulf turun perlahan. masih dengan tanpa menggunakan alas kaki.
Mew tanpa pikir panjang menggendong Gulf masuk kedalam rumahnya. Gulf sempat meronta, namun akhirnya dia akur, melingkarkan tangannya di leher Mew.Mew membawa Gulf masuk. Bukan langsung menurunkannya di ruang tamu. Mew membawa Gulf masuk kedalam kamarnya. Dan menuju kamar mandi.
" Hei.. aapa yang kau lakukan.. turunkan aku.. heii..." paksa Gulf. Mew tidak menurut.
Akhirnya Mew mendudukan Gulf di Closet.
" Aku akan membantumu membersihkan badan." Mew membuka satu persatu kancing baju Gulf. Gulf cepat menahan.
" Aku bisa sendiri..." Tolaknya. Mew menarik nafas.
" Baiklah kalau kau bisa sendiri. hati hati dengan air panasnya. aku akan menunggu diluar. kalau kau butuh bantuan. Panggil aku.." Mew menggenggam tangan Gulf.
" Hmm.." jawab Gulf singkat.
" Kau tidak perlu pura pura perduli padaku, Lakukan saja seperti biasa, Kau bisa mengabaikanku.." Bisik Gulf. Mew diam, dan memilih keluar dari kamar mandi." Hallo Dokter.. Ahh iyaa. bisa kau datang kerumahku..? Bukan. bukan aku.. temanku.. dia dirumahku. sebenarnya dia kabur dari rumah sakit. aku masih khawatir dengan keadaannya. Ya. tolong cek dia sekarang. Baiklah.. Aku akan tunggu." Selama Gulf masih dikamar mandi. Mew menyiapkan pakaian untuk Gulf dan segera menghubungi dokter pribadinya.
" Hallo Phi.. Tenang Phi.. Aku sudah menemukannya. Ya.. Sekarang di ada dirumahku. Aku akan kirim alamatku padamu. Dia aman bersamaku.. Aku berjanji tidak akan melukainya.. Datanglah kesini, kau juga bisa tinggal dirumahku.... " Terakhir Mew menghubungi Grace, agar Grace tidak khawatir.
" Dia sedang mandi. Aku sudah memanggil dokter pribadiku, dia akan merawat Gulf disini. Aku tidak ingin kejadian seperti tadi terjadi lagi. Kupastikan dia dalam pengawasanku.." Ujar Mew lagi. Kemudian memutuskan hubungan teleponnya.
Mew duduk di pinggiran ranjang hitam dengan balutan Seprai Abu abu.
" Bisakah kau ambilkan aku handuk.. Kenapa tidak ada dilemari ini?" Gulf mengeluarkan kepalanya dari pintu kamar mandi yang terbuka sedikit.
Mew tersenyum.
" Kenapa kau harus malu. keluarlah. aku akan membantumu mengeringkan tubuhmu.." Ledek Mew.
Wajah Gulf berubah kesal dengan menarik bibirnya ke atas.
" Kalau kau tidak mau, aku tidak akan keluar dari sini." Ketus Gulf.
" Ao ao ao.. Baiklah. Ini Handukmu.." Mew menyerahkan handuk dari pintu kamar mandi. Gulf cepat merampasnya dan kembali mengunci kamar mandi.Gulf keluar dari kamar mandi dengan menutup bagian bawah badannya.
Gulf menarik mulutnya
" Mana pakaianku..?" Ketusnya
Mew mendekat. Berdiri dibelakang Gulf. Dan Mendorong Gulf ke arah ranjang. Gulf mencoba melepaskan diri.
" Ckk... Kau ini keras kepala sekali.." Mew mendudukkan Gulf di pinggiran ranjang,
" Pakai ini.. "
" Ini baju siapa.."
" Baju Orang.. apakah kau harus terus bertanya ini punya siapa siapa dan siapa..? Kenapa kau takut kalau aku memberikan mu milik orang lain..?" Cerca Mew.
Gulf bungkam.
"Mmm. Aku bisa sendiri. Tidak perlu kau lihat seperti itu.." Gulf merampas baju dari tangan Mew.
Dengan membelakangi Mew. Gulf memakai pakaiannya.
" Kenapa harus malu. Aku kan sudah pernah melihat semuanya.."
" Ishh... Diam kau.." bentak Gulf.
" Baiklah baiklah.. Kau tunggu di sini. jangan kemana mana.. Kalau kau mencoba lari.. Akan ku ikat kau di ranjang..." Tegas Mew.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERAWAN CINTA (MEWGULF STORY)
Lãng mạnPria miskin Mew Suppasit mencoba untuk merubah nasibnya bekerja di sebuah Swalayan, namun pertemuan dengan Gulf Kanawut Pria Kaya Raya Pemilik Swalayan. Membuat Kesalahan Pahaman yang menjadikan mereka Satu. Mampukan Mew terlepas dari Gulf? Mampu...