Sudah hampir sepekan Mew mencoba menyesuaikan diri dengan pekerjaan dan "STATUS" dirinya di Swalayan. Gulf yang mulai suka memerintahnya, Gulf yang selalu memanggil namanya walau hanya sekeder mengancing kemejanya. atau Gulf yang memintanya untuk menemaninya Makan didepan para Karyawan Swalayan.
Mew bukan tidak ingin menolak, Namun Mew masih berusaha berdamai dengan keadaan. Dia membutuhkan tempat tinggal dan juga makan demi kelangsungan hidupnya.
" Mew... Kemari..."
" Mew.. Bantu aku.."
" Mew... Mew.. Mew..."" ARGHHHH.....!!! Persetan dengan Mu Gulf." Mew melemparkan botol air mineral ke dinding setelah Mild memanggilnya atas perintah Gulf untuk kesekian kali dalam satu hari.
" Ayolah Mew. Nyawa kami terancam setiap kali Tuan Gulf Memanggilmu. Kulihat Dia begitu mencintaimu Mew." Mild meledek Mew.
"E.. dia memang sangat mencintaiku sampai kalau tidak mencium bauku dia bisa mati.." Mew menimpali.
" Pergilah temui dia. Kau seharusnya bersyukur Tuan Gulf sangat membutuhkanmu.." Mild mendorong tubuh Mew agar pergi menemui Gulf.
" Aku masih banyak pekerjaan Phi.. Aku lebih takut dengan Phi Bank dari pada Gulf. Siang ini saja nasi tidak lewat di kerongkonganku karena pandangan Phi Bank mau membunuhku."
" Hm. Aku akan melindungimu. Tidak.. Hm. kau bisa melindungi dirimu sendiri. Ayolah Mew. Kau Kekasih Bossss..."
Mew mengalah. Mew menurut dan jalan menyusuri lorong menuju kantor Gulf.
Beberapa karyawan yang masih ada di lorong mulai berbisik bisik tentang Mew." Selamat Siang..." Mew masuk kedalam ruangan Gulf. Pria itu sedang menatap layar Komputernya.
" Hah.. Akhirnya kau datang. aku sudah menunggu satu jam yang lalu."
" Hiaa. aku baru menemuimu satu jam yang lalu. Kenapa Kau tidak mengikatku di sini saja.."
" Ideee yang bagus. aku memang menginginkanmu Duduk di sini dari pada bekerja di Gudang."
" Ahhh Ayolah Gulf. Kali ini kau butuh apa..?"
" Ehkk.. Aku haus.. Aku tidak bisa mengambil air minum." Gulf mencoba menggapai Gelas yang letaknya hanya 30 CM dari dirinya.
Mew menarik nafas panjang dan memutar kepalanya.
" Aku benar benar tidak tahan. Besok aku akan berhenti bekerja." Mew menggeser gelas lebih dekat pada Gulf, dan beranjak
" Aii.. Phi Mew. Kau selalu mengancamku Untuk berhenti. Kau taukan kalau aku memang membutuhkanmu.." Gulf menahan lengan Mew.
Mew menepis.
" Baiklah baiklah. Aku mau pergi keluar. Dan aku ingin kau menemaniku.."
" Gulf...!"
" Phi Mew.. kau jadi supirku." Gulf melempar kunci mobil pada Mew.
Mew sudah kehabisan kata kata. Tinjunya sudah dikepal sejak tadi.
" Ayo cepat.. ganti bajumu. pakai Jasku itu.." Tunjuk Gulf pada lipatan Jas di sofa.
Mew hanya menarik nafas dan menghembuskan berulang ulang. mencoba sabar menghadapi tingkah Gulf.Jas berwarna Biru yang Mew kenakan membuat Gulf tercengang. Aura Mew berubah menjadi lebih Cool.
" Ada yang salah." tanya Mew. Gulf cepat menggeleng.
" Tidak ada. Ayo jalan." Gulf berjalan mendahului Mew.Seperti yang sudah Mew perkirakan. Dia akan masuk kedalam lubang Neraka saat berjalan bersama Iblis didepannya.
Sejak Mew masuk kedalam ruangan Gulf. dia sudah menjadi buah bibir, Di gosipkan oleh karyawan yang ada disana. Sekarang pula Mew menggenakan Jas milik Gulf.
Mereka akan membuat cerita versi masing masing didalam kepala.
" Tuan Gulf saja sudah memiliki ketampanan luar biasa, kali ini kita di tambah dengan Mew. Aku benar benar tidak tahan dengan pesona mereka."
" Bukan cuma itu. Mereka adalah pasangan serasi. Dari sudut manapun kulihat, aku tidak merasakan iri."
" HEI...!!! PERGI LANJUTKAN PEKERJAAN KALIAN.." Mild membubarkan kerumunan Karyawan yang berbicara tentang Gulf dan Mew.
Mobil Sport milik Gulf sudah menanti mereka.
Mew membuka pintu dan masuk kedalam. Namun di tunggu Gulf tidak juga masuk. Mew membuka kaca mobil.
" Kau tunggu apa lagi?" Ketus Mew.
" Lalu aku harus buka pintu sendiri. Pacar macam apa yang memperlakukan Pacarnya seperti ini."
Mew memukul tangannya di Stir mobil.
" Sialan..!!" Gerutunya. Namun Mew tetap menurut dan turun membukakan pintu mobil untuk Gulf.
" Mereka melihat kita. ayo senyum..." Gulf berbisik. Mew melihat kearah yang Gulf lihat. Benar saja. Beberapa Staf karyawan Swalayan melihat dari jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERAWAN CINTA (MEWGULF STORY)
RomancePria miskin Mew Suppasit mencoba untuk merubah nasibnya bekerja di sebuah Swalayan, namun pertemuan dengan Gulf Kanawut Pria Kaya Raya Pemilik Swalayan. Membuat Kesalahan Pahaman yang menjadikan mereka Satu. Mampukan Mew terlepas dari Gulf? Mampu...