BAB 12

709 87 2
                                    

Mew menyandarkan kepalanya di sandaran kursi kerjanya.
Memberanikan diri membuka satu persatu pesan Gulf.
Menyakitkan.
Mew dapat merasakannya.
Pesan yang tak mungkin Mew anggap benar.
Karena kebenarannya. Dia lihat sendiri

Mew masih bertahan di kantor. Dia tidak ingin pergi. Menghabiskan waktu menatap lampu gedung diluar jendela nya. Membayangkan kisah singkat silam dengan Gulf.
Corn datang.
"Aku bawa anggur... Mari minum.." Ajak Corn.
Mew mengangguk.
Bergabung disofa bersama Corn.
Gelas berisi anggur di putar putar nya.
"Mew.."
"Mm."
"Kau masih menantinya?"
Mew terkekeh.
"Kenapa kau tanya itu?"
"Karena kau tidak membuka hatimu."
"Aku bukan tidak membuka. Masih belum membuka.." Gelas anggur di laganya. Senyum nya mengembang.
"Sampai kapan? Bukankah dia sekarang sudah bahagia?"
Mew mengangkat alisnya
"Sampai aku melupakan nya."
"Dia sudah bahagia Mew. Kau juga berhak bahagia."
"Aku bahagia sekarang Corn. Karena ada kau di sampingku." Mew meneguk anggur nya.
"Ya.  Aku selalu di samping mu.." Corn juga meneguk anggur nya.
"Selama kau selalu disamping ku. Aku akan bahagia Corn.."
"Mm.." Jawab Corn singkat. Gelas di letakkan di atas meja.
"Selama itu pula kau tidak melihat ku lebih dari teman?"
Mew tersedak.
"Hai.. Kau lebih dari teman. Kau teman terbaik ku.." Mew mencubit pipi Corn manja.

Corn mendorong Mew bersandar di Sofa.
"Tapi aku tidak pernah mengganggap mu sebagai teman.."
Corn menatap dalam ke mata Mew.
Mew tak berkutik.
"Aii corn.." Mew menahan saat Corn mencoba mendekat.
"Kau taukan Mew kalau aku juga gay...?"
Mew terbelalak.
"Bahkan sampai saat ini  aku tidak beranggapan kau Gay Corn."
"Jadi setelah kau tau sekarang..." Cron menarik tangan Mew. Sehingga tubuh mereka berdekatan.
"Kenapa salah untuk kita saling mengungkapkan perasaan.." Corn mencium bibir Mew.
Meski menolak tubuh Corn, Mew tidak bisa mengelak.
Dia merindukan sebuah ciuman.
Dia merindukan kemesraan. Dia merindukan tempat melampiaskan birahinya.
Mew tidak menolak saat corn mencumbu nya.
Mendorong tubuhnya rebah di sofa 
Mew memejamkan mata.
Nafasnya berburu. Bertanding Saling pagut dengan Corn.
Ciuman corn turun ke leher Mew sementara tangannya mulai membuka satu persatu kancing kemeja Mew. Kemudian turun membuka resleting celana Mew.

Mew menahan nafasnya. Sesak dan sakit  . Dia mulai terisak.
"Berhenti Corn. Aku tidak bisa..."
Mew menahan tangan Corn.
Corn menatap nya.
"Itu karna kau belum mencoba nya Mew. " Pujuk Corn.
Mew menggeleng.
"Tidak Corn. Aku tidak bisa. Aku tidak bisa Corn.."
"Pejamkan matamu.. Kau hanya perlu menikmati. Jangan berfikir apapun.." Corn kembali mendekat. Mencium bibir Mew. Tangannya melanjutkan membuka celana Mew.
Mew menarik lepas ciumannya. dan bangkit dari sofa.
"Maafkan aku Corn. Kalau aku melakukan nya. Tidak jauh beda dengan apa yang dia lakukan. Dan akan semangkin sulit untuk memperbaiki nya..."
Corn berdecak kesal
"Ckk.. Artinya kau masih berharap padanya??"
Mew mengangguk 
"Mew.. Buang semua kesia siaan itu . Dia tidak menginginkan mu.. Kalau dia menginginkan mu. Pastinya dia akan berusaha mencarimu.. "
Mew menggeleng.
"Dia bisa mencariku Corn. Hanya..hanya saja aku yang tidak memberikan kesempatan untuk dia menemukan ku.. " Tegas Mew
" Kau masih memberikan kesempatan untuk orang yang sudah menghancurkan hatimu.."
Mew diam dengan kata kata Corn.
Dia mengangguk kecil.
"Sesakit apa yang dia berikan. Tidak bisa menghapus cintaku padanya..aku bertahan hidup dalam bayang bayang senyuman nya. Kalau dia pergi.. Kalau dia benar benar hilang. Aku tidak akan bisa hidup." Ujar Mew kemudian mendekati meja kerjanya.
Meraih ponsel lamanya.
"Aku sudah membaca semua pesan dari nya Corn.
Hanya saja. Hatiku belum siap. Belum siap memaafkannya.
Dan dalam waktu aku mencoba memaafkan nya. Tidak akan ku biar kan masalah lain timbul.."
Mew menggebu-gebu. Dia berharap Corn paham perasaan nya.
Corn menghela nafas.
"Baiklah Mew. Aku menyerahkan semua padamu. Tapi percayalah. Kalau memang dia menginginkan mu.. Kalian tidak akan berpisah selama ini.." Corn bangkit. Meninggalkan Mew sendiri diruangannya.

PERAWAN CINTA (MEWGULF STORY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang