"Gulf.. Nong Gulf... Gulf.. Buka matamu.. Gulf..!!!"
"Gulf.. Ayolah Gulf..!!"
"Gulf Kanawut.!!!""Huaahh.. Hahh. Hahh...!!" Gulf membuka matanya. Seakan nyawanya baru saja kembali ke dalam tubuhnya.
Gulf sadar sedang berbaring terlentang. Dengan Paha Mew sebagai bantal nya"Apa yang terjadi?? Hah. Hah.. Hah.." Nafasnya masih belum teratur. Dia merasakan baru saja bertengkar hebat dengan Mew
"Kau terbentur dinding dengan keras. Apa jidatmu sakit.." Wajah Mew terlihat khawatir. Gulf memegang dahinya
"Auuuchh..." Sakit dan benjolGulf mencoba duduk dibantu oleh Mew.
Dia masih berada didalam Gudang.
"Kau ingin menghindari pukulan ku. Ternyata saat kau berbalik kau menabrak tiang itu.. Lalu kau pingsan.." Mee menjelaskan.
"Jadi kita tidak saling tinju?"
"Tinju katamu? Kau sudah kalau sebelum ku pukul.. " Mew menahan tawanya melihat benjolan besar di ujung dahi Gulf."Aku kira kau dan aku saling pukul lalu aku mencekik mu lalu aku di pukul lalu..."
"Kau membawa perkelahian hingga ke mimpimu.."
Mew akhirnya tertawaGulf salah tingkah. Ternyata yang terjadi sebelum nya hanya hayalan Gulf .
"Sudahlah. Kalau kita lanjutkan. Mungkin mimpimu akan berubah jadi mimpi buruk. Ayo kuantar kau pulang..!" Mew berdiri kemudian mengulurkan tangannya pada Gulf. Gulf masih belum sepenuhnya sadar. Dia benar benar merasakan perkelahian yang hebat dengan Mew sebelum nya. Bagaimana
"Kau mau pulang?? Atau kau meu menginap disini.?" Mew menyadarkan Gulf lagi.
"Mana kunci mobil. Biar aku antar." Pinta Mew.
Gulf menurut dan merogoh sakunya. Kemudian menyerahkan kunci mobilnya pada Mew.Mew menarik lengan Gulf. Membantunya berdiri.
Kemudian merangkul tubuh Gulf kedalam dekapannya. Berjalan keluar dari dalam Gudang."Kau baik baik saja..?" Tanya Mew lagi setelah Gulf berhasil masuk didalam mobil.
"Hm.. " Angguk Gulf.
Mew menutup pintu mobil pelan. Gulf melihat Mew yang setengah berlari masuk kedalam mobil.
Mobil mulai berjalan melewati pos penjaga.
"Phi.. Aku akan terlambat masuk kamarku. Aku antar tuan Gulf dulu.." Ujar Mew dari dalam mobil pada Nani.
Nani mengangguk sambil tersenyum."Ai Mew. Kalau kau tidak pulang juga tidak masalah."
Ledek nani"Uik Phi.. Tuan Gulf terluka. Aku hanya mengantarkan nya. Kenapa kau malah bilang aku tidak pulang. Sudahlah..."
Mew menaikkan kaca mobil kemudian menjalankan mobil meninggalkan swalayan.Dalam perjalanan mereka hanya diam. Sisa darah kering masih terlihat di pinggir bibir Mew akibat pukulan dari Gulf sebelumnya.
"Phi.. Aku minta maaf dengan sikap ku tadi.." Gulf membuka pembicaraan.
"Hmmm." Ujar Mew
"Aku benar benar menyesal."tambah Gulf . Dia menyesal hingga membuat bermimpi mengerikan. Bagaimana kalau tadi itu benar. Mungkin saja Gulf sudah mati." Kau bermimpi apa tadi?" Pancing Mew.
Gulf menggeleng.
"Tidak ada.."
"Kalau tidak ada kenapa kau sampai pucat.. Aku pikir karena terbentur. Kau mati." Tambah nya
"Tidak ada Phi.. Antar aku ke Kondoku saja." Suruh Gulf. Mew mengangguk.
=============================Mew masih tetap merangkul Gulf hingga masuk kedalam kondo.
"Mana kamarmu?" Tanya Mew.
Gulf menunjuk dengan tangannya.
Mew membawanya masuk kedalam.
Dan merebahkan di atas ranjang.
Mew membantu membukakan jas Gulf. Hingga sepatunya.
"Kau tunggu di sini. Aku akan ambil air hangat. Apa kau punya kotak obat?"
Gulf mengangguk. "Ada dilaci rak paling pinggir didapur. " Tunjuk Gulf.
Mew paham.
"Tunggu di sini." Perintah nya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERAWAN CINTA (MEWGULF STORY)
RomancePria miskin Mew Suppasit mencoba untuk merubah nasibnya bekerja di sebuah Swalayan, namun pertemuan dengan Gulf Kanawut Pria Kaya Raya Pemilik Swalayan. Membuat Kesalahan Pahaman yang menjadikan mereka Satu. Mampukan Mew terlepas dari Gulf? Mampu...