BAB 13

723 88 2
                                    

Gulf dimasukkan kedalam ruang IGD.
Wajah Mew memucat.
Dia tak menyangka pertemuan pertama mereka setelah lama terpisah seakan menghentikan nyawanya.
Gulf mencoba bunuh diri. Meminum obat depresinya tanpa pantauan Grace.
Dosis berlebih membuatnya kejang dan mulut berbusa.
Andai saat itu Mew tidak menangkapnya. Bisa saja Gulf menjatuhkan dirinya dari lantai restaurant ke bawah.
Gulf sesungguhnya sudah kehabisan cara agar dia bisa bertemu Mew.
Walau pada akhirnya. Gulf memilih jalan singkat.

Dokter keluar dari ruang IGD
"Kami akan segera melakukan tindakan operasi pada pasien. kami sudah mencoba mengeluarkan beberapa pil dari mulutnya. Namun seperti nya dia sudah meminum cukup banyak sebelum ini. Ini percobaan keduanya. Mohon bersabar.."
Dokter menjelaskan pada mereka.
Grace terduduk lesu.
"Kapan dia melakukan nya.. Kenapa aku bisa lepas pandangan.." Keluh Grace.
"Maafkan saya nona. Seharusnya saja juga melihat apa yang tuan Gulf lakukan. Saya juga lalai.." Bank menyalahkan dirinya.

Mew berdiri bersandar dinding. Pikiran nya kosong
Sebodoh apa Gulf sampai harus mencoba bunuh diri.
Seharusnya dia tidak sedangkal itu.
Dan ini juga menjadi kesalahannya. Kalau saja dia langsung memeluk Gulf. Memaafkan Gulf. Ini semua tidak terjadi.

"Mai. Pulanglah. Kasihan Miyu. Dia butuh ibunya  biar aku dan Bank menunggu di sini.." Suruh Grace.
Mai mengangguk.
"Iya Grace. Secepatnya kabari aku apapun yang terjadi " Pinta Mai. Grace balas mengangguk.

Sepeninggal Mai davika
Grace, Bank duduk di satu kursi tunggu yang sama. Sedangkan Mew duduk sendiri berhadapan dengan mereka.
"Kenapa Gulf mencoba bunuh diri. Bukan kah hidupnya sudah bahagia dengan Mai?" Mew buka suara.
Grace mengangkat wajahnya
"Bersama Mai? Apa maksudnya?" Grace meminta penjelasan.
"Ya dengan Mai. Bukankah mereka bahagia. Dengan punya satu anak perempuan? "
Grace menatap Bank.
"Anak? Anak Mai?? "
Mew mengangguk.
"Ya... Anak Mai.. Anak Gulf kan?"
"Siapa yang bilang anak Gulf? " Grace balik bertanya.
"Jangan permainkan aku. Anak perempuan yang aku lihat kemaren dan tadi. Lalu yang Gulf peluk waktu kalian sampai di bandara. Itu anak Gulf kan..?"
"Bandara?? Kau ternyata tidak sepenuhnya meninggalkan Gulf."
"Aku..  Aku hanya.. Ada seseorang yang mengirimkan gambar padaku. "
"Atas perintahmu? Kau ternyata masih memperhatikan Gulf?" Grace tersenyum sinis. Mew malas melawan.
"Aku tak apa. Setidaknya kau masih ingin melihat dia. Miyu. Bukan anak Gulf." Grace menekankan
Mata Mew membesar.
"Mm. Miyu. Namanya Miyu. Dia bukan anak Gulf. Dia anak Ter.. Suami Mai."
"Tapi malam itu aku melihat Mereka..."
"Bercinta?? Mai sudah hamil saat itu.."
"Jadi bukan anak Gulf?" Mew memajukan duduknya.
Grace mengangguk.
"Gulf bilang. Malam itu yang dia bayangkan ada kau Mew. Dan dia tidak klimak kau faham kan. " Tambah Grace..
"Aku.. "
"Kau lihat semuanya. Tapi tak Mau mendengar penjelasan nya. Kau salah faham sampai 2 tahun. Kau tinggalkan dia selama 2 tahun. Gulf sudah banyak mencoba bunuh diri. Dia tidak sanggup tanpa kau.. Kumohon. Berikan dia kesempatan." Grace memohon.
Mew tunduk.
"Kalau Gulf sadar. Dengarkan penjelasan nya.. Bisa kah?"  Mohon Grace.
Mew tak menjawabnya.
===============================
"Selama ini pasti berat untukmu. Maafkan aku tidak berada di sisimu. Maafkan aku tidak mempercayai mu. Maafkan aku meninggalkan mu. Maafkan aku. Maafkan aku..."
Mew menangis di pinggir ranjang Gulf.
Setelah selesai operasi. Gulf belum sadarkan diri.
Ruangan Gulf sudah di pindahkan di ruang rawat VVIP sesuai dengan perintah Mew.
"Aku seharusnya mempercayaimu. Memberikan mu kesempatan menjelaskan. Bukan meninggalkan mu seperti ini. Maafkan aku Gulf.." Jemari Gulf di genggamnya.

Panggilan ponselnya berbunyi.
"Tuan Mew. Tuan Berm dari Sky Long group sudah datang. Bisakah Tuan Mew ke kantor sekarang..?" Tina dari kantor menghubungi nya.

Mew menekan pelipisnya dua kali.
"Tidak bisa kau undur rapatnya Tin?"
"Tuan Mew. Kau sudah menunggu 2 bulan untuk bertemu tuan Berm. Aik Tuan Mew. Jangan kau batal kan. Kita akan kehilangan kesempatan kerja sama." Tina menjelaskan.
Mew menarik nafas berat.
"Baiklah. Aku akan kesana. Tunggu 15 menit lagi.."

PERAWAN CINTA (MEWGULF STORY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang